x

Profil Tim 8 Besar Liga 2: Persis Solo

Selasa, 24 Oktober 2017 09:04 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
Logo Persis Solo.

Persis Solo membuktikan diri sebagai salah satu klub yang siap untuk menjalani kompetisi Liga 2 musim ini. Terbukti, Laskar Sambernyawa kini mampu lolos hingga ke fase 8 besar Liga 2.

Padahal, di awal musim Persis sempat terseok dan hampir tergelincir dari persaingan menuju kasta tertinggi di sepakbola nasional. Bersaing di Grup 4 selama babak penyisihan, Persis harus bersaing dengan 7 tim lain yang tak kalah ambisius.

Skuat Persis Solo saat menjalani latihan.

Lihat saja bagaimana PSIS Semarang serta Sragen United, anak bawang yang sempat menggeliat di awal musim, mampu merepotkan tim yang bermarkas di Stadion Manahan, Solo ini. Bahkan, Persis sempat terlibat insiden kala menghadapi tetangga barunya, Sragen United.

Laga ini pun sempat membuat pemain Persis masuk rumah sakit karena menjadi korban keributan dalam laga tersebut. Pelan tapi pasti, anak asuh Widyantoro ini kemudian mampu menjejak kembali jalan panjang menuju Liga 1 musim depan.

Baca Juga

Berbekal 19 poin yang diraih dalam 14 laga mereka di babak penyisihan, Persis mampu lolos sebagai runner up Grup 4 mendampingi PSIS Semarang sebagai juara grup. Perjalanan mereka di babak 16 besar pun terbilang cukup terjal, karena harus bersaing dengan PSS Sleman, PSPS Riau, dan Cilegon United.

Sekali lagi, Persis Solo mampu menjalani tapakin ini dengan performa yang lumayan stabil. Mereka pun kini selangkah menuju gelaran kompetisi tertinggi sepakbola Indonesia musim depan.

Berikut profil lengkap Persis Solo selama berlaga di Liga 2 2017 hasil rangkuman INDOSPORT:


1. Rekam Jejak di Liga 2

Para pemain Persis Solo saat memprotes hukuman dari wasit.

Pada babak penyisihan Liga 2, Persis Solo tergabung di Grup 4 bersama PSIS Semarang, Sragen United, Persipon Pontianak, PPSM Magelang, Persiba Bantul, PSIR Rembang, dan Persipur Purwodadi. 'Dikeroyok' sebagian besar tim asal Jawa Tengah, membuat Persis harus menjalani laga derby lokal yang sarat gengsi.

Salah satunya adalah kala menjalani laga tandang melawan Sragen United, April 2017 silam. M Wahyu dan Bayu Nugroho sempat dilarikan ke rumah sakit akibat keributan yang terjadi dalam laga yang mereka menangi tersebut.

Persis juga hanya mengalami satu kali kelahan saat bermain melawan PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang. Sisanya, 8 kemenangan dan 5 hasil imbang membuat mereka bisa menemani PSIS melaju ke babak 16 besar.

Pada babak 16 besar, Persis tergabung di Grup A dan kembali harus menantang 2 tim kuat yang menjadi jawara di grup mereka, PSPS Riau serta PSS Sleman. Hanya Cilegon United yang 'setara' dengan Persis sebagai tim runner up yang lolos ke babak 16 besar ini.

Namun secara mengejutkan, tim kebanggaan Pasoepati in bisa mulus melaju di babak 16 besar yang menggunakan sistem home and away ini. Persis bahkan mampu memastikan diri sebagai tim pertama yang lolos ke babak 8 besar Liga 2.

Persis mampu meraih 3 kemenangan, sekali imbang, dan dua kali kalah dari enam laga yang dilakoninya. Persis pun perkasa sebagai juara Grup A untuk melenggang mulus ke babak 8 besar.


2. Keunggulan dan Kelemahan

Skuat Persis Solo.

Keunggulan:

Persis Solo merupakan salah satu klub yang memiliki keseimbangan tim cukup mumpuni. Lihat saja bagaimana catatan apik soal selisih gol, baik saat masih bermain di babak penyisihan hingga putaran 16 besar.

Hal ini tidak lepas dari kejelian Widyantoro, selaku pelatih menjalankan sejumlah rotasi dalam setiap laga. Lihat saja bagaimana Rudiyana, Joko Prayitno, Agung Supriyatno, dan Tri Handoko saling bergantian menjadi starter.

Pelatih Persis Solo, Widiyantoro.

Pun demikian dengan lini belakang Persis yang sejauh ini bermain dengan tingkat kewaspadaan yang cukup baik. Bersama PSIS Semarang, lini belakang Persis Solo merupakan tiga terbaik dengan hanya kemasukan 5 gol dari 6 laga yang dilakoni, dua tim ini hanya kalah dari Kalteng Putra yang cuma kebobolan 4 gol di masa 16 besar.

Kelemahan:

Kerangka tim Persis Solo dibangun dengan mengikuti pola pertandingan yang padat. Untuk itulah, sistem rotasi kerap dilakukannya untuk mengatur ritme tenaga para pemain.

