Ketum PSSI Minta Pemain Tak Usah Ke Luar Negeri Pada 2018 Ini
Edy Rahmayadi nampaknya masih merasa terganggu terkait keputusan Evan Dimas Darmono dan Ilham Udi Armaiyn yang memilih untuk hengkang ke Selangor FA masih menjadi momok tersendiri. Ketua Umum PSSI tersebut bahkan dikabarkan secara gamblang membandingkan jumlah pemain di Indonesia dan Malaysia.
"Sembilan event sepakbola internasional tahun 2018 ada di Indonesia. Pemain bola kita saat ini yang terdaftar di FIFA jumlahnya 76 ribu," ungkap Edy, dikutip VIVA, Selasa (23/01/18) lalu.
Kekurangan jumlah pemain menjadi hal yang paling diperhatikan oleh Edy saat ini. Terlebih lagi ketika dirinya membandingkan jumlah pemain yang dimiliki oleh Indonesia bahkan kalah dengan pemain yang dimiliki oleh Malaysia dan Singapura.
"Di Malaysia yang penduduknya 28 juta, pemain bolanya ada 102 ribu. Singapura penduduk hanya 5 juta tapi pemain bolanya ada 67 ribu. Kita yang 250 juta pemain bola kita hanya 76 ribu. Itu Ricky Yakub masih terdaftar di situ," ujar Edy.
Pria yang dikabarkan mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumatera Utara tersebut menyebutkan bahwa Indonesia pada 2018 ini tengah akan menghadapi sejumlah ajang kompetisi sepakbola tingkat internasional. Salah satunya yang terbesar adalah Asian Games 2018.
Itu kenapa Edy memberikan peringatan khusus dengan meminta para pemain untuk tidak memilih berlaga di luar Indonesia terlebih dahulu, hanya pada tahun 2018 ini. Ia meminta agar para pemain untuk fokus persiapan diri di Asian Games 2018.
"Tolonglah di 2018, pemain sepakbola jangan ke luar (berkarier di klub luar negeri). Kita bela bangsa ini. Apalagi Asian Games, tanggal 28 Agustus 2018, Indonesia harus main. Apakah saya yang disuruh main?" selorohnya lagi.
Di sisi lain, timnas U-23 sendiri dipastikan batal mengikuti test event cabang sepakbola Asian Games 2018. Hal ini diutarakan langsung oleh manajer Timnas U-23, Endri Erawan. Ia menegaskan bahwa perhelatan test event Timnas U-23 yang awalnya dilaksanakan pada 18-23 Februari dipastikan batal. Sulitnya mendapat kepastian lawan perhelatan ini menjadi dasar utama sulitnya tes event terlaksana.
"Test event yang ingin kami gelar juga berbenturan dengan Piala Asia U-23 di China. Negara-negara yang kami ingin kerjasama untuk test event bermain juga di sana," ucap Endri.