5 Sosok Legenda yang Dijadikan Nama Stadion Sepakbola
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita melihat beberapa contoh sosok legenda yang dianggap berjasa di negeri kita sendiri, Indonesia.
Tak perlu melihat ke nama stadionnya, cukup melihat dan membaca nama jalan saja mungkin kita sudah mengetahuinya, semisal Jl. Jenderal Sudirman, Mh. Tamrin, Jl. Diponegoro, Jl. Kartini, Jl. Gatot Subroto, dan masih banyak lagi.
Nama-nama tersebut merupakan sekumpulan nama pahlawan yang berjasa besar di Indonesia, sehingga untuk mengenang dan menghormatinya, nama mereka dijadikan nama jalan agar kita dapat selalu mengingatnya.
Hal yang serupa terjadi dalam dunia sepakbola, di mana beberapa sosok bersejarah dijadikan nama stadion sebagai bentuk tanda ucapan terima kasih dan juga untuk memberikan kenangan tersendiri.
Baca Juga: |
---|
Ambil contoh yang paling dekat adalah nama Sir Alex Ferguson Stand. Nama ini berada di dalam stadion Old Trafford, markas kebesaran dari klub penuh sejarah, Manchester United.
Sir Alex Ferguson merupakan mantan pelatih Man United yang memang telah memberikan banyak gelar untuk klub berjuluk The Red Devils tersebut.
Nama stadion Man United memang sudah melekat dengan nama Old Trafford, meski demikian publik klub tidaklah kehabisan akal. Untuk tetap menghormatinya, mereka menaruh nama Sir Alex Ferguson tersebut di dalam stadion.
Selain itu, ambil contoh lain pesepakbola yang juga mendapat penghormatan. Dia adalah pesepakbola terbaik tahun 2016, Cristiano Ronaldo.
Pemain Real Madrid ini memang namanya mungkin belum dijadikan nama stadion sepakbola, namun setidaknya, namanya telah dijadikan sebuah nama bandara di kota kelahiran asalnya, Madeira, Portugal.
Cristiano Ronaldo Madeira International Airport yang sebelumnya bernama Madeira Airport dibuat untuk menghormati dan sebagai tanda terima kasih kepada penyerang berusia 32 tahun itu yang telah berjasa dalam memberikan gelar Piala Eropa di tahun 2016 lalu.
Itu adalah beberapa contoh nama yang dijadikan nama sebuah tempat sebagai ucapan terima kasih. Lalu bagaimana jika nama seorang legenda atau sosok yang dianggap berjasa dijadikan nama stadion?
Tentunya tak kalah menarik bukan? Berikut ini, INDOSPORT akan membagikan beberapa nama stadion sepakbola yang menggunakan nama seorang legenda atau dianggap berjasa dalam sebuah tim atau negara:
1. Santiago Bernabeu
Bagi pencinta sepakbola sejati, siapa yang tidak mengetahui nama stadion kebanggaan milik Real Madrid ini? Meski demikian, tentunya tidak sedikit yang tahu jika nama stadion El Real ini menggunakan nama legenda klub mereka sendiri, terutama bagi mereka kaum awam atau yang baru tahu mengetahui sepakbola.
Ya, Alm. Santiago Bernabeu merupakan legenda sepakbola Real Madrid yang bermain pada tahun 1911 sampai tahun 1927 silam. Beliau juga pernah menjadi Direktur Sepakbola klub pada tahun 1927 sampai 1933, asisten pelatih di tahun 1933 hingga 1936, pelatih di tahun 1936 hingga 1941 dan presiden klub di tahun 1943 hingga 1978 silam.
Baru menjabat empat tahun sebagai presiden Los Blancos, seluruh staf dan para petinggi klub sepakat untuk mengubah nama stadion mereka dari Chamartin Stadium menjadi Santiago Bernabeu Stadium.
Tahun 1978 sendiri merupakan tahun di mana dirinya mengembuskan napas terakhirnya atau tepatnya pada tanggal 2 Juni 1978. Pada masa kehidupannya, ia benar-benar berjasa dalam memberikan kejayaan bagi klub ataupun stadion tersebut.
