x

3 Fakta Tersembunyi dari Bek PSG Pencetak Hattrick

Rabu, 1 November 2017 21:25 WIB
Editor: Agus Dwi Witono
Layvin Kurzawa membawa bola pasca mencetak hattrick.

Paris Saint-Germain memastikan diri melangkah ke babak 16 Besar Liga Champions, usai menang 5-0 atas Anderlecht, Rabu (01/11/17). Kemenangan itu terasa sangat istimewa bagi Layvin Kurzawa. Pasalnya, bek kiri PSG tersebut sukses mencetak hattrick dalam laga tersebut.

Mencetak tiga gol dalam satu pertandingan bagi para penyerang boleh jadi adalah hal yang biasa. Tapi jelas tidak biasa ketika hal itu dilakukan oleh seorang defender, yang tugas utamanya mengawal pertahanan dari serangan musuh.

Karena itu, tiga gol yang dicetak Kurzawa ke gawang Anderlecht pun menjadi sebuah catatan istimewa bagi dirinya. Pemain Timnas Prancis itu pun masuk dalam buku rekor Liga Champions sebagai bek pertama yang mampu mencetak hattrick.

"Hattrick ini memberi saya banyak kesenangan," ucap Kurzawa kepada FourFourTwo. "Ini adalah hattrick pertama dalam karier saya. Saya terkejut (bisa mencetak hattrick), karena saya seorang defender."

"Saya pernah mencetak gol sebelumnya, tapi tiga gol itu sebuah jumlah yang banyak. Kredit khusus bagi rekan-rekan satu tim, karena tanpa mereka saya tidak pernah bisa mencetak tiga gol ini," sambung Kurzawa.

Siapa sebenarnya Layvin Kurzawa yang kini sudah menjadi sorotan dunia? Berikut INDOSPORT beberkan beberapa fakta menarik soal bek pencetak hattrick ini.

Baca Juga

1. Berhasrat Bergabung ke Man United

Layvin Kurzawa bermimpi bisa main untuk Manchester United.

Layvin Kurzawa adalah pemain didikan asli AS Monaco. Dia bergabung dengan Monaco sejak masih berumur 4 tahun. Meski lama berada di klub Prancis tersebut, Kurzawa justru menyimpan mimpi bisa membela Manchester United suatu waktu nanti.

"Klub yang saya impikan? Manchester United. Itu adalah salah satu target saya untuk bisa bermain di sana suatu hari nanti," ungkap Kurzawa sebelum diboyong PSG dari Monaco sekitar 2 tahun silam.

Menariknya, kubu Setan Merah pun sebenarnya sempat meminati Kurawa. Terutama ketika Red Devils masih ditangani David Moyes. Namun, saat itu belum tercapai kesepakatan hingga akhirnya Kurzawa pun bergabung ke PSG.

Baca Juga

2. Matang di Tangan Emery

Pelatih Unai Emery memberikan arahan kepada anak asuhnya saat melawan Olympique Marseille.

Saat PSG masih ditangani Laurent Blanc, Kurzawa memang bukan pilihan utama di lini pertahanan. Pelatih asal Prancis itu pun merancang strategi yang kurang pas dengan gaya bermain Kurzawa.

Namun, seiring masuknya Unai Emery sebagai pelatih PSG pada 2016, perkembangan kemampuan Kurzawa pun lebih meningkat. Karena strategi dan formasi yang dirancang Emery berbeda dari Blanc.

Emery banyak menerapkan formasi 4-2-3-1, yang sangat cocok dengan gaya bermain Kurzawa yang eksplosif. "Taktik tersebut memberi saya lebih banyak peluang untuk bersinar. Posisi full-back menjadi sangat penting dalam sistem yang dirancang pelatih," ucap Kurzawa kepada The Sun.

Baca Juga

3. Gemar Tato

Layvin Kurzawa menunjukan tato di badannya.

Sudah jamak terjadi para pemain sepakbola di Eropa yang menjadikan tato sebagai lifestyle mereka. Layvin Kurzawa adalah salah satu pemain tersebut. Bahkan bisa dibilang tubuhnya yang belum dirajah tinggal sebagian kecil saja.

Salah satu tato terbesar yang dimiliki Kurzawa berada di bagian depan tubuhnya. Tato bergambar Kali, dewa dalam kepercayaan Hindu, itu menutupi badannya dari mulai dada hingga perut.

Tak hanya itu, Kurzawa pun memiliki sejumlah tato lain di dada atas, punggung, tangan kiri, hingga punggung tangan kanannya yang bergambar kepala gajah. 

Baca Juga
Liga ChampionsPSGAnderlecht

Berita Terkini