Hanya Punya 1 Tangan, Kiper Serbia Tak Mau Berhenti dari Sepakbola
Menjadi seorang pesepakbola adalah impian banyak anak kecil di seluruh dunia saat ini. Siapapun dan di manapun berhak untuk menjadi bagian dari olahraga terpopuler ini, termasuk seorang pemuda asal Serbia yang memiliki keterbatasan satu ini.
Ljubomir Moravac, merupakan salah satu wonderkid yang mempunyai masa depan cerah di dunia sepakbola. Bergabung dengan klub terbesar di Serbia, kariernya hancur lebur karena sebuah insiden yang mengubah pandangannya terhadap dunia sepakbola pada tahun 2016 silam.
1. Kehilangan Tangan
Ljubomir Moravac adalah penjaga gawang dari klub NK Maribor U-21 yang bermain di Liga Serbia. Wonderkid berusia 21 tahun ini telah menjadi bagian dari klub tersebut sejak tahun 2015 silam. Setiap hari, ia berangkat ke akademi untuk berlatih bersama dengan rekan-rekannya.
Namun pada tahun 2016 lalu, mimpi Moravac untuk menjadi seorang penjaga gawang sekelas Buffon dan Iker Casillas musnah. Di sebuah pagi yang cerah, ia dan ketiga temannya terlibat kecelakaan mobil yang membuat rekannya tersebut tewas. Di sisi lain, Moravac selamat namun harus rela kehilangan satu tangannya.
2. Mimpi sebagai Pesepakbola Buyar
Semenjak tabrakan tersebut, Moravac tidak lagi bisa menjadi penjaga gawang NK Maribor sebab ia hanya mempunyai satu tangan. Menolak menyerah dan kabur dari mimpi besarnya menjadi bagian dari dunia sepakbola, ia kembali datang ke klubnya.
Bukan untuk menjadi penjaga gawang melainkan ia tengah belajar seorang wasit. Semangat pantang menyerah dan tidak putus asa, membuat Moravac berhasil mengumpulkan puing-puing impiannya yang telah runtuh.
3. 2 Teman yang Meninggal
Ljubovic Moravac beruntung bisa selamat karena dua temannya meninggal, yakni Zoran Baljak dan Damjan Marjanovic. Sementara Ziga Lipuscek bernasib lebih beruntung karena tidak mengalami cedera apa-apa. Jika ditotal, ada empat pemain Maribor yang harus merana pada tahun 2016 lalu tersebut.
4. Sempat Bermain di Liga Champions
Pada musim 2015/15, Moravac pernah menjadi bagian dari skuat Maribor di babak grup Liga Champions U-19. Kala itu, ia sangat menikmati berkeliling dunia dan berjumpa dengan klub-klub besar semisal Chelsea, FC Schalke, dan Sporting Lisbon.
“Ketika aku sudah lulus sekolah, aku memutuskan untuk fokus ke dunia sepakbola. Aku mendedikasikan seluruh hidupku untuk sepakbola dan mencoba untuk mengais rezeki dari sini. Itu adalah mimpi besarku [sebelum kecelakaan merenggut karirnya],” kata Moravac seperti yang dilansir dari situs resmi UEFA.