3 Alasan Philippe Coutinho Harus Bertahan di Liverpool
Philippe Coutinho menjadi salah satu pemain "panas" di bursa transfer musim panas ini. Barcelona santer dikabarkan tertarik untuk mendatangkannya ke Camp Nou, sebagai salah satu solusi apabila Neymar benar-benar hengkang.
Situasinya kini seperti kembali ke era Luis Suarez. Pada bursa transfer musim dingin 2013 lalu, Suarez yang juga dirumorkan akan ke Barcelona, menandatangani perpanjangan kontrak dengan Liverpool hingga 2018.
Namun pada akhirnya, Suarez pindah ke Camp Nou dengan biaya 81,7 juta euro (sekitar Rp1,17 triliun) pada Juli 2014, sekitar 7 bulan setelah perpanjangan kontraknya dengan Liverpool.
Namun sepertinya manajemen Liverpool terlihat tidak ingin kehilangan pemain bintangnya ini. Dilansir Sports, The Reds mematok harga 133 juta poundsterling (Rp2,3 triliun) untuk klub manapun yang menginginkan jasa gelandang asal Brasil itu. Belum lagi ada tiga alasan lain yang bisa membuat Coutinho urung pindah, seperti yang telah INDOSPORT rangkum berikut ini.
1. Tak Dibayangi Pemain Megabintang
Di Liverpool, Philippe Coutinho adalah pemain nomor 10 satu-satunya dan menjadi penggawa utama andalan Jurgen Klopp. Langkahnya tak dibayangi oleh satu atau dua pemain yang amat menonjol.
Namun lain ceritanya bila ia pindah ke klub seperti Barcelona atau Real Madrid. Coutinho bisa-bisa dibayangi Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo. Ini pula yang menjadi pertimbangan Neymar untuk hengkang dari Barca, yakni supaya lepas dari bayang-bayang Messi.
Bahkan jika Neymar sendiri bertahan di Camp Nou pun, Coutinho harus bersaing keras dengan rekan senegaranya itu untuk mendapatkan posisi yang diinginkannya. Atau bila Coutinho mendapat posisi yang sama dengan Neymar, ia harus tahan terus dibanding-bandingkan.
2. Jadi Calon Pemain Legenda The Reds
Philippe Coutinho didatangkan dari Inter Milan pada Januari 2013 dengan mahar senilai 13 juta euro (Rp203 miliar). Ia pun berkembang menjadi salah satu pemain favorit Jurgen Klopp, apalagi sejak kepindahan Luis Suarez dan pensiunnya Steven Gerrard.
Di usianya yang menginjak 25 tahun, Coutinho tengah berada di puncak performanya. Di musim 2016/17, ia tercatat sebagai pemain Brasil dengan torehan gol dan assist terbanyak di Liga Primer Inggris. Ia juga mengikuti jejak Kaka dan Neymar dengan mendapatkan Samba Gold atau yang juga disebut Samba d'Or, yakni penghargaan untuk pemain Negeri Samba terbaik di Eropa.
Ia pun berpeluang besar menjadi legenda Liverpool selanjutnya dan juga menjadi pemain terbaik di tanah Inggris, apalagi jika ia mampu membawa timnya menjuarai Liga Primer. Seperti halnya yang ditegaskan Klopp kala meyakinkan Coutinho untuk bertahan di Anfield.
“Tetap di sana dan mereka akan membangun sebuah patung sebagai tanda penghormatan. Pergi ke klub lain seperti Barcelona, Bayern Munchen, Real Madrid, dan Anda akan menjadi pemain biasa. Di sini Anda bisa menjadi pemain yang lebih dari itu,” kata Klopp, seperti dikutip dari Sportskeeda.
3. Bahagia di Liverpool
Pemain kelahiran Rio de Janeiro ini sejatinya tak punya alasan untuk berpaling dari Anfield dari sisi emosional. Seperti misalnya saja Luis Suarez yang sudah merasa tak betah di Liverpool, selain dari beberapa alasan ia hengkang.
Coutinho sendiri mengaku bahagia di klub saat ini, saat ia mulai ramai dispekulasikan akan pindah ke tim lain. “Liverpool adalah klub hebat dan kami harus membawa Liverpool kembali ke Liga Champions,” katanya kepada Independent, awal Mei lalu.
Pemain berjuluk Little Magician ini telah mewujudkan komitmen tersebut ke dalam perpanjangan kontrak yang ia teken pada Januari silam. Dengan resminya kontrak berjangka empat tahun hingga 2021 ini, ia juga menjadi pemain termahal The Reds dengan gaji 150 ribu poundsterling (sekitar Rp2,5 miliar) per pekannya.