Pro Duta FC Mundur dari Liga 2 karena PSSI Tak Tegas dan Anak Emaskan Liga 1?
Setelah delapan kali bertanding (3 kandang 5 tandang) klub Pro Duta FC memutuskan untuk mundur dari kompetisi Liga 2 musim 2017. Surat pengunduran diri Kuda Pegasus telah dikirim kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku pengelola liga profesional di bawah PSSI, pada hari Senin, (24/07/17).
Dalam suratnya tersebut, keputusan mundur diambil mengingat tidak adanya kepastian sejak kompetisi strata dua ini akan bergulir, di mana format resmi dan regulasi kompetisi baru diterima oleh klub-klub Liga 2 pada tanggal 22 April 2017.
Sementara jadwal kompetisi diterima pada tanggal 14 April 2017 dan Participating Team Agreement tanggal 18 April 2017 sehingga timeline ini menjadikan klub tidak memiliki cukup waktu untuk memproses target dan tujuan tim dalam mempersiapkan sesuai dengan format dan jadwal pertandingan. Sementara format kompetisi memungkinkan hasil kompetisi diketahui jauh sebelum berakhirnya kompetisi.
Selain itu adanya tenggang waktu sejak 21 Mei hingga 7 Juli 2017 dalam jadwal pertandingan yang tidak diketahui klub sebagai libur kompetisi tanpa adanya kegiatan apapun termasuk pembukaan transfer window ataupun kegiatan penting lainnya.
Atas regulasi tersebut, dalam masa 46 hari klub libur tanpa ada kegiatan resmi selain berlatih dan libur Hari Raya Lebaran, sehingga berdampak biaya operasional dan gaji tetap berjalan namun klub tidak dapat melakukan pembaruan yang berarti, sementara diketahui Liga 1 2017 tetap bertanding hingga 19 Juni 2017.
Pertimbangan mundur lainnya, adalah terkait ketidakpastian sanksi atas status klub peserta Liga 2 yang tidak bertanding kandang maupun tandang hingga dua kali berturut-turut.
Hal ini terkait apakah klub Pro Duta FC yang berada di posisi bawah klasemen Liga 2 Grup 1 masih mungkin memperbaiki dirinya untuk mengejar posisi 4 dalam klasemen hingga akhir putaran ke-2, apabila status poin dan klub tidak ditentukan, Pro Duta FC harus tetap menjalani 7 pertandingan dengan sia-sia (tidak berarti), sedangkan biaya pertandingan kandang dan tandang sangat besar.
Persih Tembilahan Menolak Bertanding Lawan PSMS Medan
Hal ini merujuk pada klub Persih Tembilahan, ketika menjamu PSBL Langsa pada 9 Juli 2017 dan tandang ke kandang PSMS pada 16 Juli 2017.
Secara regulasi Liga 2, tindakan Persih menolak bertanding tanpa alasan yang jelas tersebut telah melanggar regulasi pasal 13 di mana sanksinya klub yang melanggar harus dianggap dan dinyatakan mengundurkan diri dari Liga 2 dan seluruh pertandingan yang dijalaninya dibatalkan dan dinyatakan tidak sah serta seluruh poin yang diperoleh selama menjalani pertandingan tidak akan dihitung.
Klub Pro Duta telah bersurat ke PT Liga Indonesia Baru selaku pengelola Liga 2 tertanggal 19 Juli 2017 bernomor 079/PDFC-MGT/VIII/2017 mempertanyakan status kasus yang terjadi pada Persih Tembilahan di Grup 1 Liga 2 2017 tersebut.
Tapi, sayangnya, sampai putaran kedua berlangsung, Pro Duta tandang ke PSBL Langsa tanggal 23 Juli 2017, surat Pro Duta belum ada jawaban. Tentu hal ini berdampak ketidakpastian sanksi terhadap pelanggaran regulasi.
Lingkungan Kompetisi Sudah Tak Kondusif
Selain tentang status poin dan klub tersebut, sejak awal kompetisi, Pro Duta sudah tidak menemukan lingkungan berkompetisi yang kondusif untuk secara jelas menentukan tujuan klub Pro Duta berkompetisi di Liga 2 2017. Sisi lain, Pro Duta terikat oleh keanggotaan klub PSSI dan telah terikat kontrak perjanjian kerja dengan tim pelatih dan pemain, dan tidak punya waktu cukup untuk memproses format, jadwal dan regulasi kompetisi.
Dengan posisi Pro Duta tidak menemukan tujuan yang jelas berkompetisi (terus berlatih dan bertanding) dan biaya operasional yang akan sia sia, sehingga saat ini Pro Duta dihadapkan pada pilihan: mundur atau lanjut. Dan pilihannya Mundur.