x

Jelang Tsunami Cup 2017, Timnas Indonesia Akan Melawan Pemain Alay!

Kamis, 30 November 2017 10:52 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Timnas Indonesia pasca melawan Guyana.

Seperti yang kitahu ketahui sebelumnya bahwa Timnas Indonesia akan melakoni kompetisi bernama Aceh World Solidarity Cup, atau biasa akrab disebut dengan nama Tsunami Cup 2017. Pagelaran tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 2 hingga 8 Desember 2017 ini.

Nantinya, Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Mongolia, Kirgistan, dan juga Brunei Darussalam. Keempat negara tersebut akan saling ‘sikut’ untuk mengetes kemampuan mereka dan meraih trofi Aceh World Solidarity Cup 2017.

Baca Juga

Dilansir dari Serambi Indonesia, manajer Timnas Kirgistan, Azamat Alyrulow, mengatakan bahwa dirinya membawa skuat muda terbaik ke Tanah Air, dan memiliki optimisme yang tinggi untuk melawan Skuat Luis Milla nantinya.

“Kami datang dengan pemain muda yang berasal dari kompetisi lokal di Kirgistan. Pun begitu, kami yakin bisa keluar sebagai juara di turnamen ini," ucapnya.

"Selain itu, kami berjanji tampil dengan permainan terbaik dan memberikan hiburan bagi pendukung sepakbola di Indonesia,” tambahnya.

Optimistis yang dimiliki oleh Azamat bukan tanpa alasan. Dirinya terbang ke Indonesia bersama Timnas Kirgistan yang beberapa di antaranya merupakan pemain Alay! Namun, bukan Alay dalam arti Indonesia yang dimaksudkan di sini.

Kita mengenal akan paham bahwa Alay merupakan seseorang yang memiliki gaya hidup berlebihan, dan cenderung norak. Namun, Alay yang dibawa oleh pelatih Azamat merupakan pemain-pemain yang berasal dari Klub Alay.

Lantas, mengapa nama klub tersebut terasa lucu didengar oleh telinga kita? Dan, seperti apakah perjalanan Klub Alay di Liga Kirgistan? Berikut INDOSPORT rangkum untuk Anda.


1. Terlahir di Perbatasan, dan Menjadi 'Pemenang' dalam Perang Etnis

Skuat FC Alay Osh.

FC Alay terlahir di Kota Osh, sebuah daerah perbatasan antara Negara Kirgistan dan Uzbekistan. Dilansir dari eurosport, FC Alay tersebntuk pada tahun 1960 sebagai bentuk dari berakhirnya perang antar etnis yang terjadi di kedua negara tersebut.

Sang pelatih, Varazdat Babayan, dengan bangga mengatakan bahwa FC alay merupakan sebuah klub kebanggaan Kota Osh, yang dapat menyatukan warga Rusia, Kirgistan, dan Uzbekistan dari peperangan yang telah lama terjadi.

“Alay adalah kebanggaan kita. Tempat kita berlabuh dari mereka yang menggunakan bahasa Rusia, Kirgistan, dan Uzbekistan,” ucapnya dikutip eurosport.


2. Sempat Berubah Nama Berkali-kali

FC Alay Osh.

Berdiri pada tahun 1960, FC alay tak langsung menggunakan nama yang cukup unik didengar oleh telingan warga Indonesia itu. Kabarnya, nama pertama FC Alay adalah The City of Osh.

Kemudian mereka kembali melakukan pergantian nama di tahun 1965, dengan nama FC Shakhtyor Osh. Dua tahun berselang, mereka berganti nama menjadi FC Alay Osh.

Di tahun 1996, klub yang dimanajeri oleh Varazdat Babayan ini melakukan merger dengan Dinamo Osh, yang kemudian berubah nama menjadi FC Dinamo-Alay Osh. Hingga pada akhirnya di tahun 2002 hingga kini, mereka bertahan menggunakan nama FC Alay Osh.


3. Terkuat dalam Top Liga Kirgistan di 5 Tahun Terakhir

Skuat FC Alay Osh saat melakoni laga Piala AFC.

Walaupun memiliki nama unik, untuk di telingan masyarakat Indonesia, nyatanya FC Alay merupakan yang terkuat di Top Liga Kirgistan, kasta teratas Liga Kirgistan. Dalam lima tahun belakangan, mereka telah menjuarai Top Liga Kirgistan sebanyak empat kali.

Gelar jawara pertama mereka diraih pada tahun 2013, dengan mengoleksi 43 poin dari 20 laga yang telah dilakoninya. Setahun kemudian, mereka berada di posisi keempat dengan raihan 30 poin.

Di tahun 2015 mereka kembali menjadi yang terbaik di Kirgistan dan menjuarai Top Liga Kirgistan dengan raihan 50 poin. Begitu pula di tahun 2016, dengan menjadi yang pertama dan meraih 45 poin. Terakhir, di tahun 2017 mereka menjadi yang terbaik dengan raihan 41 poin.

Sekadar informasi, Top Liga Kirgistan sendiri hanya diisi oleh enam tim saja. Secara keseluruhan, mereka melakukan 20 kali pertandingan dan bertanding melawan tim yang sama sebanyak empat kali, masing-masing dua laga kandang dan tandang.


4. Timnas Kirgistan Didominasi oleh FC Alay

Ilyaz Alimov (kiri) saat memperkuat Alay FC.

Dikatakan sebelumnya bahwa Timnas Kirgistan yang dibawa ke Tanah Air didominasi oleh para pemain muda FC Alay Osh. Setidaknya, terdapat lima nama pemain FC Alay yang akan melawan Spasojevic dkk nantinya.

Mereka adalah Kalysbek Akimaliev, Ilyaz Alimov, Akram Umarov, Murolimzhon Akhmedov, serta Odilzhon Abdurakhmanov.

Timnas IndonesiaBola InternasionalTsunami Cup 2017

Berita Terkini