Skenario Best Starting XI Barcelona Bersama Coutinho
Ousmane Dembele telah resmi mengenakan nomor punggung yang dikenakan oleh mantan bintang Barcelona, Neymar Jr. Namun, Blaugrana masih belum puas dan akan kembali mendatangkan pemain baru di sisa waktu bursa transfer musim panas ini.
Pemain yang kini tengah diincar Barcelona adalah Philippe Coutinho. Gelandang milik Liverpool itu akan terus diburu klub asal Catalan itu untuk melengkapi skuat asuhan Ernesto Valverde.
Lalu apakah pria Brasil itu akan bergabung dengan Barcelona di detik-detik akhir bursa transfer musim ini? Jika jadi, bagaimana pelatih Valverde meracik strategi jitu yang tepat di Barcelona seiring kedatangan Coutinho?
Untuk mendapatkan Coutinho, hal pertama yang harus dilakukan Barcelona tentu saja memenuhi mahar yang dipatok oleh Liverpool. Klub asal Merseyside itu meminta harga 148 juta poundsterling (Rp23, triliun). Dan andai Coutinho berhasil diboyong maka diperkirakan akan ada transformasi dalam skema permainan Barcelona.
Ketika Neymar masih bergabung, Barcelona dikenal dengan trisula lini depan mereka. Tetapi setelah Neymar pergi maka trisula itu menjadi pincang. Dengan kehadiran Dembele dan kemungkinan hadirnya Coutinho, maka Barca mungkin akan memainkan empat pemain bertipikal menyerang sekaligus.
Dengan skema yang demikian, serangan Liverpool akan sangat mematikan. Coutinho memang memiliki posisi yang hampir sama dengan posisi yang ditinggalkan oleh Neymar. Meskipun begitu, Coutinho juga bisa bermain sedikit lebih ke belakang menunjang pemain depan. Bersama Messi dan Dembele ia akan menjadi penyokong utama Luis Suarez di lini depan.
Ia juga bisa bergantian dengan Dembele jika Barcelona masih menginginkan tampil dengan formasi sebelumnya. Keduanya bisa saling bergantian mengisi posisi yang digantikan oleh Neymar.
Coutinho memang dikabarkan sangat ingin pindah ke Barcelona. Apalagi hingga saat ini dia belum dimainkan oleh pelatih Jurgen Klopp di Liga Primer Inggris bersama Liverpool, namun dia dipanggil Timnas Brasil untuk kualifikasi Piala Dunia 2018.