Adu Taktik Gerilya dalam Duel Vietnam vs Indonesia
Laga sepakbola SEA Games 2017 antara Vietnam vs Indonesia dipastikan akan berlangsung menarik. Pasalnya, dua negara ini sama-sama membutuhkan kemenangan untuk memuluskan laju mereka menembus babak semifinal.
Vietnam membutuhkan kemenangan tidak saja untuk memastikan diri lolos ke semifinal tetapi sekaligus mengukuhkan diri sebagai pemuncak klasemen Grup B. Sementara itu, Indonesia membutuhkan kemenangan untuk memperoleh posisi aman, minimal sebagai runner-up grup karena saat ini memiliki poin yang sama dengan Thailand.
Laga kedua negara ini juga diwarnai oleh sejarah kedua bangsa yang juga cukup menarik. Sebagai negara yang sama-sama pernah merasakan kolonialisme, keduanya berhasil melepaskan diri dari penjajah Eropa dan merdeka di waktu yang hampir bersamaan.
Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, sementara Vietnam merdeka pada 2 September 1945. Saat ini keduanya sama-sama berada dalam momentum perayaan kemerdekaan. Dan kedua negara ini memiliki sejarah heroik, terutama mengenai perang gerilya.
Pasca kemerdekaan, Indonesia mengalami masa revolusi. Saat itu, Indonesia harus menghadapi kedatangan NICA (Belanda) untuk kedua kali. Untuk mengusir NICA, rakyat Indonesia melakukan segenap perlawanan menggunakan taktik perang gerilya.
Sementara itu, Vietnam juga menggunakan taktik yang sama ketika negara tersebut diinvansi oleh Amerika Serikat dalam Perang Vietnam. Vietkong, sebutan bagi Barisan Nasional untuk Pembebasan Vietnam Selatan juga bertempur habis-habisan menghadapi musuh.
Hingga pada akhirnya kedua negara sama-sama berhasil mengusir penjajah dan mempertahankan kedaulatannya.
Perang gerilya adalah perang yang menggunakan taktik perang dengan gerakan yang cepat yakni dengan cara muncul-menghilang, bergerak disemua tempat, hingga musuh merasa di gempur di segala posisi. Meskipun terkesan sporadik, taktik perang gerilya pun tetap harus terkoordinir dan terencana dengan baik.
Taktik perang gerilya identik pula dengan taktik sepakbola kedua negara. Jika kita melihat pertandingan kedua negara, dapat kita saksikan bahwa kedua negara selalu melakukan serangan cepat dari segala posisi, baik dari sektor sayap kanan, kiri, maupun tengah.
Gol-gol yang dicetak oleh Indonesia dan Vietnam dalam laga SEA Games 2017 di Malaysia ini merupakan hasil dari eksploitasi dari berbagai sisi pertahanan lawan.
Pentingnya pertandingan ini bagi kedua negara membuat pelatih kedua tim memutar otak. Vietnam saat ini sedang mengalami masalah utamanya terkait kebugaran pemainnya karena padatnya jadwal laga di SEA Games 2017.
"Ini adalah saat ketika kami membutuhkan dua ahli fisik Jerman kami untuk memberikan solusi yang paling efektif dan ilmiah guna membantu para pemain mendapatkan kembali kekuatan dan stamina mereka," ujar pakar sepakbola Vietnam Vu Manh Ha dikutip Tuoitre News.
Sementara itu, Timnas Indonesia juga mengalami kerugian karena bintang andalannya Evan Dimas tidak bisa bermain lantaran terkena akumulasi kartu kuning. Namun, Indonesia beruntung karena pelatih Luis Milla sudah mengantongi cara untuk mempersiapkan pertandingan melawan Vietnam tanpa Evan Dimas.