x

Intip Dua Kekuatan 'Ajaib' Andri Syahputra vs Egy Maulana

Jumat, 29 September 2017 16:41 WIB
Editor: Ramadhan
Andri Syahputra (kanan) dan Egy Maulana Vikri.

Andri Syahputra tengah menghadapi situasi sulit dan jadi sorotan di Indonesia saat ini menyusul munculnya kabar bahwa Timnas U-19 Qatar mencoretnya dari skuat. Spontan, kondisi tersebut langsung mendapat beragam respons, baik yang mendukung atau melempar kritikan.

Wajar saja Andri mau tak mau harus menghadapi situasi sulit tersebut, terutama banyaknya cacian yang dialamatkan untuknya. Andri sendiri sebelumnya menolak untuk membela Timnas Indonesia dan lebih memilih untuk bergabung dengan Timnas U-18 Qatar.

Sebenarnya, peluang Andri untuk membela Timnas Indonesia sama sekali belum tertutup, sebab Andri sendiri belum bermain untuk Timnas senior Qatar. Soal alasan di balik keputusan Andri memilih Qatar ternyata lebih kepada apresiasi dari pemerintah Qatar.

Bakat muda Indonesia di Qatar, Andri Syahputra.

Meski Andri sudah terlanjur memilih Timnas Qatar dan menerima segala resiko hinaan dari publik di Tanah Air, bukan berarti kariernya stagnan. Andri justru memiliki karier sepakbola yang cukup bagus selama menimba ilmu di Qatar.

Setidaknya sang ayah mengetahui betul perkembangan karier sepakbola Andri di Qatar. Bahkan, meski Andri bukan pemuda asli dari Negara tuan rumah Piala Dunia 2022 itu, Andri tetap saja bisa beradaptasi dengan baik dan tak canggung dengan pemain asli Qatar, bahkan Andri jadi role model terutama bagi pelatih di sana saat dirinya masih tergabung di Aspire Academy.

"Andri jadi pemain andalan dan anak kesayangan bos yang punya klub," kata Agus Sudarmanto kepada INDOSPORT.

Baca Juga

Sementara situasi 180 derajat justru dialami pemain sebaya Andri, Egy Maulana Vikri. Ya, bintang Timnas Indonesia U-19 itu saat ini tengah dipuja publik di Tanah Air, lantaran penampilan apiknya selama gelaran Piala AFF U-18 2017 beberapa waktu yang lalu.

Tak hanya itu, selepas Piala AFF kemarin, Egy kini dipersiapkan untuk menimba ilmu di Eropa dan rencana itu tengah diperjuangkan pemerintah dalam hal ini Kemenpora. Kabarnya, Egy bakal ditemani rekan setimnya di Timnas U-19, Witan Sulaiman saat trial di klub Eropa nantinya.

Aksi bintang Timnas U-19, Egy Maulana Vikri saat berusaha melewati para pemain Patriot FC.

Berbicara soal Andri dan Egy maka kita bakal membahas soal talenta luar biasa yang saat ini dimiliki Indonesia. Kedua pemain tersebut merupakan pesepakbola muda yang memiliki masa depan cerah, terutama karena Andri dan Egy memiliki skill dan kemampuan olah bola di atas rata-rata.

Setidaknya ada beberapa hal menonjol yang dimiliki Andri dan Egy dari berbagai sisi di dunia sepakbola. Apa saja itu? INDOSPORT coba membedah sisi kekuatan Andri dan Egy yang membuat keduanya jadi sorotan dari publik sepakbola Indonesia saat ini.


1. Usia Kedua Pemain

Egy Maulana Vikri

Dari segi usia, Andri Syahputra lebih tua setahun dari Egy Maulana Vikri. Andri yang lahir di Lhokseumawe, Aceh, 29 Juni 1999, saat ini sudah menginjak usia 18 tahun, sedangkan Egy sendiri baru berusia 17 tahun karena lahir pada 7 Juli 2000 di Medan, Sumatera Utara.

Meski terpaut satu tahun, baik Andri dan Egy sebenarnya masih berada dalam kategori usia yang sama dalam level sepakbola. Kemudian dari sisi fisik, sebagai putra asli Indonesia yang memiliki postur tak terlalu besar, tinggi badan Andri dan Egy benar-benar identik yakni 164 cm.

Secara kebetulan, dua talenta terbaik Tanah Air ini ternyata berasal dari wilayah yang sama yakni Pulau Sumatera. Sedari kecil, kedua pemain ini memang betul-betul dibesarkan di lingkungan sepakbola yang kental hingga kini melejit.

