x

Profil dan Fakta Cristian Gonzales, Asisten Pelatih Timnas U-19

Jumat, 24 November 2017 13:59 WIB
Penulis: Frederica | Editor: Arum Kusuma Dewi
Cristian Gonazales calon asisten pelatih Timnas U-19.

Dunia persepakbolaan nasional kini tengah ramai dengan pemberitaan penunjukan pelatih serta asisten pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19. PSSI selaku induk sepakbola Indonesia telah menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih dan Cristian Gonzales sebagai asisten pelatih Timnas U-19.

Keduanya ditunjuk beberapa hari setelah Indra Sjafri dibebastugaskan dari jabatannya sebagai pelatih Timnas U-19 pada Selasa (21/11/17).

Namun, keputusan PSSI tersebut nampaknya tidak begitu diterima dengan baik oleh banyak pihak. Banyak yang menilai bahwa duet Bima dengan Gonzales tidaklah tepat sehingga memunculkan kontroversi.

Cristian Gonzales.

Beberapa pihak turut mempertanyakan apa saja pertimbangan PSSI dalam mengambil keputusan kontroversial PSSI tersebut.

Sosok Bima di dunia persepakbolaan mungkin tidak terlalu dipermasalahkan lantaran mempunyai pengalaman mumpuni sehingga mempunyai kapasitas untuk menjadi seorang pelatih. Dirinya bisa dikatakan cukup teruji saat menjadi asisten pelatih Luis Milla.

Sayangnya, sosok El Loco yang kini menjadi asisten pelatih Timnas U-19 menimbulkan banyak pertanyaan dari berbagai pihak. Memang, pria berusia 41 tahun tersebut mempunyai figur sebagai sosok yang kuat saat menjadi pemain. Namun untuk di kursi kepelatihan, hal itu masih menjadi pertanyaan.

Baca Juga

Menilik banyaknya pembicaraan yang beredar mengenai Gonzales, berikut ini INDOSPORT akan menyajikan kembali profil dan fakta El Loco selama berkecimpung di dunia persepakbolaan.


1. Perjalanan Karier sebagai Pesepakbola

Cristian Gonzales.

Cristian Gonzales merupakan pesepakbola Indonesia yang lahir di Motevideo, Uruguay pada 30 Agustus 1975 silam. Ia merupakan anak ketiga dari enam bersaudara dari pasangan Eduardo Alfaro dan Meriam Gonzales.

Di keluarganya sendiri, bisa dikatakan bahwa tidak ada darah kecintaan pada olahraga terutama sepakbola yang mengalir. Sebab, ayahnya merupakan seorang militer dan ibunya seorang suster, dikutip dari Viva.

Bahkan, sang ayah semulanya ingin Gonzales menjadi tentara. Namun, karena rasa cinta begitu mendalam pada dunia si kulit bundar, pria bernama lengkap Cristian Gerard Alfaro Gonzales pun memilih terjun ke dunia sepakbola dan dimulai sejak berusia enam tahun.

Di tanah kelahirannya, pemain berjuluk El Loco ini memasuki akademi sepakbola di usianya yang ke-13 tahun. Dirinya mengembangkan karier persepakbolaan bersama Penarol Uruguay selama empat tahun.

Selama mengembangkan karier di luar negeri, Gonzales bermain di beberapa klub. Usai dari Pebarol Uruguay, Gonzales bergabung di Sud America pada 1994, Huracan de Carientes Argentina pada 1997, dan Deportivo Maldonado pada 2000 hingga 2002.

Cristian Gonzales.

Setelahnya, ia pun menerima tawaran dari agen sepakbola untuk bermain di Indonesia dan bergabung dengan PSM Makassar pada 2003. Bersama klub anyarnya, Gonzales mampu tampil memukau dan membawa klubnya menjadi runner up Liga Indonesia dengan sumbangan 27 gol darinya.

Sayangnya, perilaku kasar yang dilakukannya harus membuat dirinya absen selama satu musim dan denda sebesar Rp20 juta usai memukul salah satu petugas Persita Tangerang.

Pasca skorsing tersebut, El Loco pun berlabuh ke Persik Kediri. Kembali lagi, ia memperlihatkan performa apik dan membawa timnya menjuarai Liga Indonesia 2006 dan menjadi pencetak terbanyak kala itu.

