x

Profil Tim 8 Besar Liga 2: PSMS Medan

Jumat, 20 Oktober 2017 10:00 WIB
Penulis: Frederica | Editor: Joko Sedayu
Logo PSMS Medan.

PSMS Medan mampu melaju ke babak delapan besar Liga 2 2017 pasca menjadi runner up Grup B di babak 16 besar. Tim berjuluk Ayam Kinantan itu kini bergabung di Grup X bersama Persis Solo (pemuncak klasemen Grup A), Kalteng Putra (pemuncak klasemen Grup C), dan juga Martapura FC (runner up Grup D).

Nantinya, di babak delapan besar ini sendiri, PSMS akan melakoni laga dengan menggunakan sistem setengah kompetisi (half round robin). Artinya, Ayam Kinantan akan memainkan satu pertandingan melawan tiga tim lain di Grup X dengan format home tournament.

Untuk bisa melaju dari babak perempatfinal itu, pelatih Djajang Nurdjaman tentunya harus bisa membawa anak asuhnya menjadi pemuncak klasemen akhir ataupun runner up guna lolos ke babak semifinal.

Logo Liga 2 Indonesia 2017

Menilik dari hasil positif yang mampu diraih para pemain PSMS, catatan itu tentunya juga bisa membangkitkan semangat mereka untuk bisa terus tampil agresif dan terus menjaga asa promosi ke kompetisi tertinggi di Tanah Air.

Ditambah dengan perombakan yang terjadi di PSMS, salah satunya dengan merekrut eks pelatih Persib Bandung itu, sang juara Piala Kemerdekaan 2015 tersebut diperkirakan akan bisa mengembangkan performa apik dalam melakoni pertandingan di babak perempatfinal ini.

Berikut ini INDOSPORT akan menjelaskan profil lengkap dari tim PSMS Medan, salah satu tim besar yang akan berjibaku di babak perempatfinal Liga 2 2017.


1. Rekam Jejak di Liga 2 Musim 2017

Skuat PSMS Medan.

PSMS Medan mampu mengikuti kompetisi Liga 2 musim 2017 ini dengan baik. Sejak dimulainya laga pertandingan pada April lalu, Ayam Kinantan mampu mencatat raihan positif.

PSMS Medan sendiri mengawali kompetisi dengan tergabung di Grup 1. Tim yang saat itu diarsiteki oleh Mahruzar Nasution tersebut harus saling sikut dengan tujuh tim lainnya, yaitu PSPS Riau, Persiraja Banda Aceh, PS Bangka, 757 Kepri Jaya FC, PSBL, Persih FC.

Dari total 12 laga yang sudah dilakoni, PSMS mampu mengamankan posisi runner up. Total 23 poin berhasil diraih, dari hasil tujuh kemenangan, dua laga berakhir imbang, serta tiga kekalahan.

Mengamankan posisi kedua di klasemen akhir pun membuat Ayam Kinantan mampu melaju ke babak 16 besar Liga 2. Di babak itu sendiri, PSMS tergabung di Grup B bersama dengan PSIS Semarang, Persibat Batang, dan Persita Tangerang.

PSMS Medan menjadi runner up klasemen akhir Grup 1 Liga 2 2017.

Keperkasaan skuat PSMS itu pun kembali terbukti dengan mampu mengamankan posisi runner up dan melaju ke babak delapan besar.

Menilik dari catatan pertandingan di Grup B babak 16 besar itu, sebenarnya PSMS memulai kompetisi dengan raihan yang tidak baik. Pasalnya, dari tiga laga awal, mereka hanya mampu meraih satu poin usai mengakhiri laga dengan skor kacamata kontra Persita Tangerang.

Sementara dua laga lainnya harus berakhir kekalahan, yaitu saat bertandang ke markas PSIS Semarang di laga perdana babak 16 besar dan kalah 1-2. Di laga lainnya, Ayam Kinantan kembali kalah dengan skor tipis 0-1 saat bersua dengan Persibat Batang.

Performa kurang baik itu disinyalir sebagai efek pergantian pelatih di klub PSMS. Sebagaimana diketahui, saat mengawali musim Liga 2 2017 ini, Ayam Kinantan diarsiteki oleh Mahruzar Nasution. Namun, memasuki babak 16 besar, pihak klub merekrut Djajang Nurdjaman dengan harapan meraih hasil yang lebih baik lagi.

Meskipun tiga laga awal tidak mampu diakhiri dengan hasil positif, eks pelatih Persib Bandung itu mampu membangkitkan semangat anak asuhnya. Terbukti, di tiga laga akhir, Legimin Raharjo dkk mampu meraih sembilan poin penuh.

Skuat Ayam Kinantan mampu tampil trengginas dan meraih tiga kemenangan beruntun, yaitu mengalahkan Persibat Batang dengan skor 2-1, menggilas PSIS Semarang 3-1, serta mempermalukan Persita Tangerang dengan skor tipis 1-0.

