Ketua SMeCK Kritik Panitia Launching Tim PSMS Medan
Insiden amburadulnya launching pemain dan jersey PSMS yang disebut-sebut karena keberadaan penonton yang merengsek masuk ke tengah lapangan, membuat heran Ketua Suporter Medan Cinta Ayam Kinantan (SMeCK), Lawren Simorangkir.
PSMS Medan memang mengadakan launching tim untuk Liga 1 2018 di Stadion Teladan, Sabtu (17/03/18) kemarin, usai laga persahabatan menghadapi PSPS Pekanbaru.
Para pemain yang diperkenalkan usai laga uji coba menghadapi PSPS Pekanbaru terlihat kecewa dan terbutu-buru lari ke ruang ganti.
Pasalnya, saat prosesi pemanggilan nama pemain, para penonton menerobos masuk ke tengah lapangan sehingga membuat suasana tak kondusif.
Ditambah lagi, situasi lapangan yang gelap gulita sehingga tak terlihat jelas barisan pemain dan pengurus yang saat dipanggil pembawa acara.
1. Protes Petugas
Menanggapi tuduhan yang banyak mengarah pada para penonton yang masuk lapangan, Lawren justru menanyakan keberadaan petugas yang menjaga akses masuk ke lapangan.
"Ngapain petugasnya di situ? Seharusnya kan mereka bisa mensterilkan penonton agar tidak masuk," sebut Lawren, saat dihubungi INDOSPORT, Minggu (18/3/2018).
2. Kecewa Juga
Bahkan Lawren mengaku kecewa, pasalnya dirinya menginstruksikan kepada ribuan anggotanya untuk bersabar mengikuti agenda kegiatan launching dari tribun terbuka barat.
"Kita suruh kawan-kawan sabar menunggu. Tapi 45 menit gak dimulai juga, sehingga banyak anggota yang permisi balik karena semakin larut, apalagi sebahagian rumah mereka kan jauh dan harus menggunakan transportasi angkutan kota (angkot)," ujarnya.
Masih menurut Lawren, dirinya sempat menyarankan agar launching dilakukan sebelum laga, sehingga tidak terlalu larut dan penonton tidak jenuh.
"Tapi karena banyak suara dan masukan dari banyak pihak yang merasa lebih tau, ya kita ikuti aja maunya mereka," terang Lawren.
3. Kritik Sound System
Apalagi bilang Lawren aba-aba dan instruksi yang disampaikan pembawa acara tak bisa terdengar.
"Suara soundnya juga gak sampai ke tribun barat, jadi kita gak tau apa yang mereka sampaikan," sebutnya.
Atas insiden itu, Lawren pun meminta agar insiden memalukan ini menjadi pembelajaran agar ke depannya tidak terulang.
"Semoga ini bisa dijadikan pelajar agar ke depan tak memalukan lagi," harap Lawren.