Selang setahun, Gonzales juga berhasil membawa Persik Kediri melaju ke Liga Champions Asia dan berhasil menyumbangkan tiga gol meski gagal melaju ke putaran final.

Nahas, karier gemilangnya saat itu harus berantakan karena peraturan rasionalisasi klub. Akibatnya, El Loco pun harus keluar setelah tiga tahun berlaga dan bergabung Persib Bandung dengan status pemain pinjaman terlebih dahulu, hingga menjadi pemain tetap usai masa kontrak bersama Persik sudah habis.

Cristian Gonzales saat di pertandingan Torabika Soccer Championship.

Bersama Maung Bandung, dirinya juga berhasil menjadi top skor nomor dua setelah Boaz Solossa dengan koleksi 28 gol. Ia pun juga resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 1 November 2010 lalu dan memperkuat Timnas Indonesia.

Setelah bersama Persib, dirinya pun sempat bergabung dengan Persisam Putra Samarinda selama satu tahun sebelum digaet Arema FC pada 2012.

Bersama tim berjuluk Singo Edan itu, dirinya pun terus-menerus memperlihatkan aksi apik dan membanggakan meski sudah masuk dalam usia tua bagi pesepakbola. Beberapa gelar terus disumbangkan untuk Arema, di antaranya juara Piala Gubernur Jatim 2013, SCM Cup 2015, Piala Menpora 2013, Inter Island Cup 2014, dan Piala Bhayangkara 2016.


2. Kontroversi Terkait Lisensi Kepelatihan

Penyerang Arema FC, Cristian Gonzales.

Setiap pihak yang ingin menjadi pelatih ataupun asisten pelatih pastinya harus mempunyai lisensi kepelatihan. Sebagaimana diketahui, lisensi kepelatihan itu sendiri didapatkan dengan mengikuti kursus kepelatihan.

Sayangnya, keputusan PSSI dalam menggaet Cristian Gonzales untuk menjadi asisten pelatih Timnas U-19 memunculkan kontroversi lainnya. Selain dirinya yang dinilai baru dalam dunia pelatih, ada pun pertanyaan mengenai lisensi kepelatihan El Loco.

Sebab, hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai lisensi pelatih pria berusia 41 tahun itu. Sebelumnya, memang beredar kabar bahwa dirinya ingin mengikuti kursus kepelatihan di Uruguay. Namun, ia juga pernah mengumbar tidak ada minat untuk menjadi pelatih.

"Untuk jadi pelatih saya belum minat, kalau pun minat, sudah lama Persik Kediri menginginkan saya menjadi pelatih di sana, tapi saya masih ingin bermain," ungkap El Loco seperti dikutip Wearemania awal November ini.

Sementara di sisi lain, berembus juga isu bahwa Gonzales ternyata sudah mengantongi lisensi B AFC. Sayangnya, tidak ada informasi valid mengenai kapan dan di mana dirinya mengambil lisensi tersebut.


3. Dinilai Bisa Jadi Inspirasi Pemain Muda

Selebrasi Cristian Gonzales.

Keputusan PSSI ketika mengangkat Cristian Gonzales menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia U-19 memang memunculkan kontroversi. Namun, setiap keputusan pastinya ada pertimbangan yang sudah dipikirkan secara matang-matang.

Melansir CNN (24/11/17), pemain berjuluk El Loco itu dinilai bisa menjadi inspirasi bagi pemain muda. Hal itu diungkapkan langsung oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono saat memberikan konfirmasi kejelasan penunjukan Gonzales.

"Gonzales bisa menjadi role model secara langsung memotivasi para pemain junior. Ini merupakan keinginan PSSI," katanya.

Hal itu ditilik dari penampilannya di lapangan hijau. Meski usianya sudah berkepala empat, yakni 41 tahun, Gonzales masih mampu tampil di level tertinggi persepakbolaan nasional.

"PSSI punya program untuk El Loco agar bisa naik jenjang sebagai pelatih dan diformulasikan dengan Direktur Teknik, Danur Windo, dan pelatih Timnas, Luis Milla," jelasnya.

Cristian GonzalesTimnas u-19Timnas IndonesiaLiga Indonesia

Berita Terkini