Namun hasil ini beberapa kali mengalami nasib yang kurang baik. Lihat saja bagaimana limbungnya Persis saat ditekuk Cilegon United kala mencadangankan M Wahyu dan Rudiyana.

Pelatih PSS Sleman, Freddy Muli

Namun hal yang lebih pelik adalah masalah pergantian pelatih di menit-menit akhir. Widyantoro yang mendapat sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, tak boleh menangani klub selama 12 bulan.

Hal ini membuat Persis tak bisa didampingi pelatih yang sudah 'nyetel' dengan para pemain. Sebagai gantinya, Freddy Muli didatangkan dari PSS Sleman.

Namun, pola adaptasi tentu menjadi perjudian bagi skuat Laskar Sambernyawa di tengah waktu persiapan yang mepet. Apalagi, Mulli merupakan mantan PSS Sleman, yang disingkirkan Persis di babak 16 besar kemarin.


3. Strategi dan Starting XI

Persis Solo.

Lini tengah merupakan kunci dari permainan Persis Solo selama ini. Pola 4-3-3 dengan alternatif 4-3-2-1 menjadi pakem dari permainan Persis Solo.

Persis memiliki sejumlah pemain yang berkarakter cepat jika membangun serangan dari sisi sayap. Mereka memiliki Rudiyana, mantan pemain Persib Bandung yang cukup memiliki kecepatan.

Lalu ada Dedi Cahyono yang memiliki kemampuan untuk melakukan umpan matang dari sisi sayap. Jangan lupakan juga kemampuan finishing Agung Suprayitno serta Tri Handoko yang cukup mumpuni.

Namun, inti serangan Persis terletak pada kemampuan M Wahyu sebagai jangkar permainan. Wahyu merupakan tipe pemain 'pengangkut air' yang bisa menjadi penopang permainan.

Berikut starting XI Persis Solo: Agung Prasetya (Kiper), Asyraq Gufran Ramadhan, Ikhwan Ciptady, Anam Syahrul, Soni Setiawan, Akbar Riansyah, Eli Nasoka, Bayu Andra, Dedy CP, Bayu Nugroho, Rudiyana


4. Pemain Bintang

Aksi M Wahyu (merah) saat membela Persis Solo.

Muhammad Widya Wahyu Fitriyanto adalah sosok di balik konsistennya permainan Persis Solo sejauh ini. Pemain yang kerap disapa M Wahyu ini merupakan pengalir serangan di lini tengah.

Pemain bernomor punggung 23 ini juga menjadi tembok pertama kala lawan berbalik menyerang. Kehadiran Wahyu di tim layak bandul pada pendulum Laskar Sambernyawa.

M Wahyu menjadi nyawa utama Persis Solo musim ini.

Wahyu juga dipercaya menjadi pemimpin bagi rekan-rekannya di lapangan. Eks penggawa PSCS Cilacap ini memiliki kecakapan soal kepemimpinan di lapangan. 

 Terbukti kala dirinya dicadangkan saat tandang ke Cilegon United, Persis harus rela menelan kekalahan 2-0 dalam laga tersebut. Kini, Wahyu kembali dipercaya sebagai salah satu dinamo yang bisa mengantar skuat kebanggaan warga Solo ke Liga 1 musim depan.


5. Prediksi Juara dan Promosi ke Liga 1

Skuat Persis Solo.

Berkaca pada performa di babak penyisihan dan 16 besar Liga 2, Persis Solo cukup punya kans untuk bisa menjejak promosi ke Liga 1 musim depan. Tergabung doi Grup X pada babak 8 besar, Persis akan menghadapi PSMS Medan, Kalteng Putra, dan Martapura FC.

Meski tidak mudah, namun kemampuan Persis untuk menghadapi tim dari luar Pulau Jawa cukup teruji. Persis punya pengalaman melawan Persipon Pontianak kala melakoni Grup 4 Liga 2, yang bisa jadi bahan untuk menghadapi Martapura FC dan Kalteng Putra.

Persis Solo.

Demikian pula kala mereka melawan PSPS Riau di babak 16 besar dengan rekor saling menahan imbang. Hal ini bisa menjadi ancaman bagi PSMS Medan di babak 8 besar nanti.

Persis juga punya loyalis di tribun yang siap mengawal perjuangan para pemain bernama Pasoepati. Pendukung setia Persis ini bisa menjadi pemain kedua belas yang memainkan perannya guna menjaga para penggawa untuk tetap konsisten secara performa.

Pasoepati akan disuguhkan laga menarik antara Persis Solo Legend melawan Persis Solo All Star.

Asalkan tidak ada perubahan strategi radikal dari Freddy Mulli sebagai caretaker, sepertinya Persis bisa menjadi salah satu tim yang layak dipertimbangkan masuk ke final. Hal ini sudah cukup untuk memenuhi ambisi manajemen untuk bisa merasakan atmosfer kompetisi utama tahun depan.

Persis SoloLiga IndonesiaLiga 2

Berita Terkini