2. Giuseppe Meazza
Serupa dengan nama stadion Real Madrid, nama stadion yang digunakan oleh dua klub asal Italia, AC Milan dan Inter Milan juga menggunakan nama seorang legenda, Giuseppe Meazza.
Giuseppe Meazza aktif sebagai pemain dari tahun 1927 hingga 1946 lalu dan selain membela dua klub tersebut, beliau juga pernah perkuat klub Italia lainnya, seperti Juventus, Varese, dan Atalanta.
Namun, nama stadion ini lebih banyak digunakan oleh Inter Milan, sementara untuk AC Milan, mereka kerap menggunakan nama San Siro sebagai nama aslinya dari klub tersebut.
Saat masih aktif sebagai pemain, Alm. Giuseppe Meazza memang lebih banyak melambungkan namanya bersama Nerazzurri.
Ia pernah memberikan 3 gelar Scudetto untuk klub yang identik dengan warna biru-hitam tersebut, yakni pada tahun 1929/30, 1937/38, 1939/40, dan satu Coppa Italia di musim 1938/39.
Sementara untuk Timnas Italia, beliau memberikan gelar Central European International Cup pada musim 1927/30, 1933/35 (kompetisi ini sudah ditutup sejak tahun 1960) dan gelar Piala Dunia pada tahun 1934 dan 1938.
Saat masih muda atau tepatnya berusia 13 tahun, ia sangat mengidolai AC Milan. Namun, sayangnya dirinya ditolak karena fisiknya dianggap terlalu kurus. Meski demikian, Inter bersedia untuk menampungnya.
Bersama Inter, Meazza mendapat banyak pengajaran dari beberapa penggawa Inter serta mendapat makanan berupa steak dari juru masak klub dengan tujuan untuk membuat tubuhnya menjadi besar dan kuat.
Giuseppe Meazza pertama kali debut di tim senior Inter Milan dan Serie A Italia pada musim 1929/30, menariknya ia langsung berhasil mencetak 31 gol pada musim pertamanya. Situasi ini membuatnya langsung menjadi pemain pertama Serie A yang berhasil mencetak gol terbanyak pada debutnya.
Selain itu, sampai saat ini sang legenda masih menjadi pemegang rekor pencetak gol terbanyak klub dengan torehan 284 gol. Tidak hanya menjadi pemain, beliau juga pernah menjadi pelatih bagi beberapa klub, seperti Atalanta, Inter Milan, Besiktas, Pro Patria, dan Timnas Italia.
Sekadar informasi, Giuseppe Meazza pernah menjadi pelatih asal Italia pertama yang menangani klub Turki, yakni Besiktas. Tidak heran, jika namanya sangat ingin dikenang oleh Inter Milan, meski sang legenda pernah membela klub asal Italia lainnya.
Giuseppe Meazza meninggal pada tanggal 21 Agustus 1979.
3. Guus Hiddink Stadium
Pria asal Belanda ini memang namanya tidak terlalu melejit saat masih aktif sebagai pemain. Beberapa klub yang pernah dibelanya adalah De Graafschap, PSV Eindhoven, NEC Nicjmemen, dan dua klub yang pernah meminjamnya adalah Washington Diplomats dan San Jose Earthquakes.
Meski demikian, Hiddink yang rupanya sangat berhasil saat menjadi pelatih. Pencinta sepakbola sejati, pastinya lebih mengetahui ketika dirinya berhasil membawa negara asal Asia, Korea Selatan dapat tampil ke semifinal Piala Dunia pada tahun 2002 lalu.
Hal ini tidak hanya menjadi sejarah besar bagi Negara Ginseng tersebut, tetapi juga menjadi berita besar dalam dunia sepakbola.
Tidak heran, Korea Selatan pun memberikan penghormatan baginya dengan menjadikan namanya sebagai nama stadion sepakbola di Kota Gwangju bernama Guus Hiddink Stadium.
Sejatinya, nama stadion ini bernama Gwangju World Cup Stadium, karena stadion ini kala itu digunakan untuk kompetisi sepakbola paling besar di dunia.
