Rachmat Irianto, Anak Legenda Persebaya yang Pimpin Perjuangan Garuda Muda
Sejak Senin (04/09/17) hingga Minggu (17/09/19) mendatang digelar ajang kompetisi sepakbola pemain di bawah usia 19 tahun antar negara di kawasan Asia Tenggara bertajuk Piala AFF U-18 2017.
Myanmar, untuk kali kedua mendapat kehormatan ditunjuk sebagai penyelenggara Piala AFF U-18 2017. Sebelumnya, mereka juga pernah menjadi tuan rumah Piala AFF U-18 pada 2011 lalu.
Indonesia, sebagai salah satu negara peserta pada 31 Agustus 2017 lalu telah merilis sebanyak 23 pemain yang bakal memperkuat Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18 2017.
Dari 23 pemain yang dipanggil tersebut, terdapat komposisi tiga orang di posisi kiper, delapan orang pemain di lini belakang, enam pemain di posisi gelandang, tiga pemain di posisi sayap, dan dua pemain di posisi penyerang.
- Tiket Stadion Emirates ala Indonesia Dijual Seharga Dua Bungkus Pecel Lele
- Catat! Ini Lokasi Nobar Timnas Indonesia U-19 vs Myanmar di Berbagai Kota
- Menolak Lupa! Publik Thuwunna Stadium Pernah Jadi Momok Mengerikan Bagi Timnas Indonesia
- Jelang Lawan Myanmar, Kiper Timnas Indonesia U-19 Disandingkan dengan Manuel Neuer
- 3 Pemain Myanmar yang Harus Diwaspadai Indonesia
- Kompak! Garuda Pancasila Bertebaran di Instagram Skuat Timnas Indonesia U-19
- Iwan 'Mourinho' Setiawan: Indonesia U-19 Akan Gagal di Piala AFF U-18
- Susunan Pemain Indonesia vs Myanmar: Saddil Ramdani Kembali Jadi Andalan
Tidak hanya itu, tim yang nantinya akan diarahkan oleh Indra Sjafri itu pun juga telah menunjuk satu orang pemain yang berhak mendapat jabatan sebagai kapten tim.
Sosok tersebut adalah Rachmat Irianto. Pemain kelahiran Surabaya, 3 September 1999 tersebut itu mendapat kepercayaan untuk memimpin para pemain Timnas Indonesia U-19 selama mengarungi petualangan di Piala AFF U-18 2017.
Penunjukkan Rachmat Irianto itu pun tidak terlalu mengherankan, lantaran jabatan kapten tim telah ia rasakan di klubnya, Persebaya Surabaya yang berlaga di Liga 2.
Terlepas dari itu semua, nyatanya masih belum banyak orang yang mengenal dengan baik seorang Rachmat Irianto. Berikut INDOSPORT pun coba merangkum sejumlah informasi yang menghiasi kehidupan seorang Rachmat Irianto, sang kapten Garuda Muda.
1. Anak Legenda Persebaya
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Peribahasa itu sangat jelas menggambarkan kehidupan seorang Rahcmat Irianto yang memutuskan berkarier sebagai seorang pesepakbola profesional.
Dikatakan demikian karena Rachmat ternyata merupakan anak seorang pesepakbola. Ayahnya, tidak lain adalah Bejo Sugiantoro yang merupakan bek legendaris Timnas Indonesia dan Persebaya.
Bersama Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Anang Ma'ruf, Bejo merupakan bagian dari Program Primavera yang dicanangkan PSSI di Italia pada pertengahan 90-an silam.
Keputusan Rachmat untuk menjadi seorang pesepakbola pun tidak lepas dari pengaruh sang ayah. Terbukti dari seringnya Sugiantoro mengajak Rachmat berlatih sepakbola.
"Saya main bola karena kemauan sendiri, dan ayah sangat mendukung. Ayah kalau lagi liburan pasti melatih saya di lapangan dekat rumah. Saya dan ayah sering ngobrolin bola," ujar Rachmat seperti dikutip dari Detik.com.
2. Memulai dari Posisi Penyerang
Saat ini, baik saat memperkuat Timnas Indonesia U-19 dan Persebaya Surabaya, Rahcmat bermain di posisi bek. Namun, tahukah Anda bila pada mulanya, saat mulai menjajal dunia si kulit bundar, Rachmat memilih untuk menjadi seorang striker.
Ya, hal tersebut diakui langsung oleh Rachmat yang mengatakan bahwa pada mulanya ia ingin menjadi seorang striker yang bisa membobol gawang lawan dan memberi kemenangan bagi tim.
Namun, seiring berjalannya waktu, Rachmat pun mulai beralih posisi dari andalan di lini serang, menjadi jagoan penghenti serangan lawan berdasarkan pesan dari sang ayah.
"Saya bermain sepak bola sejak usia TK. Awalnya saya bermain sebagai striker, tapi atas permintaan bapak, saya akhirnya bermain jadi stoper," ujar pria yang akrab disapa Rian itu seperti dikutip dari Bola.com.
Ada alasan tersendiri mengapa Bejo Sugiantoro meminta Rachmat mengubah posisinya menjadi seorang bek seperti dirinya. Hal itu lantaran posisi penyerang sangat rentan cedera akibat seringnya kontak fisik dengan pemain bertahan lawan.
"Bapak katanya tidak tega lihat saya dikasari pemain belakang tim lawan. Makanya bapak meminta saya jadi stoper saja," ungkap Rian.
3. Direkomendasikan Ketum PSSI
Ada cerita menarik di balik terpilihnya Rachmat Irianto sebagai bagian dari Timnas Indonesia U-19 yang berlaga di ajang Piala AFF U-18 2017. Secara mengejutkan, Rachmat direkomendasikan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi.
Kejadian itu sendiri terjadi kala sulung pasangan Bejo Sugiantoro dan Yetty Rachmawati tersebut memperkuat Persebaya yang menghadapi PSIS Semarang pada 20 Maret 2017 lalu. Edy yang menjadi salah satu penonton laga tersebut begitu terkesima dengan performa Rachmat.
Ditemui usai laga, pria yang juga berprofesi sebagai seorang tentara itu pun berjanji akan menginstruksikan pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri unuk merekrut Rachmat.
"Saya yakin dia tidak akan lama di Persebaya. Saya yakin dia akan diambil Indra Sjafri," ujar Edy Rahmayadi seperti dikutip dari Bola.net.
Menariknya, ucapan Edy tersebut membuat pelatih Persebaya saat itu, Iwan Setiawan sedikit ketar-ketir dan sempat merasa enggan untuk melepas Rachmat ke Timnas U-19.
"Saya berharap Bang Edy tidak ambil Rian untuk Timnas. Dia masa depan kami. Dia mewakili sepakbola medern yang sedang saya bangun di Persebaya. Saya berharap Rian jangan diambil ya," harap Iwan.