Deretan Kiper 'Jago' yang Gagal Main Di Piala Dunia 2018
Praktis kuota peserta Piala Dunia 2018 Rusia tinggal menyisakan 3 tim. Putaran piala dunia di Rusia semakin dekat. Saat ini Masing-masing negara tentu tengah mempersiapkan strategi jitu guna dapat berlaga di Luzhniki Stadium, Moscow pada laga final mendatang.
Sayangnya, dari 29 negara yang dinyatakan lolos tak sedikit kiper jempolan yang gagal bermain pada pesta sepakbola paling akbar di dunia tersebut.
Berikut ini INDOSPORT merangkum beberapa Kiper Top yang haru menjadi penonton di pertandingan-pertandingan antar negara di Rusia nanti.
1. Claudio Bravo (Chile)
Tim Nasional (Timnas) Chile gagal berlaga di Piala Dunia 2018 pasca kekalahan telak 0-3 dari Brasil pada laga akhir babak Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona CONMEBOL beberapa bulan lalu.
Claudio Bravo dan kawan-kawan gagal meraih tiga poin tambahan di laga krusial tersebut dan memaksa La Roja harus puas bertengger di peringkat ke enam dengan 26 poin dari 18 laga yang dilakoni. Padahal Arturo Vidal dan para koleganya adalah juara Copa Amerika dua kali beruntun, 2015 dan 2016.
Bravo juga saat ini bermain untuk Manchester City di Liga Primer Inggris. Ia mulai bermain pada 2002 dengan Colo-Colo. Ia banyak menghabiskan karir sepakbolanya bersama Real Sociedad.
2. Jan Oblak (Slovenia)
Jan Oblak, pemain sepak bola asal Slovenia yang bermain di Atlético Madrid dan juga timnas Slovenia berposisi sebagai kiper.Pemain kelahiran Skofja Loka 24 tahun lalu ini merupakan langganan Tim Nasional (Timnas) Slovenia di semua level umur.
Oblak didatangkan oleh Atletico Madrid dari Benfica tahun 2014 lalu. Tak butuh waktu lama, ia mampu membayar kepecayaan Los Colchoneros di bawah mistar gawang. Perlahan para Fans Atletico mulai melupakan Thibaut Courtois yang saat itu hengkang ke Chelsea.
Selain itu, konon Manchester United dan Paris St. Germain sempat tertarik mendapatkan tanda tangan Jan Oblak. Bahkan klub tersebut bersedia mengaktifikan klausul pembelian Oblak yang mencapai angka 100 juta Euro atau berkisar sekitar 1.5 Triliun.
3. Jasper Cillessen (Belanda)
Kiper kelahiran Nijmegen, Belanda 28 tahun lalu ini lama berkarir di Ajax Amsterdam sebelum menuju Barcelona pada musim panas panas 2016 lalu.
Ia memulai karir Sepakbola profesionalnya di NEC (N.E.C. Nijmegen) sebelum hijrah ke Ajax pada 2011, dan mencatatkan penampilan lebih dari 100 laga. Ia juga terpilih sebagai pemain terbaik klub dalam dua musim terakahir sebelum berlabuh di Camp Nou.
Sejak melakoni debut internasional pada 2013 silam, Cillessen tampil tak tergantikan bersama Belanda. Ia membukukan 30 caps sejak debut melawan Indonesia dan menjadi kiper utama ketika Belanda menduduki posisi ketiga pada Piala Dunia 2014 lalu.
4. Etrit Berisha (Albania)
Berisha mengawali karirnya di Kalmar FF sebuah klub sepakbola Swedia yang bermain di divisi utama Allsvenskan. Meski berkewarganegaraan Albania mantan pemain Lazio ini merupakan kelahiran Republik Federal Sosialis Yugoslavia.
Prestasi Berisha bersama Lazio dan Atalanta memang belum se mentereng kiper-kiper sebelumnya, namun prestasinya ketika menahkodai Kalmar FF di Swedia terbilang cukup sukses. Ia meraih banyak trofi bergengsi di Liga Swedia. Begitu pun di Timnas Albania, ia tak tergantikan di bawah mistar gawang Negara yang dikenal sebagai Tanah Air, Burung Elang tersebut.
5. Gianluigi Buffon (Italia)
Siapa yang tak mengenal pria kelahiran Carrara, 28 Januari 1978 ini. Ia merupakan sosok penting di sepakbola Italia dan Juventus. Sejak Fabio Cannavaro pensiun dari Timnas Buffon kemudian menjadi pemegang Ban Kapten Gli Azzuri.
Gigi sapaan akrabnya dibeli Juventus dari Parma pada tahun 2001 silam. Sudah tak terhitung lagi berapa trofi yang ia menangkan bersama Juventus.
Akan tetapi prestasi terbaiknya adalah saat mengantar Italia menjuarai Piala Dunia 2006. Sampai saat ini, Buffon masih menyandang status sebagai kiper terbaik di dunia.
Sayangnya, Piala Dunia 2018 di Rusia nanti sang Kapten tidak bisa lagi bermain. Sebab, Gli Azzuri juga gagal lolos menyusul rivalnya Spanyol dan Jerman. Buffon dan kawan-kawan gagal lolos di babak play-off zona Eropa, setelah kalah agregat dari Swedia yang berhasil menahan imbang tuan rumah di leg ke-2 di San Siro, Milan Selasa (14/11/17) dini hari tadi.