x

Head to Head Dua Stadion Singgasana Arema FC

Minggu, 21 Januari 2018 18:59 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala

Nama Arema sudah menjadi nama yang pasti diketahui para pecinta sepakbola di Indonesia. Arema sudah menjadi salah satu tim besar di kancah sepakbola nasional sejak era Galatama. 

Sebagai sebuah tim besar, sudah sepatutnya Arema memiliki dua singgasana untuk menjamu lawan-lawannya. Stadion Gajayana sudah menjadi markas Arema sejak dulu. Namun, sejak Kanjuruhan dibangun Arema mulai berpindah kandang ke Kanjuruhan. 

Baca Juga

Kini Arema menggunakan Stadion Kanjuruhan dalam menggelar laga-laga kandangnya. Baik itu di Liga Indonesia maupun kompetisi internasional seperti Liga Champions Asia. Tak hanya Arema, dua stadion ini juga tercatat pernah menjadi venue pertandingan-pertandingan sepakbola nasional meski bukan Arema yang bermain. 

Pada Piala Presiden 2018 ini, kemungkinan dua singgasana Singo Edan ini akan dipergunakan. Awalnya Kanjuruhan memang diproyeksikan untuk menjadi salah satu venue penyisihan grup Piala Presiden 2018. Namun karena Kanjuruhan sedang dalam proses renovasi, maka panpel memutuskan untuk menggunakan Stadion Gajayana. 

Stadion Gajayana Malang.

Dan akhirnya Stadion Gajayana digunakan untuk menggelar dua laga. Yaitu antara Bhayangkara FC melawan PSIS Semarang, serta tuan rumah Arema FC melawan Persela Lamongan. Namun usai dua laga tersebut, kondisi rumput di lapangan menjadi rusak. Akhirnya panpel Arema memutuskan untuk memindahkan empat laga sisa ke Stadion Kanjuruhan. 

Menarik melihat perjalanan dan perbandingan kedua stadion ini. INDOSPORT telah merangkum head to head dari dua stadion singgasana Arema ini. Berikut head to head-nya. 


1. Sejarah

kondisi rumput dan lampu stadion gajayana

Stadion Gajayana berusia lebih tua karena dibangun lebih dulu daripada Stadion Kanjuruhan. Gajayana sudah mulai dibangun sejak tahun 1924 dan selesai pada tahun 1926. Gajayana menjadi salah satu stadion tertua di Indonesia. Setelah dibangun, Gajayana menjadi lokasi bagi warga Malang melakukan kegiatan olahraga. 

Awalnya Stadion Gajayana digunakan oleh Persema Malang sebagai kandang. Lalu saat Arema dibentuk di era Galatama, Gajayana menjadi tempat bernaung bagi Persema dan Arema. Stadion Gajayana pernah juga digunakan Timnas Indonesia kala menjamu Nepal pada tahun 2014 lalu. 

Sedangkan Stadion Kanjuruhan baru mulai dibangung sejak tahun 1997 dan selesai pada tahun 2004. Laga Arema melawan PSS Sleman yang dimenangkan Arema dengan skor 1-0 menjadi pertandingan pertama di Stadion Kanjuruhan. Selanjutnya Arema terus menggunakan Kanjuruhan sebagai kandang. 

Stadion Kanjuruhan juga digunakan Arema kala menjamu lawan-lawannya di Liga Champions Asia pada tahun 2006, 2007 dan 2011. 


2. Kapasitas

Stadion Kanjuruhan

Dari segi kapasitas, Gajayana harus mengakui keunggulan Kanjuruhan. Meskipun Gajayana pernah mengalami dua kali renovasi untuk menambah kapasitas, namun kapasitasnya tetap tak sebesar Kanjuruhan. 

Setelah dua kali renovasi pada tahun 1990 dan 2007 kapasitas Stadion Gajayana bisa menampung hingga 35.000 penonton. Sedangkan Stadion Kanjuruhan bisa menampung penonton hingga 40.000 orang.  

Meski kapasitas dua stadion tersebut cukup besar untuk ukuran stadion di Indonesia. Namun tetap saja saat Arema berlaga seringkali dua stadion tersebut penuh sesak. Hal ini karena Arema memiliki pendukung yang sangat fanatik dan jumlahnya cukup besar dibandingkan klub lain di Indonesia. 


3. Pemandangan

Caption

Dari segi pemandangan Stadion Kanjuruhan juga sedikit lebih unggul dari Stadion Gajayana. Hal ini dikarenakan letak Stadion Kanjuruhan yang ada di Kepanjen, Kabupaten Malang. Masih banyak pepohonan area persawahan di sekitar Stadion Kanjuruhan. 

Sedangkan Stadion Gajayana, karena letaknya di tengah Kota Malang maka tak banyak pemandangan indah yang bisa didapatkan penonton. Bahkan Stadion Gajayana kini bersebelahan dengan sebuah pusat perbelanjaan. 

AremaStadionMalangLiga IndonesiaStadion KanjuruhanStadion Gajayana

Berita Terkini