4 Kemungkinan yang Terjadi di Laga Tottenham Kontra Juventus
Laga sengit akan mewarnai laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2017/18 antara Tottenham Hotspur yang menjamu Juventus di Wembley Stadium pada Kamis (08/03/18) dini hari WIB.
Kedua kesebelasan sendiri masih memiliki peluang yang sama untuk bisa lolos ke babak perempatfinal. Pasalnya, di leg pertama yang berlangsung 14 Februari 2018 lalu, keduanya hanya mampu meraih hasil imbang 2-2.
Juventus sempat unggul dua gol lebih dulu saat laga belum berjalan 10 menit yang kesemuannya dicetak oleh Gonzalo Higuain. Namun, pada akhirnya, The Lily Whites mampu membungkam Allianz Stadium, usai Harry Kane dan Christian Eriksen mencetak gol penyeimbang.
Kondisi tersebut jelas membuat laga yang rencananya akan dimulai pukul 02:45 WIB itu sendiri sudah pasti sarat gengsi. Pasalnya, dua pelatih kesebelasan akan menampilkan pemain-pemain bintangnya untuk mencari kemenangan.
- Jersey Musim Depan Juventus, Real Madrid, dan Manchester United Bocor?
- 3 Cara Juventus untuk Dapat Jungkalkan Tottenham di Wembley
- Kapten Tottenham Idamkan Pertandingan yang Megah Saat Jamu Juventus
- Fithri Syamsu, Rela Begadang Sampai Pagi Demi Nonton Juventus
- Ikuti Jejak Pogba, Gelandang Juventus Ini Ingin Gabung Klub Inggris
INDOSPORT sendiri telah merangkum setidaknya 4 kejadian yang hampir mungkin terjadi dalam laga Tottenham vs Juventus yang dilansir dari Squawka. Kejadian apa saja? Berikut pembahasannya:
1. Dembele Dikawal Ketat
Salah satu faktor kunci keberhasilan Tottenham mengejar defisit dua golnya pada leg pertama tidak lepas dari kehadiran sosok Mousa Dembele.
Dimainkan full 90 menit oleh Mauricio Pochettino, pemain berpaspor Belgia itu menjelma menjadi otak dan jantung permainan ngotot The Liliywhites.
Tidak tanggung-tangung, selama berada di atas lapangan hijau, Dembele mampu enam kali mencuri bola dari kaki lawan dan menjadi gelandang dengan umpan terobosan terbanyak ketiga (61) di leg pertama 16 besar Liga Champions 2017/18.
Kecerdikan Dembele dalam membaca arah serangan serta melihat posisi rekan-rekannya itu jelas perlu mendapat perhatian lebih. Massimiliano Allegri bisa menempatkan Miralem Pjanic, Sami Khedira, dan Blaise Matuidi.
Kawalan ketat itu sendiri dipercaya secara tidak langsung bisa mematikan Harry Kane untuk mencetak gol, lantaran Dembele tidak bisa menyuplai umpan-umpan matang.
2. Ledakan Dybala
Dalam laga leg pertama, Tottenham bisa dikatakan sedikit beruntung karena Juventus memang dalam kondisi sedikit pincang di lini serang. Pasalnya, Nyonya Tua tidak membawa Paulo Dybala yang masih proses pemulihan cedera.
Namun, di laga kali ini, rekan senegara Lionel Messi itu dipastikan menjadi salah satu skuat utama Allegri untuk menyengsarakan pertahanan Tottenham.
Salah satu faktor kengerian yang siap ditampilkan Dybala di Wembley Stadium adalah kemampuannya dalam menciptakan peluang. Bayangkan saja, dari fase penyisihan grup Liga Champions 2017/18, Dybala sudah mampu membuat 17 peluang.
Catatan itu membuat Dybala menjadi pemain terbanyak yang mencetak peluang di antara pemain Juventus dan Tottenham. Pesaingnya sendiri adala Christian Eriksen yang baru membuat 11 peluang saja.
3. Juventus Tinggalkan Pertahanan
Tottenham saat ini bisa dibilang sedikit di atas angin dalam peluangnya mencapai babak perempatfinal Liga Champions 2017/18. Bagaimana tidak, di laga leg kedua babak 16 besar ini, mereka memiliki dua keuntungan.
Yang pertama, Tottenham kali ini bertindak sebagai tuan rumah. Dukungan publik jelas lebih berpihak pada kubu Hugo Lloris dan kolega. Sementara keuntungan lainnya adalah Tottenham hanya perlu menahan imbang Juventus dengan skor 0-0 atau 1-1.
Mengapa bisa begitu? Hal itu tidak lepas dari kondisi mereka yang mampu menahan imbang Juventus di leg pertama dengan skor 2-2. Sehingga bila pertandingan leg kedua ini berakhir imbang 0-0 atau 1-1 sekalipun, Tottenham lebih unggul untuk urusan produktivitas gol tandang.
Dengan kenyataan tersebut, maka Juventus tidak punya pilihan lain. Untuk meraih kemenangan, mereka dipastikan tampil menekan dan akan enggan menerapkan permainan bertahan, yang notabene menjadi ciri khas utama mereka.
4. Kane Pecahkan Rekor
Satu gol yang dicetak Kane di leg pertama melawan Juventus tidak hanya membantu Tottenham mengejar ketertinggalan, tetapi juga membuat catatan emas baginya dalam sejarah Liga Champions.
Ya, gol Kane ke gawang Gianluigi Buffon di menit ke-35 membuatnya sudah memiliki torehan yang sama dengan legenda Liverpool, Steven Gerrad sebagai pencetak gol terbanyak Liga Champions asal Inggris dalam satu musim.
Di ajang Liga Champions 2008/09 lalu, Gerrard mampu mencatatkan namanya di papan skor sebanyak tujuh kali dan menjadikannya pemain Inggris pertama yang bisa mencetak tujuh gol di Liga Champions di musim yang sama.
Seandainya dalam laga leg kedua kontra Juventus ini, Kane mampu membuat Buffon memungut bola dari gawangnya, maka ia akan tercatat sebagai satu-satunya pemain Inggris yang mencetak delapan gol di Liga Champions dalam satu musim.