Total raihan 10 poin itu pun berhasil membawa PSMS ke posisi runner up membuntuti PSIS Semarang yang keluar sebagai pemuncak klasemen. Mampu mengamakan peringkat kedua babak grup 16 besar ini pun membawa Ayam Kinantan melangkah mulus ke babak perempatfinal Liga 2 2017.


2. Keunggulan dan Kelemahan PSMS Medan

Pemain PSMS Medan.

Klub PSMS Medan dikatakan tampil lebih kuat daripada sebelumnya usai kedatangan Djajang Nurdjaman yang menggantikan posisi Mahruzar Nasution di kursi kepelatihan. Hadirnya eks pelatih Persib Bandung itu pun membuat Ayam Kinantan menjadi semakin kuat dan unggul dari tim lainnya.

Pasalnya, bergabungnya pelatih yang pernah membela tim besar yang berlaga di Gojek Traveloka Liga 1 itu pun memberikan napas kehidupan tambahan bagi skuat PSMS. Rentetan pengalaman Djajang kala melatih Persib pastinya akan memengaruhi performa PSMS, yang mana racikan taktik dan tangan dingin pria berusia 59 tahun itu diperkirakan bisa membawa klub meraih puncak kejayaan.

Kedatangan Djajang ke klub asal Sumatera Utara itu pun juga disambut baik oleh para pemain. Kapten PSMS Medan, Legimin Raharjo turut mengumbar kepercayaan diri dan rasa optimistisnya untuk meraih hasil positif bersama Djajang.

"Kita tetap yakin kalau ke depan PSMS akan menunjukkan kualitasnya di tangan coach Djanur. Mudah-mudahan kehadiran beliau bisa mengantarkan PSMS ke kasta tertinggi," harapnya.

Djajang Nurdjaman, pelatih anyar PSMS Medan.

Meskipun diarsiteki pelatih berpengalaman, PSMS nyatanya masih diliputi kekurangan yang kerap kali terlihat kala melakoni setiap laga pertandingan. Seperti halnya kelengahan lini depan dalam memanfaatkan peluang yang ada.

Djajang pun kerap kali memberikan perhatian khusus kepada pemain penyerang mereka, yang mana masih terlihat sering membuang kesempatan yang ada dan gagal menciptakan gol.

Selain itu, Ketua PSSI yang juga sekaligus menjadi Pembina PSMS, Edy Rahmayadi juga menyoroti kekurangan tim dalam hal kerja sama dan motivasi di lapangan hijau saat bertanding.

Hal itu diungkapkan oleh pria berusia 56 tahun tersebut usai menyaksikan laga PSMS kontra PSIS Semarang. Laga itu sendiri memang berhasil dimenangkan oleh Ayam Kinantan dengan skor 3-1. Hanya saja, Legimin Raharjo dkk harus tertinggal satu angka terlebih dahulu dari tim lawan.

Ketua Umum PSSI sekaligus Pembina PSMS Medan, Edy Rahmayadi.

Melihat anak asuh Djajang Nurdjaman yang sering kali terlambat untuk tampil trengginas di lapangan hijau itu pun mendapatkan perhatian penuh dari Edy. Para penggawa yang belum bisa menampilkan kerja sama apik antar pemain juga dianggap sebagai kelemahan dari PSMS Medan.

"Kerja sama tim perlu dibenahi. PSMS ini tim bukan individual. Selain itu mereka juga harus terus dimotivasi biar lebih baik ke depan," ujar Edy Rahmayadi.


3. Strategi dan Starting XI

Skuat PSMS Medan.

Keputusan pelatih Djajang Nurdjaman untuk mendatangkan dua pemain anyar saat melakoni babak 16 besar Liga 2 2017 nyatanya berbuah manis. Kedatangan I Made Adi Wirahadi dan Eliazer Thoncy 'Elthon' Maran ke skuat PSMS Medan mampu memperkuat lini serang yang kerap dikeluhkan oleh Djajang.

Meskipun baru bergabung dengan klub asal Sumatera Utara itu, Wirahadi dan Elthon sudah mampu menorehkan catatan apik dengan menyumbangkan gol dan membantu Ayam Kinantan lolos ke babak perempatfinal.

Wirahadi, striker pinjaman dari Bali United itu sudah mampu mengemas dua angka saat bersua dengan Persibat Batang. Bahkan, salah satu angka berhasil disumbangan lewat tendangan penalti, yang mana Djajang sendiri yang memilih sang pemain untuk menjadi eksekutor penalti, dikutip dari Tribun (05/10/17).

Sementara Elthon, eks striker Sragen United itu juga turut mencatatkan namanya di papan skor saat berjibaku dengan PSIS Semarang. Sang pemain mampu mencetak gol pertama tim sebagai penyama kedudukan, sebelum akhirnya dilengkapi dengan gol dari Suhandi dan Frets Listanto Butuan.

