3 Pemain Bernasib Buruk di Musim 2016/17
Nasib buruk tentu bisa menyerang siapa saja dan juga akan sulit untuk dihindari. Seperti halnya 3 pesepakbola profesional yang dipilih sebagai pemain yang paling sial dalam menjalni karier sepakbolanya di musim 2016/17.
Sebuah nasib sial seorang pesepakbola bisa berhubungan dengan cedera dan juga gagalnya ia meraih trofi yang sudah di depan mata.
Baca Juga |
---|
Hal itu tentu menjadi sesuatu yang sangat menyakitkan, apalagi pesepakbola tersebut tahu betul bahwa akan sulit untuk mengulangi apa yang sudah dicapainya musim lalu.
Kita bisa ambil contoh Steven Gerrard yang di musim 2013/14 nyaris menjuarai Liga Primer Inggris bersama Liverpool untuk pertama kalinya. Namun, insiden terpeleset kontra Chelsea membuyarkan itu semua.
Liverpool harus menyudahi musim dengan berada di posisi 2 dan melihat Manchester City menjadi juara. Hal itu terasa sangat menyakitkan karena The Reds hanya terpaut jarak 2 poin saja.
Untuk itu, di dalam artikel ini INDOSPORT akan membahas 3 pemain yang bernasib buruk dalam musim 2016/17 lalu.
1. Zlatan Ibrahimovic
Zlatan Ibrahimovic menjadi salah satu pemain yang memiliki nasib buruk di musim 2016/17. Pasalnya, Ibra harus absen dalam final Liga Europa di Swedia karena cedera kontra Anderlecht di babak perempatfinal.
Meskipun dirinya tetap mendapatkan kesempatan untuk mengangkat trofi Eropa untuk pertama kalinya, namun kemenangan tersebut ia dapatkan dengan melihat rekan-rekannya bermain. Secara tidak langsung, Ibra hanya 'numpang' menang dalam kemenangan Manchester United di Liga Europa.
Tak hanya itu saja, cedera yang didapatkan mantan pemain AC Milan itu juga membuat dirinya dilepas oleh Setan Merah. Karena cedera lutut tersebut, striker berusia 35 tahun itu absen cukup lama dari lapangan hijau.
Saat ini Zlatan ibrahimovic tak memiliki klub dan berstatus bebas transfer. Meskipun banyak yang klub yang ingin menggunakan jasanya, striker asal Swedia itu belum memutuskan masa depannya.
Ibrahimovic tampil luar biasa dengan mencatatkan 28 gol dari 46 laga di semua kompetisi bersama Manchester United.
2. Marco Reus
Marco Reus merupakan salah satu gelandang yang luar biasa di Eropa. Performa yang ditunjukkan di atas lapangan selalu memberikan decak kagum, meskipun dirinya belum menyamai level Cristiano Ronaldo dan juga Lionel Messi.
Seperti halnya dengan Zlatan Ibrahimovic, Marco Reus merupakan pemain yang bernasib sial karena cedera. Meskipun berhasil membawa Borussia Dortmund meraih gelar DFB Pokal, gelandang asal Jerman itu kembali mendapatkan cedera.
Masalah cedera merupakan hal yang tak terpisahkan dari Marco Reus. Setidaknya di musim 2016/17, gelandang berusia 28 tahun itu sudah mendapatkan cedera sebanyak 6 kali.
Dirinya pun harus rela melihat rekan-rekannya bermain dari pinggir lapangan dan hanya mencatatkan 24 pertandingan di semua kompetisi. Marco Reus menorehkan 13 gol dan 8 assists dari 24 kesempatan tersebut.
Reus harus mendapatkan cedera lutut parah ketika melawan Eintracht Frankfurt di laga final DFB Pokal. Ia harus digantikan oleh Christian Pulisic di awal-awal babak kedua.
3. Gianluigi Buffon
Gianluigi Buffon merupakan salah satu pemain bintang yang belum merasakan gelar juara Liga Champions. Setidaknya Buffon memiliki peluang sebanyak 3 kali untuk bisa mengangkat trofi Si Kuping Besar tersebut.
Kiper asal Italia itu 3 kali melangkah ke final Liga Champions bersama Juventus di musim 2002/03, 2014/15, dan 2016/17. Namun, dari 3 kesempatan tersebut, Buffon harus puas menjadi juara kedua setelah gagal mengalahkan lawannya.
Di musim 2002/03, Buffon gagal di final melawan AC Milan. Bermain 0-0 hingga 120 menit, laga pun harus dilanjutkan ke drama adu penalti. Dalam adu penalti itu, Si Nyonya Tua tumbang setelah kalah dengan skor 2-3 atas Rossoneri.
Sedangkan pada musim 2014/15, kiper gaek berusia 39 tahun itu kembali gagal setelah Juventus dikalahkan Barcelona dengan skor 1-3.
Di musim 2016/17, Buffon harus kembali takluk dari klub asal Spanyol, Real Madrid. Kekalahan ini terasa semakin sakit setelah gawangnya dibobol oleh Cristiano Ronaldo sebanyak 2 kali.
Padahal, sebelumnya Juventus tampil sebagai salah satu tim dengan pertahanan terbaik di Liga Champions. Namun, di laga final melawan Real Madrid, Si Nyonya Tua takluk dengan skor 1-4 di Cardiff.