Ya, saat itu, Korea Selatan yang menjadi tuan rumah bersama Jepang secara mengejutkan berhasil melumpuhkan salah satu kandidat juara Piala Dunia, Spanyol dengan skor 5-3 melalui drama adu penalti setelah bermain imbang dengan skor 0-0 di waktu normal.
Tidak heran, untuk mengenangnya dan menghormatinya, nama stadion ini juga disebut dengan nama Guus Hiddink Stadium.
Berikut ini daftar perjalanan Korea Selatan di Piala Dunia 2002 yang kala itu dibesut oleh Guus Hiddink:
Babak | Hasil Pertandingan |
---|---|
Grup | Korea Selatan 2-0 Polandia |
-----||----- | Korea Selatan 1-1 Amerika Serikat |
-----||----- | Portugal 0-1 Korea Selatan |
16 Besar | Korea Selatan 2-1 Italia |
Perempatfinal | Spanyol 0 (3-5pen) 0 Korea Selatan |
Semifinal | Jerman 1-0 Korea Selatan |
4. Diego Armando Maradona
Siapa yang tidak kenal dengan nama Diego Armando Maradona? Rasanya, seluruh manusia di dunia sudah mengetahui jika nama ini sangat identik dengan olahraga sepakbola.
Maradona memang benar-benar sangat melegenda, sehingga tidak sedikit yang menjadikan dirinya sebagai motivasi atau inspirasi dalam mengolah si kulit bundar.
Pesepakbola pada masa modern saat ini yang paling dekat atau nyaris serupa dengan gaya bermainnya adalah pemain megabintang Barcelona yang juga berasal dari Argentina, Lionel Messi.
Saat masih aktif sebagai pemain, pria yang kini berusia 56 tahun ini memang dikenal memiliki kemampuan olah bola yang luar biasa.
Beberapa klub yang pernah dibelanya adalah Argentinos Juniors, Boca Juniors, Barcelona, Napoli, Sevilla, dan Newells Old Boys. Namun, klub yang paling membuat namanya terkenal adalah klub asal Serie A Italia, Napoli.
Meski demikian, nama Maradona lebih banyak dikenal saat ia mengenakan seragam Timnas Argentina. Di mana, ia mampu memberikan gelar Piala Dunia pada tahun 1986 silam.
Karena kesuksesannya di bidang sepakbola dan sukses melambungkan nama Timnas Argentina di dunia, klub pertamanya, Argentinos Juniors pun memberikan sebuah penghormatan berupa nama stadion mereka yang diubah dari Estadio de la Asociacion Atletica Argentinos Juniors menjadi Estadio Diego Armando Maradona.
Saat ini, sang legenda tengah melatih klub asal Uni Emirat Arab, bernama Fujairah SC yang bermain di kompetisi UAE Division One.
5. Luigi Ferraris Stadium
Stadion ini digunakan oleh dua klub asal Italia, yakni Genoa dan Sampdoria. Sebelumnya, nama stadion ini bernama Marassi Stadium yang dibangun pada tahun 1911 silam. Stadion ini dapat dikatakan sebagai salah satu stadion tertua dan masih aktif dipakai di Italia.
Namun, nama stadion ini diubah menjadi Stadio Luigi Ferraris pada tahun 1933 silam karena untuk mengenang dan menghormati mantan pemain Genoa, Luigi Ferraris yang meninggal pada tahun 1915 pada perang dunia yang pertama.
Tidak banyak memang informasi mengenai sang legenda pada masa kehidupannya. Namun yang pasti, sosok pemain yang juga pernah menjadi kapten tim itu memiliki, Alm. Luigi Ferraris mampu memberikan peranan yang besar kepada klub berjuluk I Rossoblu tersebut.
Stadion yang memiliki kapasitas 36.600 penonton ini pernah mencatatkan rekor dengan kehadiran penonton yang mencapai 60 ribu orang pada tanggal 27 Februari 1949 silam dalam laga antara Italia melawan Portugal.
Stadion ini juga pernah menjadi salah satu laga dalam pertandingan Piala Dunia di tahun 1990.