Andri Syahputra saat membela Timnas Qatar Junior menghadapi Timnas Inggris Junior

2. Posisi dan Skill Bermain

Andri Syahputra saat sedang berada di Malaga pada Februari lalu.

Andri sendiri tumbuh besar di Qatar lantaran mengikuti orang tuanya yang bekerja di sana. Andri pun mau tak mau menimba ilmu sepakbola di sana dan bermain di Liga Qatar U-17 selama kurang lebih tiga musim hingga kerap tampil sebagai pencetak gol terbanyak.

Menariknya, meski piawai mencetak gol dan mengemban peran sebagai striker, Andri juga bisa ditempatkan sebagai playmaker, peran-peran kreatif yang biasa dijalankan gelandang Manchester City, David Silva atau gelandang Tottenham Hotspur, Christian Eriksen.

Andri begitu mudah mengolah bola yang tengah berada di kakinya dan mengkreasikannya menjadi peluang bahkan assist bagi rekannya. Pergerakan luwes dan pintar membaca permainan menjadi salah satu kelebihan Andri.

Andri kerap menyisir sisi sayap lapangan untuk kemudian melakukan cutting inside ke dalam kotak penalti lawan. Dalam kondisi tersebut, Andri lebih sering memanjakan rekan setimnya dengan melepaskan umpan tarik ke dalam area kotak penalti untuk dikonversi menjadi gol.

Lalu, bagaimana dengan Egy? Ya, Egy hingga saat ini dijuluki sebagai ‘Messi Indonesia’ oleh publik sepakbola di Tanah Air. Rasanya, julukan tersebut sudah mewakili keseluruhan dari skill yang dimiliki Egy saat mengolah si kulit bundar.

Sebagai pemain nomor 10, Egy memiliki kecepatan dan kemampuan bermain yang sangat luar biasa terutama di sisi sayap. Pemain berusia 17 tahun ini mengandalkan kaki terkuatnya yakni kaki kiri untuk bertumpu terutama saat melancarkan serangan ke jantung pertahanan lawan.

Pergerakan lincah Egy dan keberadaan bola yang selalu melekat di kakinya memang layak disamakan dengan apa yang dimiliki Messi. Gaya penetrasi Egy di lini serang pun hampir-hampir mirip dengan apa yang kerap dilakukan La Pulga, bahkan sering juga Egy melakukan gerak tipu seperti winger Bayern Munchen, Arjen Robben.

Salah satu kelebihan lainnya adalah Egy merupakan satu dari sekian banyak pemain yang memiliki kemampuan dalam mengacak-acak pertahanan lawan. Kemampuan tersebut saat ini sangat jarang dimiliki seorang pemain, kecuali si pemain memiliki skill di atas rata-rata.


3. Statistik

Egy Maulana Vikri tengah mengeksekusi bola depan gawang Brunei.

Andri Syahputra yang kerap ditempatkan di barisan depan saat bersama timnya Al-Gharafa berhasil mencatatkan statistik apik. Pemain yang juga sempat menjadi bagian dari Aspire Academy tersebut berhasil menjagi pencetak gol terbanyak.

Andri ternyata tercatat sebagai pencetak gol terbanyak untuk kompetisi Liga Utama Qatar Star League U-17. Berdasarkan keterangan sang ayah, Andri menjadi pencetak gol terbanyak Liga Utama Qatar Star League U-17 sebanyak tiga kali yakni pada tahun 2013, 2014, dan 2015.

“Sekadar Informasi, Andri Syahputra dapat top skor di QSL Junior U17 tiga kali berturut 2013/2014/2015," ucap ayah Andri, Agus Sudarmanto.

Pesepakbola muda Indonesia di Qatar, Andri Syahputra.

Sementara Andri sudah membuktikan kualitasnya, Egy juga tak mau kalah dan kualitasnya terlihat saat ia memperkuat Timnas U-19 di gelaran Piala AFF U-18 2017 di Myanmar beberapa waktu lalu. Di ajang tersebut, Egy tampil trengginas dengan berhasil menjadi top skor turnamen dengan koleksi total 8 gol, mengungguli pemain Myanmar, Win Naing Tun (7 gol).

Jika melihat kelebihan Andri dan Egy, rasanya kedua pemain sama-sama memiliki skill yang sama-sama hebat. Andri dan Egy pun dipastikan memiliki masa depan yang cemerlang di dunia sepakbola. 

QatarPSSITimnas u-19Timnas IndonesiaLiga IndonesiaEgy Maulana VikriAndri Syahputra