Pique Akui Bikin Grup Whatsapp Berisi Sindiran untuk Real Madrid
Pemain bertahan Spanyol sekaligus Barcelona, Gerard Pique, mengungkapkan hubungannya dengan pemain-pemain Spanyol lainnya, terutama dengan mereka yang membela Real Madrid di dalam artikel-artikel di situs pribadinya.
Selama ini, beredar rumor kesenjangan di antara pemain-pemain Timnas Spanyol, terutama di antara pemain-pemain Barcelona dan Real Madrid. Hal ini dianggap menjadi salah satu faktor utama menurunnya performa La Furia Roja di kancah internasional.
1. Menciptakan Grup WhatsApp Khusus 'El Clasico'
Bek Catalan ini mengakui bahwa dirinya membuat sebuah grup spesial yang hanya ditujukan pada pemain-pemain Spanyol yang bermain di dua klub raksasa Spanyol tersebut.
"Semua orang tahu bahwa para pemain bola memiliki grup pesan di WhatsApp. Saya memiliki satu untuk teman-teman saya dari rumah, dan saya memiliki satu yang lain hanya untuk rekan-rekan saya di Barcelona. Tapi favorit saya mungkin mengejutkan Anda. Di awal musim ini, ketika kami (Barcelona) sudah unggul delapan atau sembilan poin dari Real Madrid di liga, saya memulai grup spesial untuk beberapa orang di Timnas Spanyol yang bermain untuk Real Madrid dan Barcelona," beber suami dari penyanyi Kolombia, Shakira, ini.
2. Pemain-pemain Real Madrid dan Barcelona Saling Ledek
"Jika Anda hanya membaca apa yang dikatakan media, Anda akan berpikir bahwa kami saling membenci satu sama lain. Tapi, kenyataannya, kami berhubungan dengan baik, dan kami saling mengirim pesan mengenai taktik dan filosofi sepakbola dan bahkan buku-buku yang kami baca. Tidak, ayolah, tentu saja saya bercanda! Semua yang kami lakukan adalah saling meledek satu sama lain mengenai Barcelona dan Real (Madrid)!" begitu pernyataan Pique.
"Setiap kali mereka memenangkan pertandingan musim lalu, mereka akan mengirimkan foto telanjang dada di Instagram dari ruang ganti. Ingat hal tersebut? Mereka tersenyum dan memamerkan otot mereka seperti The Rock dan mengatakan #HalaMadrid dan mengunggah emoji trofi. Musim ini, suasananya sedikit berbeda. Jadi saya mengirimkan pesan melalui grup WhatsApp, 'Ayolah, kenapa begitu serius?!'" tambahnya.
3. Bahagia Kenakan Seragam Spanyol
Pique juga mengaku senang dalam setiap pengalamannya mengenakan jersey Spanyol, dan bagaimana mantan pelatihnya, Luis Enrique, merupakan inspirasinya untuk terus bermain bersama Timnas.
"Kami semua bermain untuk negara yang sama, dengan mimpi yang sama, dan itu adalah sesuatu yang saya sangat, sangat, banggakan. Sejak saya kecil menonton Luis Enrique dengan noda darah di jersenya di Piala Dunia '94, impian saya adalah bermain untuk Timnas," tulisnya.
"Saya sangat bangga untuk mengenakan badge (Spanyol) setiap empat tahun sekali. Mungkin itu akan mengejutkan beberapa orang. Jika Anda menonton televisi di Madrid, mereka akan mengatakannya pada Anda cerita yang berbeda mengenai saya. Mereka akan mengatakan bahwa saya adalah pengkhianat, dan bahwa saya ingin memecah-belah negara karena dukungan publik saya terhadap hak orang-orang Catalan untuk memilih dalam referendum kemerdekaan," tutur pemai berusia 31 tahun ini.