Kemarahan di Ruang Ganti Jadi Kunci Borneo Imbangi MU
Borneo FC harus puas dengan hasil imbang 2-2 saat menjamu Madura United pada pekan keenam Liga 1 2018, Jumat (27/04/18) di Stadion Segiri, Samarinda.
Bertindak sebagai tuan rumah, Borneo FC bahkan tertinggal lebih dahulu lewat gol Greg Nwokolo di menit ke-6 dan Alberto de Paula di menit ke-59.
Namun, perlahan klub berjuluk Pesut Etam itu kemudian bangkit di babak kedua dan membalas lewat gol Julien Faubert pada menit ke-69 dan tendangan penalti Marlon da Silva saat injury time.
1. Dejan Stres
Melihat penampilan anak asuhnya, pelatih Borneo FC, Dejan Antonic bahkan mengaku sempat stres lantaran gol penyelamat timnya baru tercipta di menit akhir. Ia mengatakan tim asuhannya bermain buruk di babak pertama.
"Aduh stress. Babak pertama kita bermain jelek sekali. Tapi saya rasa ini pertandingan besar yang bagus buat penonton karena mereka pasti terhibur meskipun kita belum bisa meraih 3 poin," ucap pelatih asal Serbia ini.
- Dejan Antonic Bongkar Perbedaan Suasana Melatih di Persib dengan Borneo FC
- Sebelum Persib Menang Lawan Borneo FC, Umuh Muchtar Sempat Galau karena Hal Ini
- Dipanggil Gabung Timnas, Bintang Borneo FC Bakal Saingi Spasojevic?
- Link Live Streaming Borneo FC vs Madura United
- Borneo FC 2-2 Madura United: Marlon Da Silva Selamatkan Pesut Etam
2. Pemain Borneo Panik
Menurut Dejan, di awal laga Borneo FC sangat buruk dalam koordinasi antar lini. Para pemain kurang disiplin dan panik sehingga Madura United dengan leluasa menguasai laga. Bahkan, tuan rumah tak mampu menciptakan peluang hingga 30 menit pertama.
Tak hanya itu, pemain Pesut Etam juga kerap kehilangan bola. Tercatat ada 14 kali pemain Borneo FC melakukan kesalahan sendiri.
"Kita tidak disiplin. Kita sudah siap untuk momen diserang, tapi konsentrasi dan disiplin menghilang. Kita tidak bisa mencetak gol, anak-anak panik. Tapi kita berusaha mengubahnya," tuturnya dalam rilis resmi klub.
3. Ruang Ganti
Lebih lanjut, Dejan mengatakan ia sempat marah-marah kepada pemainnya saat jeda babak pertama. Hal itu dilakukan bukan dalam artian negatif tetapi untuk membangkitkan semangat tim.
Terbukti, setelah melakukan pergantian pemain dengan masuknya Sultan Samma dan Leonard Tupamahu, Borneo FC mulai bermain menekan. Hasilnya, mereka mampu memaksa Madura United kehilangan poin penuh.
"Di ruang ganti, saya marah sekali. Saya marah sekali sama anak-anak tapi bukan marah yang negatif melainkan positif. Dan kita berubah sedikit dari 4-3-3 ke 4-1-4-1 dan ada sedikit ada lebih bahus," tutupnya.
Dengan hasil imbang tersebut, Borneo FC turun ke peringkat delapan klasemen sementara dengan delapan poin. Sedangkan, Madura United berhasil naik ke posisi tiga dengan 10 poin.