x

3 Cara Hancurkan Dominasi Manchester City di Liga Inggris

Sabtu, 30 Desember 2017 16:32 WIB
Penulis: Rafif Rahedian | Editor: Galih Prasetyo

Manchester City saat ini tengah menjalani musim terbaiknya sepanjang sejarah mereka. Bagaimana tidak, tim berjuluk The Citizens tersebut berhasil menorehkan 18 kemenangan beruntun sejak awal musim.

Hal ini terlihat sangat mustahil dilakukan Manchester City pada beberapa tahun lalu. Namun, berkat tangan dingin Pep Guardiola, The Citizens menjelma menjadi klub terkuat di ranah Inggris.

Baca Juga

The Citizens berhasil menjadi klub paling produktif di Liga Primer Inggris dengan mengumpulkan 62 gol sepanjang musim. Catatan impresif tersebut bertambah ketika Si Biru Langit juga dinobatkan sebagai klub yang paling sedikit kebobolan. Terhitung, mereka hanya 12 kali kemasukan sejak awal musim.

Kondisi itu membuktikan bahwa anak asuh Guardiola tersebut unggul di segala posisi. Tak hanya para penyerangnya yang efektif, namun para pemain bertahannya juga bermain sangat disiplin sepajang laga.

Manchester City masih kokoh di puncak klasemen Liga Inggris.

Ketika sejumlah klub besar Inggris tidak bisa menghentikan laju tim asal Manchester tersebut, tentu membuat beberapa pihak menilai mustahil mengalahkannya. Namun, bukan berarti The Citizens tidak bisa dikalahkan.

Hal itu terbukti ketika mereka tumbang atas Shakhtar Donestk pada laga terkahir penyisihan grup Liga Champions musim ini. Pada laga tersebut, Manchester City dipaksa menyerah 1-2 atas tim asal Ukraina tersebut.

Berikut tiga cara versi INDOPSORT untuk menghancurkan dominasi Manchester City. Hal itu tak lepas dari kelemahan-kelemahan The Citizens berdasarkan beberapa pertandingan terakhir mereka.  


1. Bermain Disiplin dan Efektif

Manchester City ditumbangkan Shakhtar Donestk.

Metode ini sudah lebih dulu diterapkan Shakhtar Donestk saat keduanya bertemu di Liga Champions beberapa pekan lalu. Pada laga tersebut, Shakhtar berhasil mencuri poin penuh dari klub kaya asal Inggris tersebut.

Perwakilan Ukraina tersebut memang memanfaatkan lengahnya Manchester City, yang tidak menurunkan skuat inti sepenuhnya. Mereka bermain sangat disiplin saat bertahan, dan efektif ketika memberikan ancaman di depan gawang The Citizens.

Tak hanya itu, menutup beberapa zona yang membahayakan di kubu Manchester City juga menjadi kunci utama bagi Shakhtar dalam meraih kemenangan. Hal itu dibenarkan langsung oleh pelatih Paul Fonseca.

“Kami sangat disiplin dalam pertahanan dan berhasil menyerang dengan sangat efektif. Sangat penting bisa menutup beberapa zona tertentu untuk Manchester City, di mana mereka biasanya sangat berbahaya,” ungkap Fonseca beberapa waktu lalu.


2. Memanfaatkan Bola Mati

Situasi pertandingan Bournemouth vs Manchester City.

Lini pertahanan Manchester City terbilang cukup rapuh saat menghadapi bola mati. Mereka seperti tidak berdaya ketika sang lawan memberikan umpan lambung ke dalam kotak penalti Manchester City.

Cara ini dianggap paling sempurna untuk menaklukkan The Citizens. Apalagi, sebagian besar pemain bertahan Manchetser City tengah mengalami kondisi yang kurang baik.

Metode tersebut pun pernah dimanfaatkan oleh pelatih Ronald Koeman saat masih menangani Everton. Dirinya sempat mengatakan bahwa Manchester City hanya unggul dalam lini serang, namun pertahanan mereka tidak sekokoh yang diperkirakan.

“Mereka bermain dengan banyak pemain bertipe menyerang di tim. Liga Primer itu adalah liga yang kuat untuk urusan bola mati dan mereka (City) berusaha bermain dengan lini pertahanan yang tinggi. Di sana selalu ada celah, kami tahu itu, kami mengingatnya,” ujarnya beberapa bulan lalu.

Hasilnya pun tidak begitu buruk. Meskipun gol mereka tak berawal dari bola mati, Koeman berhasil menjadi satu-satunya pelatih yang mencuri poin saat menghadapi Manchester City. Bermain di Etihad Stadium, kedua tim terpaksa menyudahi laga dengan skor 1-1.


3. Bermain Ogah-ogahan

Sterling cetak gol ke gawang Newcastle.

Sejumlah tim Liga Inggris nampaknya harus menerapkan metode seperti ini. Cara seperti ini memang terlihat sangat mustahil, karena tim yang bermain maksimal saja tidak bisa menghentikan langkah The Citizens.

Namun, cara ini menjadi sangat memungkinkan jika melihat pertandingan terakhir Manchester City. Mereka tidak mampu memanfaatkan beberapa peluang kontra Newcastle United meski mendominasi pertandingan.

Bahkan, Pep Guardiola pun mengungkapkan bahwa sangat sulit bermain dengan tim yang tidak memiliki minat bermain. Guardiola pun seperti tidak bisa berbuat banyak ketika tim lawan bermain ogah-ogahan.

“Kami melakukan segalanya tapi sulit untuk bermain ketika tim lawan tidak memiliki niat bermain. Pada menit-menit akhir, kami bermain dengan ritme mereka, dan itu tidak mudah karena sesungguhnya kami menciptakan peluang untuk menang 2-0, 3-0, 4-0,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Meski tidak memiliki niat bermain, bukan berarti tim juga tidak memaksimalkan kelemahan The Citizens. Ketika Kevin De Bruyne dkk sedang dipusingkan untuk membongkar pertahanan musuh, di situ lah ruang bagi lawan untuk merobek jala gawang Ederson Moraes.

Sayang, lini serang Newcastle tidak bermain efektif dalam memanfaatkan beberapa peluang sepanjang pertandingan. Alhasil, mereka harus tumbang 0-1 di depan pendukungnya sendiri.

Manchester CityPep GuardiolaLiga Inggris

Berita Terkini