6 Pelatih Klub Liga Primer Inggris yang Terancam Didepak
Liga Primer Inggris musim 2017/18 masih sangat panjang. Karena baru tiga pertandingan yang sudah dijalani klub-klub peserta Liga Primer. Namun bagi sebagian pelatih, musim ini bisa jadi akan selesai lebih cepat. Terutama bagi mereka yang tak kunjung bisa mendongkrak performa klub menjadi lebih baik.
Tiga pertandingan sudah cukup bagi mereka untuk membuka kewaspadaan. Bahwa ancaman pemecatan bisa menjadi kenyataan. Khususnya bagi mereka yang dalam beberapa pekan ke depan performa skuatnya tidak mengalami peningkatan.
Alhasil, kursi pelatih di klub-klub tersebut pun menjadi panas. Bahkan bisa dibilang tengah membara. Membuat pelatih yang duduk di situ pun akhirnya harus pergi.
Siapa saja pelatih yang berpeluang meninggalkan Liga Primer lebih cepat? INDOSPORT mengulasnya untuk Anda yang disarikan dari Football Whispers.
1. Slaven Bilic - West Ham United
Performa West Ham United di awal musim ini sangat buruk. Tiga laga selalu diakhiri dengan kekalahan. Hanya bisa mencetak dua gol dan kebobolan 10 kali. The Hammers pun terpuruk di dasar klasemen sementara Liga Primer.
Padahal, pelatih Slaven Bilic mampu membawa West Ham meraih peringkat ke-7 dalam klasemen akhir musim lalu. BIlic pun termasuk dekat dengan pemain. Sayang, hal ini tidak cukup untuk membuat Bilic bisa menyelesaikan musim ini sampai akhir. Penampilan apik dari skuatnya yang lebih diinginkan para petinggi The Hammers.
2. Frank de Boer - Crystal Palace
Menggantikan peran Sam Allardyce yang dipecat secara mendadak, membuat Frank de Boer memperoleh kepercayaan menangani Crystal Palace. Tim asal London ini pun menjadi lebih sering bermain dengan umpan-umpan pendek terukur yang merupakan gaya bermain yang diinginkan Frank de Boer.
Sayangnya, gaya bermain yang diinginkan De Boer tidak didukung dengan kualitas para pemain yang dimiliki Palace. Setelah melewati tiga pekan yang buruk, De Boer pun harus mampu membuat skuatnya mampu mencetak gol dan meraih kemenangan jika masih ingin mempertahankan kursinya.
3. Antonio Conte - Chelsea
Meski sudah memberikan trofi Liga Primer musim lalu, tidak berarti Antonio Conte aman dari pemecatan. Apalagi Chelsea punya sejarah tiga kali memecat pelatih yang musim sebelumnya memberi trofi juara. Yaitu Claudio Ranieri, Jose Mourinho, dan Manuel Pellegrini.
Conte sendiri kurang puas dengan proses transfer pemain yang belum cukup memperkuat skuatnya. Akibatnya, hubungan Conte dengan jajaran direksi Chelsea pun mulai memburuk. Repotnya, Roman Abramovich pun memiliki sejarah kerap berbeda pendapat soal pemain dengan pelatih Chelsea.
Ditambah dengan performa Chelsea yang masih angin-anginan, nasib Conte pun kian tak pasti. Conte akan selamat jika mampu membuat The Blues kembali tampil garang dan bisa bersaing kembali untuk merebut titel juara musim ini.
4. Mark Hughes - Stoke City
Terlempar dari posisi 10-besar klasemen akhir musim lalu sudah menjadi alarm bagi Mark Hughes. Pelatih asal Wales ini bisa disingkirkan manajemen Stoke City jika performa klub musim ini tak kunjung membaik.
Salah satu kekurangan yang terasa dari skuat Stoke City adalah hasil di laga tandang. Jika Hughes mampu meningkatkan hasil pertandingan di kandang lawan, mungkin Hughes bisa selamat. Sebaliknya, jika tak mampu membuat Stoke tampil lebih garang, dia juga berpeluang untuk ditendang.
5. Rafael Benitez - Newcastle United
Pengalaman dan jam terbang Rafael Benitez sudah tidak diragukan lagi. Akan tetapi, tak menjamin Newcastle United akan terus memberikan kepercayaan kepadanya.
Rafael Benitez tahu persis pemain seperti apa dibutuhkan di dalam skuatnya. Di sisi lain, upaya Benitez memperkuat pasukannya dihambat oleh manajemen klub yang membatasi pembelian pemain baru. Benitez tentu tak mau reputasinya akan turun jika akhirnya dipecat klub. Namun, justru itulah yang kini sedang dihadapinya seiring performa Newcastle yang tak kunjung membaik.
6. Josep Guardiola - Manchester City
Diperkuat sejumlah pemain bintang, performa Manchester City di awal musim ternyata kurang mengigit. Apalagi City seolah sulit bersaing di bursa transfer musim panas ini. Nama-nama pemain incaran malah sukses digaet klub lain. Membuat kekuatan City relatif kurang bisa bersaing dengan tim sekota mereka, Manchester United.
Musim lalu, untuk pertama dalam kariernya, tak ada trodi yang diperoleh Pep Guardiola. Ini jelas menjadi satu pertanda bahwa ada sesuatu yang besar akan terjadi dalam waktu dekat.