Tidak Dimainkan Persib Bandung, Begini Pernyataan Berkelas Essien
Sejak Michael Essien resmi bergabung dengan Persib Bandung pada tahun 2017, setidaknya ia telah melewati satu musim penuh. Namun, dirinya tidak dapat membantu klub berjuluk Maung Bandung tersebut untuk berada di papan atas Gojek Liga 1 2017 lalu.
Dampaknya pun kini ia rasakan menjelang pembukaan Gojek Liga 1 2018 lalu. Mantan pemain Chelsea tersebut mau tak mau harus tersingkir dari skuat Persib Bandung karena regulasi kuota pemain asing. Kehadiran Jontahan Bauman membuat dirinya tidak masuk skema Mario Gomez, meskipun statusnya hingga kini masih menjadi pemain Persib Bandung.
1. Senang Euforia Indonesia
Meskipun tidak dimainkan oleh Persib di musim 2018 ini, Essien tetap bangga akan euforia sepakbola Indonesia. Dirinya mengaku senang dengan atmosfer yang diberikan para penggemar sepakbola Indonesia, terutama Bobotoh yang merupakan pendukung setia Persib Bandung.
“Pengalaman bagus untuk saya dapat bergabung (dengan Persib Bandung). Mereka sangat mencintai sepakbola dan setiap pertandingan, stadion selalu penuh dengan penonton. Nyanyian dan Seruan selalu ada di setiap laga," ucapnya dikutip dari Goal International.
"Mereka sangat senang ketika menang dan sedih ketika kalah. Fans mencintai tim dan klub mereka. Mereka selalu berusaha mendorong tim untuk bermain baik dan itu selalu menyenangkan untuk dilihat. Saya bisa melakukan perjalanan ke banyak tempat, yang saya tidak berpikir akan ke sana sebelumnya," tuturnya.
2. Persib Buat Dirinya Urungkan Niatan Pensiun
Sebelumnya, Essien mengakui bahwa tawaran dari Persib Bandung membuat dirinya mengurungkan niat untuk pensiun. Kala itu, tawaran dari Persib datang saat ia tengah menganggur tidak bermain selama tujuh hingga delapan bulan dari klub asal Yunani.
"Ketika saya meninggalkan Yunani, saya berpikir untuk berhenti. Saya tidak bermain selama tujuh hingga delapan bulan. Kemudian saya mendapat panggilan dari teman terkait Persib. Mereka menginginkan nama yang bisa mengangkat klub dan negara. Mereka menghubungi saya dan saya berpikir, mengapa tidak," tambahnya.
3. Indonesia Berbeda dengan Eropa
Mantan pemain Real Madrid ini juga mengaku bahwa standar sepakbola di Indonesia tidak sama dengan Eropa, namun di Indonesia menurutnya sudah sangat baik. Ia juga mengatakan bahwa bermain di iklim tropis kadang tidak mudah, karena masih harus bekerja keras untuk keberhasilan tim, agar dapat memberikan kegembiraan.
"Standar sepakbola di sana tidak sama dengan Eropa, tetapi di Indonesia sudah sangat baik. Terkadang tidak mudah bermain di iklim setempat, bisa terlalu panas. Para pemain masih keluar dan bekerja keras untuk tim, jadi itu memberi Anda lebih banyak kegembiraan bermain sepakbola," tambahnya.
Penulis: Sri Dayanti