3 Bukti Polandia Sambut Hangat Egy Maulana Vikri sebagai Pesepakbola Muslim
Ustaz Yusuf Mansur dan Indra Sjafri menjadi dua sosok yang setia menemani Egy Maulana Vikri di Polandia. Saat resmi diumukan sebagai pemain baru Lechia, keduanya juga nampak berada di sisi pemain Timnas Indonesia U-19 tersebut.
Jauh dari Negara kelahiran, keluarga, dan kultur budaya tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Egy yang akan memperkuat Lechia Gdansk untuk tiga tahun ke depan. Berasal dari Indonesia yang notabene negara dengan mayoritas muslim, pemain kelahiran 7 Juli 2000 itu tentu harus menyesuaikan diri dengan kultur Polandia.
Indra Sjafri saat dihubungi INDOSPORT sempat menjelaskan jika permasalahan ibadagh Egy sebagai seorang muslim kala harus memperkuat klub Eropa sempat menjadi pertimbangan. Lechia Gdansk, klub kasta tertinggi sepakbola Polandia, dianggap Indra sbagai pelabuhan ideal bagi Egy yang tentu harus tetap beribadah meski bermain di Eropa.
"Kata Egy Masjid jadi salah satu persyaratan untuk klub tujuan dia," kata mantan pelatih Timnas U-19 itu kepada INDOSPORT.
Bukan tanpa alasan Polandia diebut-sebut Egy sebagai negara ideal untuknya merumput karena ramah dengan para pemeluk muslim. Jika ingin ditelusuri, Polandia memang memiliki keterakitan erat dengan agama Islam meskipun mayoritas penduduknya bukanlah muslim.
Berikut INDOSPORT merangkum fakta mengenai aroma agama Islam di Polandia, tempat pemain muda berbakat Indonesia, Egy Maulana Vikri, memulai kariernya di kancah Eropa.
1. Muslim Tatar di Polandia
Bangsa Tatar merupakan salah satu suku yang menganut agama Islam dan penduduknya tersebar di berbagai negara, termasuk Eropa. Rusia merupakan basis tempat tinggal Bangsa Tatar yang tercatat berjumlah 10 juta jiwa di seluruh dunia.
Bangsa Tatar juga tersebar di berbagai belahan negara seperti Uzbekistan, Kazakhstan, Ukraina, Tajikistan, Kirgizstan, Turkmenistan, dan Azerbaijan. Tersebar di berbagai negara Eropa, Bangsa Tatar nyatanya juga tercatat pernah singgah di Polandia.
Asosiasi Bangsa Tatar Republik Polandia (ZTRP) juga terbentuk untuk menaungi bangsa asli Tatar yang tinggal di negara yang berbatasan langsung dengan Jerman tersebut. Tercatat tujuh juta penduduk muslim Tatar tinggal di Polandia.
2. Polandia Memiliki Masjid Bersejarah
Sebagai seorang muslim, Egy Maulana Vikri tentunya membutuhkan kehadiran Masjid sebagai rumah ibadah. Kewajiban untuk menjalankan Sholat Jumat sebagai seorang laki-laki muslim juga harus dilakoni pemain 17 tahun tersebut meski merumput di Eropa.
Polandia menjadi negara yang tepat bagi Egy Maulana yang harus tetap menjalankan kewajibannya beribadah. Negara yang terletak di Eropa Tengah tersebut dikenal memiliki beberapa masjid bersejarah yang dapat dikunjungi Egy.
Dua masjid bersejarah yang terdapat di Polandia, yakni Masjid Bohoniki yang dibangun pada abad ke-18 dan masjid Kruszyniany abad ke-19 masih berdiri kokoh. Kedua masjid yang sering dikira gereja karena arsitekturnya yang menyerupai bentuk gereja ortodoks itu membawa nuansa Islam yang cukup kental di Polandia.
3. Polandia Selalu Mendukung Komunitas Muslimnya
Sepanjang sejarah berdirinya, Polandia juga dikenal sebagai negara yang selalu mendukung komunitas muslimnya, meski mayoritas penduduknya menganut nasrani. Semenjak abad ke-14 saat Polandia masih dipimpin oleh Raja John III Sobieski, penduduk muslim bahkan diperbolehkan untuk tinggal dan diberi jaminan untuk dapat menjalankan kebudayaan dan ibadah mereka.
Melangkah maju, saat muncul polemik kartun Nabi Muhammad di Denmark, Muslim Polandia menjadi salah satu komunitas yang aktif mengecam hal tersebut. Perdana Menteri Polandia kala itu, Kazimierz Marcinkiewicz, bahkan mengungkapkan kekecewaan karena beredarnya kartun Nabi Muhammad yang melukai banyak perasaan muslim di seluruh dunia.
"Polandia masih dan masih merupakan negara toleransi. Kehadiran 600 tahun komunitas Muslim Tatar di wilayah Republik Polandia menjadi buktinya," ujar Marcinkiewicz.