Diduga Dibunuh, Pemain Sepakbola Ini Ditemukan Tewas di Pinggir Rel Kereta
Tubuh kiper Kolkata Port, Sneshashis Dasgupta ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di samping sebuah rel kereta api di Serampore, India. Orang tua Dasgupta melaporkan kelima terduga pelaku yang terakhir bersama dengan putranya itu.
Dilansir dari The Times of India, polisi menduga bahwa kematian pemain sepakbola itu adalah bagian dari pembunuhan. Salah satu terduga pelakunya adalah Mousumi Nag, anggota dewan Ward 27 dari Kota Serampore.
Nag diketahui bersama dengan Dasgupta bersama dengan kakak Nag, Rintu Saha di rumah mereka di Tarapukur, pada Sabtu lalu. Mereka diduga melakukan penyerangan pada Dasgupta hingga menewaskannya.
Jenazah dari Dasgupta sendiri akhirnya ditemukan beberapa jam kemudia di samping rel kereta api yang berjarak 1,5 km dari rumah mereka. Mousumi Nag sendiri enggan memberikan komentar terkait hal tersebut.
Suami Mousumi, Pintu Nag justru memberikan bantahan jika istrinya dikaitkan soal pembunuhan Dasgupta. "Saya tahu sudah lama dan saya sendiri merasa sendiri atas kematian anak lelaki itu," ungkapnya. Pintu Nag sendiri mengetahui bahwa Dasgupta telah bertengkar dengan beberapa temannya. Ia sendiri mengakui bahwa dirinya lah yang menyelamatkan kiper itu ke rumahnya.
"Saya mencoba membangunkan keluarganya, namun tak ada yang menjawab. Jadi saya meninggalkan rumahnya dan kembali ke rumah saya," akunya soal konflik yang diduga menjadi penyebab pembunuhan Dasgupta.
Ayah Dasgupta, Senhashis Dolon Dasgupta sendiri tetap bersikeras bahwa kasus putranya ini adalah sebuah aksi pembunuhan. Ia mengakui bahwa putranya itu memang memiliki masalah dengan teman-temannya dan pulang dalam keadaan mabuk. "Anggota dewan dan suaminya memasuki rumah kami, menyerangnya, dan membawanya pergi, saya menduga mereka yang membunuh anak saya," ungkap pria tua itu.
Setelah tubuh tak bernyawa itu ditemukan, sebuah pesan misterius muncul dari Facebook Dasgupta. Di sana, dirinya seolah menuliskan sebuah pesan terakhir sebelum kematian menjemputnya.
"Selamat tinggal semuanya, saya tidak merasa tinggal di tengah masyarakat lagi, tidak ada cinta yang saya dapatkan di tengah mereka. Semua orang egois dan tidak ada yang bertanggung jawab atas kematian saya ini," tulis pesan itu lewat akun Facebook pribadinya.