Buntut dari Aksi Kungfu, Marseille Resmi Tendang Evra
Aksi tendangan yang dilakukan Patrice Evra kepada salah satu suporter saat Olympique Marseille bertamu ke markas Vitoria Guimaraes dalam rangkaian Liga Europa, Jumat (03/11/17) lalu berbuntut panjang.
Kejadian bermula ketika Evra sedang melakukan pemanasan jelang pertandingan, sementara itu para penggemar Marseille yang berada di dekat lapangan mengejek mantan pemain Juventus ini lantaran penampilannya dirasa kurang maksimal musim ini.
Evra yang merasa tidak terima dengan hal tersebut pun langsung melepaskan tendangan dengan kaki kiri yang mengarah ke kepala salah satu pendukung Marseille itu. Untung saja, keributan ini tidak berlangsung lama karena Evra bisa ditenangkan oleh rekan-rekannya.
Akibat kejadian tidak terpujinya, Evra diberi kartu merah oleh wasit dan dilarang bermain pada pertandingan tersebut
Namun kini kartu merah telah dikeluarkan Asosiasi sepakbola Eropa, UEFA, yang menjatuhi larangan bermain di kompetisi Eropa hingga 30 Juni 2018 serta denda 10 ribu euro (157 juta rupiah).
Dengan hukuman itu Marseille melalui situs klub menyatakan ikut memberi ‘kartu merah’ untuk Evra, yakni pemutusan kontrak antara klub Ligue 1 tersebut dengan pemain berusia 36 tahun itu.
“Dengan kesepakatan bersama, Olympique de Marseille dan Patrice Evra memutuskan untuk mengakhiri kerja sama mereka. Kontrak pemain secara resmi dihentikan dengan segera.”
Dalam insiden tersebut juga harus diakui jika beberapa suporter telah melakukan hal tidak terpuji dalam bentuk penghinaan dan ancaman spontan terhadap kekerasan yang jarang terjadi terhadap pemain dan keluarganya, dan kemudian menyerang dengan nada yang menghina.
Presiden klub Jacques-Henri Eyraud menambahkan: "Hari ini, ada kesedihan. Pertama bagi Patrice Evra, yang jelas mengerti semua konsekuensi tindakannya dan tidak lagi dapat memenuhi hasratnya untuk bermain di Olympique de Marseille.”
Marseille, yang juga didenda 25.000 euro (Rp393 juta) oleh UEFA diperintahkan untuk membayar ganti rugi dalam waktu 30 hari. Sementara itu Guimaraes juga didenda 5.000 euro (Rp78 juta) untuk lapangan yang bisa disusupi oleh para pendukung.