5 Menit Cetak Brace Membuktikan Pogba Masih Pantas Jadi Pemain Termahal Man United
Drama benar-benar terjadi di Etihad Stadium yang menyuguhkan laga bertajuk Derby Manchesterr antara tuan rumah Man City yang menyambut Man United.
Hampir jutaan mata tertuju dan menjagokan atau setidaknya mengunggulkan Man City agar dapat mengalahkan Man United dan membuat mereka memastikan diri sebagai kampiun Liga Primer Inggris di musim 2017/18 ini.
Sayangnya, harapan mereka untuk cepat berpesta di hadapan sang rival sekota harus kandas karena diawali dengan brace atau dua gol dari Paul Pogba.
Dua gol yang terjadi kurang dari lima menit itu mengubah keadaan pertandingan, di mana tadinya Man City mampu dominan berubah menjadi Man United yang mengambil alih jalannya laga.
Hal ini membuat pemain asal Prancis tersebut masih pantas menjadi pemain termahal Man United. Mengapa demikian? Berikut INDOSPORT akan mengulasnya:
- Tindakan Rasial Diduga Terjadi di Laga Man City vs Man United
- 5 Bukti Laga Man City vs Man United Semalam Hanya 'Reka Ulang'
- 4 Fakta Terbaru di Laga Manchester City vs Manchester United
- 4 Alasan Man City Kalah dari Man United yang Berujung Batal Juara
- Ini yang Diucapkan Guardiola Usai Kalah dari Man United
1. Mendapat Hujan Kritik
Paul Pogba didatangkan Manchester United dari Juventus pada musim 2016/17 lalu dengan bayaran senilai 89 juta euro atau mencapai Rp1,72 triliun. Di musim itu Pogba menjadi pemain termahal dunia sekaligus pemain termahal milik Man United.
Harga tersebut seakan-akan berubah menjadi kritikan pedas karena ternyata Pogba dari musim tersebut hingga memasuki akhir musim 2017/18 ini nyaris tak mampu mengeluarkan permainan terbaiknya yang sama seperti saat ia bermain bagi Juve.
Tak ayal, banyak kalangan yang mengkritik Pogba. Tidak hanya satu, tetapi dari berbagai negara hingga beberapa benua yang menganggap Pogba mendapat beban pemain termahal hingga magisnya tak mampu dikeluarkan dengan baik.
Ditambah, beberapa kali Pogba tak mampu menciptakan peluang, di saat penting malah cedera, dan saat mendapat peluang untuk mencetak gol ia kerap gagal memaksimalkannya dengan baik. maka hujan kritikan pun membanjiri Pogba tiada henti.
2. Sempat Masuk Daftar Jual atau Dijadikan Opsi Tukar
Permainan Pogba yang kurang konsisten ini membuat Man United sempat berpikir untuk segera menjualnya.
Kabar ini pun membuat berbagai rumor berdatangan yang menyebut jika Pogba masih menjadi rebutan banyak klub elite Eropa.
Mulai dari Man City di Inggris, kembali ke Juventus, diinginkan oleh dua raksasa La Liga Spanyol, yaitu Barcelona dan Real Madrid, hingga klub raksasa di negara asalnya, yakni Paris Saint-Germain (PSG).
Bahkan, Pogba juga dijadikan sebagai opsi tukar The Red Devils agar bisa mendatangkan Toni Kroos dan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid.
3. Bukti Pogba Pantas Menjadi Pemain Termahal Man United
Segala tanggapan dan kritikan tersebut nyatanya mampu dibungkam oleh Pogba dengan baik. Ia tak memberikan komentar atau mengkritik kembali beberapa pihak yang memberikan komentar tidak sedap kepadanya, tetapi ia membalasnya melalui aksi di lapangan.
Semua itu terjadi saat Pogba bermain melawan Man City malam tadi. Dapat dikatakan, pemain berusia 25 tahun ini tidak hanya menjadi penyeimbang permainan United saja, tetapi juga mampu menjadi motor serangan tim dengan baik.
Mampu mencetak dua gol dalam waktu kurang dari lima menit dan dua gol itulah yang mengubah keadaan, di mana pada akhirnya Man United menjadi bangkit bisa mengalahkan sekaligus menunda Man City menjadi juara Liga Primer Inggris di pekan ini.
Tidak hanya itu, Pogba juga beberapa kali terlihat mampu memancing emosi para pemain Man City sehingga membuat mental sang lawan menjadi terjatuh dan permainannya pun menjadi berantakan.
Dengan demikian, Pogba benar-benar membuktikan jika dirinya masih pantas disebut sebagai pemain termahal Man United, serta ia juga membuktikan jika ia layak didatangkan kembali oleh The Red Devils dengan harga yang besar.