Tak Ingin Dipermalukan 3 Kali Beruntun, Ini Pernyataan Tegas Tim Pelatih Timnas Indonesia
Timnas Indonesia akan menjalani laga uji coba internasional melawan Guyana pada 3 November di Stadion Patriot, Bekasi. Laga akhir pekan nanti sangat penting karena masuk dalam agenda resmi FIFA yang nantinya berpengaruh terhadap perolehan poin dan ranking Indonesia.
Terkait hal itu, tim pelatih Timnas Indonesia menegaskan agar para pemain memberikan penampilan terbaik dan wajib menang atas tim tamu. Asisten pelatih, Bima Sakti menilai Guyana merupakan tim kuat. Namun, hal itu bukan jadi alasan apalagi Indonesia sudah dua kali kalah beruntun di uji coba internasional ketika lawan Suriah U-23 pekan lalu.
"Kami harus menang melawan Guyana, saya kira mereka tim yang bagus dan patut diwaspadai. Ujicoba ini juga kami jadikan pemanasan sebelum mengikuti turnamen internasional di Aceh pada awal Desember mendatang," tegas Bima Sakti.
Untuk laga melawan Guyana dua hari mendatang, Evan Dimas dan kawan-kawan terus mematangkan persiapan. Di bawah komando langsung Luis Milla, mereka berlatih intens di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang selama empat hari terakhir.
Melawan Guyana yang peringkatnya sama dengan Indonesia yakni 165 FIFA, Bima mengaku timnya memiliki persiapan yang lebih ideal dibandinkan melawan Suriah U-23.
"Usai melakoni dua kali ujicoba melawan Suriah, kami mempunyai waktu sepekan untuk mempersiapkan tim melawan Guyana. Kami berlatih sehari satu kali saja. Berbagai menu latihan kita berikan seperti penyelesaian akhir, bagaimana saat transisi bertahan ke menyerang, proses bola mati dan lain-lain," urai Bima Sakti.
Laga melawan Guyana sendiri memang menarik untuk dinanti, lantaran pelatih Luis Milla memilih memainkan pemain Timnas U-23 dan hanya menyisahkan satu striker senior, Ilija Spasojevic. Selain itu ada tiga nama pemain muda dari Timnas Indonesia U-19 yakni Egy Maulana Vikri, Rafli Mursalim, dan Luthfi Kamal.