Dihukum Komdis, Bos Persebaya: Bonek Menjadi Kambing Hitam
Manajer Persebaya Surabaya, Chairul Basalamah angkat bicara terkait hukuman yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada Persebaya. Mereka menilai dengan hukuman ini, Bonek seakan menjadi kambing hitam.
Persebaya Surabaya mendapat sanksi pasca bertandang ke markas PS TIRA di pekan keempat Liga 1 2018. Dimana tim Bajul Ijo dikenakan sanksi denda sebesar 20 juta rupiah. Hukuman ini diberikan karena ada oknum supoter Persebaya (Bonek) yang memasuki area lapangan.
- Habis Main Bareng dengan Ronaldinho, Rencana Selanjutnya Essien Terungkap
- Link Live Streaming Madura United vs Arema FC
- Kontra Persebaya, RD Peringatkan Tegas Para Pemain Sriwijaya FC
- Sempat Cedera Parah, Begini Kabar Terbaru Kiper Timnas U-19
- Jadi Andalan di Persib, Mungkinkah 5 Pemain Ini Akan Diturunkan vs Borneo FC?
1. Tanggapan Manajemen
Menanggapi hal ini, manajer Persebaya Surabaya, Chairul Basalamah pun tak habis pikir. Baginya hukuman ini mengada-ada dan sangat nyeleneh.
"Soal sanksi Komdis kepada kita (Persebaya) pertama kita ketawa saja. Karena bingung juga, putusan Komdis seakan nyeleneh. Tapi meski begitu kami menghormati apa yang sudah menjadi niat dari Komdis. Tapi kami pribadi melihat ini tidak ada sebab dan akibatnya," ucap Chairul.
Chairul menambahkan bahwa ada yang tak adil dari hukuman ini. Sebab dia melihat memang faktor keamanan di dalam stadion yang kurang ketat menyebabkan Bonek begitu bebas berkeliaran di sekitar stadion.
2. Panpel Kurang Sigap
Bahkan dengan hukuman ini seakan citra Bonek yang selalu buruk. Padahal kenyataan yang ada pihak keamanan dari Panpel PS TIRA lah yang kurang sigap.
"Saya melihat ada yang tak adil. Bonek selalu menjadi kambing hitam. Padahal Bonek sudah melakukan banyak hal positif. Jadi kita melihat lucu, Panpel mau terima uang tapi gak mau keluarin kemanan yang maksimal," tegas dia.
3. Ajukan Banding
Kini dengan hukuman ini, Chairul bersama Persebaya pun tidak akan tinggal diam. Dia berencana mengajukan banding akan putusan ini.
"Kalau saya pribadi melihat ini mau banding. Bukan soal nominal uangnya, tapi ada rasa keadilan yang tidak kami rasakan. Saat kami menjadi tuan rumah, kami selalu memberikan rasa aman dan nyaman kepada tim tamu. Tapi ini kita merasakannya," tutur dia.