Ditahan Persita Tangerang, Tim Pelatih PSMS Medan Kecewa Berat
Tim pelatih PSMS Medan mengaku kecewa dengan hasil imbang yang didapat saat menjamu Persita Tanggerang di Stadion Teladan, Senin (25/09/17) sore. Akibat hasil tersebut menyebabkan skuat Ayam Kinantan berada di dasar klasemen sementara Grup B dalam babak 16 besar Liga 2.
Hal ini diakui Asisten Pelatih PSMS Medan, Edy Syahputra saat dimintai keterangan usai laga. Edy mengatakan bahwa para pemain tak mengikuti dengan baik instruksi dari pelatih.
"Kita sangat kecewa hari ini. Sepertinya para pemain tak mendengarkan dengan baik instruksi pelatih. Padahal kita tahu bahwa lawan kita bermain baik hari ini. Mereka main dengan tehnik tinggi dan sepertinya anak-anak tak bisa meladeni permainan mereka," ujar Edy.
Bahkan Edy menilai pemain PSMS seperti kehilangan motivasi saat bermain. Padahal, Edy mengatakan bahwa pelatih baru, Djajang Nurdjaman, telah memberikan cukup motivasi terhadap Legimin Rahardjo dkk.
"Coach Djajang Nurdjaman sudah merealisasikan cara bermain kepada mereka. Tapi pemain kita tidak bisa mengaplikasikan apa yang diinginkan Coach Djajang," sebutnya.
Imbasnya, skuad PSMS malah mengikuti cara bermain lawan. Hal ini membuat PSMS seperti kehilangan karakter dalam laga tersebut.
"Orang (Persita) main slow, kita slow, padahal kita enggak seperti itu main bolanya. Kita juga bingung," tegasnya.
Edy tak menampik jika tim lawan terutama Egi Melgiansyah dkk memiliki kemampuan di atas para pemainnya. Selain itu, jam terbang para pemain Persita juga diakuinya unggul.
"Kalau kualitas memang di bawah mereka tapi gak jauh kok. Mungkin pengalaman saja yang membedakan. Pemain senior mereka sudah tertempa dengan baik dan memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam kompetisi," terang Edy.
Edy juga menilai jika permainan anak asuhnya kurang sabar dalam menempatkan bola dan terkesan buru-buru. Padahal pelatih sudah menginstruksikan build up dari kaki ke kaki, through pas, menusuk ke dalam, tapi sepertinya tidak berjalan
PSMS saat ini dilanda persoalan yang serius. Dua bomber andalan mereka Dimas dan Suhandi tak bisa diturunkan akibat cedera dan akumulasi kartu. Sementara pemain baru sepertinya belum menyatu karena baru didatangkan.
"Jadi kita minim pemain. Kami tidak berai menurunkan pemain seperti Chandra, Reza (Falevy). Coach Djajang sudah coba mereka di sesi latihan tapi tidak bisa berbuat banyak. Makanya kita paksakan Wirahadi yang belum maksimal, Djalil yang tadi sering out position, kami tidak punya pilihan, minim pemain," terangnya mengakhiri.
I Made Wirahadi (eks Bali United) sendiri baru tiba di Medan pukul 14.00 WIB atau dua jam sebelum pertandingan. Sementara bek kanan Abdul Djalil (pemain baru dari PSAD) juga baru bermain di laga ini.