x

Tolak Siaran Langsung, Klub Liga 2 Ini Terancam Sanksi dan Denda Berat

Sabtu, 21 April 2018 12:03 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Selebrasi para pemain Persigo Semeru FC.

Salah satu peserta Liga 2 2018, Persigo Semeru FC belum lama ini mengeluarkan pernyataan mengejutkan yakni menolak jika mendapat jatah siaran langsung televisi. Kebijakan itu diambil lantaran mereka punya alasan yang kuat, terlebih dalam pertimbangan untung ruginya.

"Kalau disuruh memilih, ya mending pertandingan kami tidak disiarkan langsung televisi," papar Manajer tim, Miko Agus Pribadi.


1. Ada Tujuan

Persigo Semeru FC.

Semeru FC beralasan mereka masih dalam tahap membangun tim dan ingin memaksimalkan penonton yang datang ke stadion.

Menurut Miko, siaran langsung akan membuat penonton malas beranjak ke stadion dan memilih menonton di rumah yang tentu berimbas pada pendapatan klub.

"Kami masih dalam tahap membangun tim. Jadi, lebih baik pertandingan tidak disiarkan televisi, untuk memaksimalkan pemasukan dari sektor tiket penonton di stadion," beber Miko.

Baca Juga

"Bagi kami, sangat berpengaruh terhadap minat penonton untuk datang ke stadion, karena lebih memilih menonton televisi. Tapi bagi klub besar yang lain, siaran televisi tidak berpengaruh," sambung pengusaha Event Organizer di Lumajang itu.


2. LIB Angkat Bicara

PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).

Kendati memiliki alasan yang kuat, Semeru FC nampaknya harus berpikir ulang. Pasalnya operator kompetisi Liga 2, PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan memberikan sanksi dan denda yang besar bagi klub yang menolak jatah siaran langsung.

COO LIB, Tigor Shalomboboy mengatakan jatah siaran langsung tersebut sudah diatur dalam tergulasi dan setiap tim yang mendapat kesempatan itu tidak boleh menolak. Jika memaksa, tim bersangkutan bakal mendapat 'hadiah' yang tidak mengenakkan.

"Tidak bisa seperti itu, semua itu sudah diaturkan dan disetujui bersama di manajer meeting kemarin," ucap Tigor.

"Silahkan saja kalau memang mereka tidak mau. Tapi ingat, semua itu sudah diatur dalam regulasi. Jika tidak mau mereka harus membayar denda yang sepadan dengan pembayaran hak siar dan juga bakal ada sanksi," sambungnya.


3. Berbagai Dampak

Persekap Kota Pasuruan.

Dampak siaran langsung sebenarnya sudah dirasakan beberapa tim Jatim, seperti Madura FC, Persepam Pamekasan MU, Persekap Pasuruan hingga Madiun Putra FC yang mulai dikenal publik.

Selain itu, siaran langsung akan membuat pihak sponsor tertarik dan mengindarkan adanya pengaturan skor atau match fixing.

Tigor Shalom BoboyLiga IndonesiaLiga 2PT Liga Indonesia Baru (PT LIB)Persigo Semeru

Berita Terkini