Performa apik yang diperlihatkan oleh dua pemain anyar itu pun langsung membuat mereka menjadi pilihan utama Djajang. Di beberapa laga akhir yang dilakoni PSMS, Djajang kerap menggunakan formasi 4-3-3.

Kuartet belakang diisi oleh Fredyan Wahyu Sugiyantoro, Gusti Sandria, Roni Fatahillah, dan Wanda Syahputra guna menjaga lini belakang dan membantu Abdul Rohmin mengawal gawang yang dijaganya.

Sementara lini tengah diperkuat oleh kapten Legimin Raharjo, yang dipasangkan bersama Muhammad Alwi Slamet serta Suhandi. Di lini depan, Djajang menduetkan dua pemain anyar mereka, I Made Adi Wirahadi dan Eliazer Thoncy Maran, yang dibantu juga oleh Frets Listanto Butuan.

Susunan starting XI:

PSMS Medan (4-3-3): Abdul Rohmin; Fredyan Wahyu Sugiyantoro, Gusti Sandria, Roni Fatahillah, Wanda Syahputra; Legimin Raharjo, Muhammad Alwi Slamet, Suhandi; I Made Adi Wirahadi, Eliazer Thoncy Maran, Frets Listanto Butuan.


4. Pemain Bintang

Legimin Raharjo berjibaku dengan lawan.

Banyak pemain dengan kemampuan andal yang memperkuat skuat PSMS Medan. Salah satu pemain bintang dan andalan Djajang Nurdjaman ialah Legimin Raharjo. Skill yang dimiliki oleh sang kapten itu tentunya tidak perlu diragukan lagi.

Ditambah lagi, sang pemain sudah mempunyai banyak pengalaman, baik ketika memperkuat Ayam Kinantan ataupun klub lainnya.

Legimin sendiri pertama kali memperkuat klub asal Sumatera Utara itu sejak 2003 lalu. Dirinya bersama Marcus Horison, Mahyadi Panggabean, dan Saktiawan Sinaga sempat menjadi tulang punggung tim di masa kejayaan. Sayang, akibat permasalahan gaji, para pemain itu pun memutuskan untuk hengkang dari klub PSMS, sebagaimana diberitakan Fourfourtwo (14/05/17).

Namun, Legimin yang sudah berkali-kali pindah dan merasakan bermain untuk klub besar Tanah Air pun kini sudah kembali ke PSMS untuk melakoni Liga 2 2017 ini. Deretan pengalaman yang sudah pernah dialaminya itu menjadikan dirinya sebagai pemain bintang dan andalan sang pelatih.

Sudah hal pantas pula bagi dirinya untuk mengemban tanggung jawab sebagai kapten tim berkat pengalaman yang pernah dilaluinya tersebut.


5. Prediksi Juara Liga 2 dan Lolos ke Liga 1

PSMS Medan.

Hasil positif yang mampu dicatat oleh PSMS Medan hingga kini membuka peluang besar tim untuk bisa menjadi juara Liga 2 musim 2017 ini. Seandainya Ayam Kinantan tidak mampu keluar sebagai juara, bukan tidak mungkin jika mereka menjadi salah satu dari tiga tim yang akan dipromosikan ke Liga 1.

Di bawah tangan kepelatihan Djajang Nurdjaman, PSMS diprediksi selangkah lebih maju dibandingkan tujuh tim lainnya yang akan berjibaku di babak delapan besar Liga 2. Sebab, Djajang sudah memahami betul bagaimana atmosfer di Liga 1 saat mengarsiteki Persib Bandung.

Oleh karena itu, menjabat sebagai pelatih kepala tim yang berlaga di kompetisi kedua Tanah Air ini, bukan hal sulit untuk dilakukan oleh pria berusia 59 tahun itu. Pengalaman yang dimilikinya itu tentunya akan menjadi panduan untuk melatih dan mengembangkan performa anak asuhnya di klub yang diperkuatnya saat ini.

Meskipun begitu, bukan berarti perjalanan PSMS untuk promosi ke kompetisi tertinggi tersebut akan mudah. Sebab, mereka harus mengadu nasib dengan tim kuat lainnya, seperti PSIS Semarang ataupun Persebaya Surabaya.

Terlebih lagi, segala hal mungkin terjadi di dunia persepakbolaan. Maka dari itu, Djajang Nurdjaman harus bisa menerapkan formasi yang paling tepat untuk anak asuhnya guna mengalahkan tim lawannya untuk membuka asa promosi ke Liga 1.

Jika melihat pada catatan apik yang mampu mereka torehkan hingga kini, ditambah dengan performa konsisten yang akan diperlihatkan di babak delapan besar nanti, Ayam Kinantan diprediksi bisa menjadi juara Liga 2 dan lolos ke Liga 1 pada musim mendatang.

PSMS MedanLiga IndonesiaLiga 2

Berita Terkini