PSSI Nilai Alasan Peretasan Laman Resmi Federasi Tidak Berdasar
Situs resmi PSSI, pssi.org hingga Jumat (15/09/17) siang belum bisa diakses karena sedang melakukan maintenance. Hal itu merupakan buntut dari kekecewaan beberapa pihak yang kecewa atas sanksi yang diberikan komisi disiplin PSSI pasca aksi koreografi 'Save Rohingya' yang dilakukan oleh Bobotoh saat Persib Bandung melawan Semen Padang 9 September lalu.
Ulah iseng para peretas tersebut pun dikecam oleh pihak PSSI. Direktur media PSSI, Gatot Widakdo, menyayangkan aksi tersebut dan mengatakan kalau hal itu mengganggu banyak pihak yang ingin mendapatkan informasi mengenai sepakbola Indonesia melalui laman resmi PSSI.
"Sampai saat ini kita masih memperbaiki website PSSI. Tentu sangat disayangkan adanya pembajakan website ini," ujar Gatot Widakdo.
"Informasi perkembangan Timnas atau berita update dari federasi untuk media dan masyarakat jadi terganggu," sambungnya.
PSSI menilai pelaku peretasan tampaknya salah alamat. Pasalnya, pihak yang memberikan sanksi atas Persib adalah dari pengelola liga yang berhubungan langsung dengan Komite Disiplin. Semua hal dan keputusan tersebut memang diambil berdasarkan peraturan yang telah diterapkan.
"Mengenai sanksi untuk Persib terkait aksi koreografi bentuk solidaritas untuk Rohingya dari suporter, hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan Komite Disiplin berdasarkan kode disiplin," tutup Gatot Widakdo.
Pada Kamis (14/09/17), laman resmi PSSI tertera pesan yang pokok isinya adalah mempertanyakan putusan PSSI yang memberikan hukuman denda Rp50 juta terhadap Persib Bandung atas aksi solidaritas tersebut.
- Taggar #KoinUntukPSSI Masih Kuasai Trending Topic Indonesia
- Situs PSSI Masih Belum Bisa Diakses Pasca Diretas
- Bobotoh Gelar Aksi Koin untuk PSSI, Ketua MPR Siap Patungan
- Baru Satu Hari, #KoinUntukPSSI Kumpulkan 6 Juta Rupiah
- Bos Persib: PSSI Punya Hati kah?
- Dukung Bobotoh, PP Muhammadiyah: Justru PSSI yang Berpolitik!
Ini bukan pertama kali situs induk sepakbola nasional ini kena retas. Dikutip dari Kompas.com, pada 2011 lalu situs ini juga pernah diretas dengan hadirnya tampilan gambar seekor tikus memegang dua pistol dengan tulisan "Stop Korupsi".