Miskomunikasi, PSMS Gagal Jadi Tuan Rumah 8 Besar Liga 2
Keinginan PSMS Medan mengajukan diri sebagai tuan rumah penyelenggaraan babak delapan besar Liga 2 sepertinya harus diurungkan. Pasalnya saat ini, bagian depan Stadion Teladan sebagai lokasi menjamu tim tamu itu tengah direnovasi Pemerintah Kota (Pemkot) Medan. Pengerjaan itu pun direncanakan akan selesai dalam waktu tiga bulan ke depan.
Anehnya lagi, renovasi tersebut dilakukan tanpa adanya koordinasi dengan pengurus PSMS, khususnya panitia lokal sebagai penyelenggara Liga 2.
Hal ini tentu saja membuat Pengurus PSMS kelimpungan. Padahal, beberapa waktu sebelumnya pengurus telah mengajukan diri agar bisa menjadi tuan rumah.
"Ya kami saat ini cuma bisa pasrah. Mau bagaimana lagi, kita gak tau kalau Pemkot mendadak berinisiatif melakukan renovasi. Padahal, manajemen sudah melayangkan surat resmi ke PSSI untuk pengajuan sebagai tuan rumah babak 8 besar," ungkap Ketua Bidang Kompetisi dan Pembinaan PSMS Medan, Julius Raja, Sabtu (21/10/17) malam.
Pria yang akrab disapa King ini pun menyesalkan pihak Pemkot Medan yang tidak berkoordinasi sebelumnya denga. pihak manajemen PSMS.
"Tidak ada koordinasi dari Pemkot Medan. Miskomunikasi, jadi langsung main renovasi. Ini PSMS kan sudah masuk 8 besar, harusnya sabar dulu atau komunikasi soal jadwal renovasinya. Kita enggak tahu kapan siapnya, paling cepat tiga bulan. Saat ini, PSMS otomatis tidak memiliki syarat utama yaitu stadion yang siap pakai," ujar King.
Pilihan saat ini, jika nantinya PSSI tetap menginginkan tempat netral PSMS sendiri memiliki usulan tempat yaitu di Bandung, Jawa Barat.
"Karena secara magnet kita punya dua faktor. Pertama, Bobotoh dan PSMS hubungannya baik-baik saja. Plus ada Coach Djanur (Djajang Nurdjaman) yang akrab dengan publik Bandung," ujarnya.