3 Kerugian Manchester United Datangkan Alexis Sanchez
Usaha Manchester United untuk memboyong Alexis Sanchez akhirnya berbuah manis. Melalui akun Twitter resmi klub, @manutd, Setan Merah dengan bangga memperkenalkan mantan bintang Arsenal tersebut dengan video yang elegan.
Dalam video yang diunggah Manchester United tersebut, Sanchez memainkan nada piano anthem Manchester United 'Glory Glory Manchester United'. Dalam video tersebut, pemain 29 tahun itu mengenakan jersey bernomor punggung 7.
Resmi gabung Manchester United, Sanchez mengaku sangat senang bergabung dengan salah satu klub terbaik di dunia. Selain itu, faktor Mourinho serta sejarah klub membuat Sanchez sulit menolak pinangan Manchester Merah.
"Saya senang bisa bergabung dengan klub terbesar di dunia. Saya telah menghabiskan tiga setengah tahun yang indah di Arsenal dan membawa serta kenangan positif dari klub hebat dan penggemarnya," ungkap Sanchez dilansir dari laman resmi klub.
Namun, kegembiraan fans Manchester United nampaknya tidak akan bertahan lama terkait kedatangan Alexis Sanchez. Pasalnya, kedatangan penggawa Timnas Chile itu ke Old Trafford bisa berdampak buruk untuk Man United, baik di dalam maupun luar lapangan.
Berikut INDOSPORT coba rangkum beberapa kerugian yang akan dialami oleh Manchester United dengan kedatangan Sanchez.
1. Pemain dengan Mental yang Lemah
Pernyataan ini muncul dari penggawa Timnas Uruguay, Jorge Fucile yang menghadapi Timnas Chile yang diperkuat oleh Alexis Sanchez di perempatfinal Copa America 2015 silam. Fucile menyatakan bahwa Sanchez merupakan pemain dengan mental yang lemah usai terlibat insiden tidak menyenangkan dengan striker anyar MU itu.
Saat itu, Sanchez mendapat tekel dari Fucile yang membuat bek Timnas Uruguay itu mendapat kartu merah karena diklaim melakukan pelanggaran. Setelah beberapa pekan, Fucile pun mengungkapkan komentarnya perihal sikap Sanchez di atas lapangan.
"Saya lebih dulu menyentuh bola (saat melakukan tekel), biasanya pemain lainnya akan langsung melompat jika situasi seperti itu, tapi dia tidak. Itu menunjukkan dia pesepakbola yang punya mental lemah," ucap Fucile dikutip dari London Evening Standard.
"Yang paling parah adalah ketika dia berkata kepada wasit bahwa saya telah menendang dia dengan sengaja," tukas Fucile menyebut Sanchez suka melakukan provokasi kepada wasit.
2. Sanchez Sulit Beradaptasi dengan Klub Besar
Bukannya ingin menyebut Arsenal bukan sebuah klub besar, namun salah satu faktor keputusan Barcelona melepas Sanchez pada 2014 silam adalah kemampuan sang pemain memahami permainan. Hal itu diungkapkan oleh salah satu mantan pemain Barca, Dani Alves yang sempat satu tim dengan sang striker.
Alves memang tidak menyebut Sanchez gagal dalam kariernya bersama Barcelona, namun bermain untuk klub sebesar Barcelona, pesepakbola hebat saja tidaklah cukup. Alves menyebutkan bahwa Sanchez termasuk pemain yang sulit memahami permainan sebuah klub.
"Dia (Alexis) tidak gagal, tapi sulit bermain di sini karena anda harus paham permainan yang diterapkan. Anda harus selalu agresif tapi anda juga harus memahami bahwa, di Barcelona, pemain hebat tidaklah cukup," jelas Alves pada 2016 silam saat dirinya menyebut kekurangan Sanchez yang membuat Blaugrana menjualnya ke Arsenal.
3. Gaji Tinggi, Bisa Merusak Kekompakan Skuat MU
Diresmikan sebagai pemain anyar Manchester United pada Selasa (23/01/18) dini hari WIB, Alexis Sanchez memiliki gaji yang sangat tinggi. Bahkan, dengan gajinya di Old Trafford, Sanchez menjadi pemain dengan gaji tertinggi di Liga Inggris saat ini.
Dilansir dari Daily Mail, Alexis Sanchez akan mendapat bayaran tinggi senilai 600 ribu pounds atau sekitar Rp10,9 miliar per pekannya termasuk bonus. Gaji besar tersebut berisi gaji dasar sebesar 350 ribu pounds (Rp6,38 miliar) ditambah hak cipta gambar sebesar 100 ribu pounds (Rp1,8 miliar) dan juga bonus sebesar 144 ribu pounds (Rp2,6 miliar) per pekannya.
Dengan gaji yang sangat tinggi, ternyata kedatangan Sanchez nampaknya tidak membuat para pemain MU merasa senang. Pasalnya, menurut laporan Mirror, para penggawa Setan Merah telah melayangkan tuntutan kepada pihak manajemen terkait kenaikan gaji.
Salah satu pemain yang paling ngotot untuk mendapatkan kenaikan gaji adalah Paul Pogba. Pasalnya, Pogba merupakan pemain termahal dalam sejarah MU saat didatangkan dari Juventus pada 2016 silam. Tentunya hal ini bisa merusak kekompakan skuat MU yang dalam beberapa musim terakhir menjadi konsumsi publik di media sosial.