Ancaman 'Sadis' Kiper Timnas Indonesia untuk Para Striker Liga 1
Kiper Borneo FC, Muhammad Ridho, sepertinya sudah sangat siap untuk mengarungi Liga 1 2018. Pemain asal Pekalongan, Jawa Tengah, itu bahkan menebar psywar atau semacam peringatan tegas pada calon striker lawan jika nanti bertemu dirinya dan juga tim Pesut Etam di kompetisi reguler.
Ridho mengatakan ia akan berusaha mengamankan gawangnya sedemikian rupa dari terjangan striker lawan meski nantinya bisa saja berujung kartu merah seperti yang dialaminya ketika laga uji coba melawan Kalteng Putra 10 Februari lalu di Stadion Segiri, Samarinda. Intinya, kiper 26 tahun itu, tidak akan membiarkan siapapun dengan leluasa menjebol gawang Borneo FC pada Liga 1 mendatang.
"Kartu merah walau uji coba tapi jadi pengalaman buat saya dan jadi pembelajaran ke depannya. Tapi intinya saya tidak akan membiarkan bola dan lawan lewat. Apapun yang terjadi lebih baik saya keluar dari pada bola itu masuk," tegasnya.
Keyakinan Ridho semakin kuat seiring dengan kekompakan di tim terutama dengan pemain belakang Borneo FC, meski ada beberapa baru. Agar lebih solid, penjaga gawang yang baru saja dipanggil ke pemusatan latihan Timnas Indonesia itu akan lebih sering membangun komunikasi terutama dengan bek Pesut Etam.
"Secara tim kita sudah sangat bagus, kemistri juga sudah terbangun sehingga untuk latihan selanjutnya lebih ke taktikal. Saya dengan pemain belakang walau ada yang baru juga enak saja karena kita sudah saling kenal waktu tc di Yogja. Tetapi, tentu saja kami harus lebih intens berkomunikasi terutama saat berada di dalam lapangan," tutupnya.
Nama Muhammad Ridho belakangan terus menyita perhatian karena tidak lepas dari penampilan apiknya di Liga 1 musim lalu. Penjaga gawang asal Pekalongan itu mengungguli kiper utama Timnas Indonesia, Andritany Ardhiyasa dalam hal penyelamatan di muka gawang. Berdasarkan statistik di website resmi Liga 1, Ridho membuat 104 kali save, jauh melampaui rekor Andritany musim lalu yang hanya mencatatkan angka 92 kali saves.