Mengapa Banyak Bakat Muda yang Berguru di Luar Negeri Melempem Usai Kembali ke Tanah Air?
Irvin Museng, salah satu wonderkid Timnas Indonesia pada jamannya yang pernah raih top skorer Piala Dunia U-12 kini sudah mulai beranjak dewasa. Di usianya yang ke-26 tahun, kini ia sudah mempunyai seorang istri dan satu orang anak.
INDOSPORT mencoba menghubungi Irvin yang saat ini sudah tidak aktif lagi sebagai pesepakbola. Irvin terakhir bermain untuk Persiba Balikpapan di musim 2012/13. Irvin sendiri pernah bermain di akademi sepakbola Ajax Amsterdam.
Ia pun membagikan pengalamannya serta menceritakan mengapa banyak bakat muda yang melempem sepulag dari menimba ilmu di akademi sepakbola di luar negeri.
- Berkaca dari Kejadian dengan Persija, PSM Makassar Buka Akademi Sepakbola
- Main di Eropa, Bakat Muda Indonesia Beri Pesan untuk Talenta Bali
- Bakat Muda Indonesia Asal Bali Bandingkan Sepakbola Indonesia dan Eropa
- Hebat! Bakat Muda Indonesia Asal Bali Cetak 5 Gol di Eropa
- Pelatih PSMS Medan Cemaskan Bakat-bakat Muda PS TIRA
1. Mengapa Bakat Muda Banyak yang Melempem
Menurut mantan pesepakbola kelahiran Makassar, 13 Juni 1991 ini ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Ia juga mengakui memang sebagian diantara yang menempuh pendidikan usia dini di luar negeri harus melempem saat kembali ke Tanah Air.
"Menurut saya ya karena fasilitas semua yang ada di SSB sana sama sini berbeda. Fasilitas di sini kan tidak seperti itu. Juga ada rasa jemawa dari pemain tersebut yang bisa menjadi boomerang bagi pemain itu sendiri," kata Irvan Museng dalam percakapannya dengan INDOSPORT, (09/05/18).
"Pas kembali ke Indonesia saat sudah merasakan enaknya mereka suka lupa. Kalau sudah di liga pro juga kadang berubah karena faktor temen-temen, latihan, pergaulan, kalau tidak bisa bertahan pasti akan cepat hilang," tambahnya.
2. Apa Saja yang Perlu Disiapkan Jika Ingin Kembali?
Menurut mantan pemain yang juga pernah membela Pro Duta FC itu bagi bakat muda yang ingin kembali ke Tanah Air sebaiknya dipersiapkan dengan matang.
Namun menurutnya jika kariernya sudah bagus di luar negeri akan lebih baik dirinya bermain di luar negeri saja. Karena tentunya dari segi financial akan lebih menguntungkan.
Jika bermain bagus pun pemain tersebut akan mendapat untung dengan bermain di salah satu klub raksasa Eropa. "Kalo bisa bermain disana, kan ngapain harus balik? Kalau ada peluang di sana, mending bermain di sana saja."
3. Karier yang Meredup
Mantan pemain Timnas Indonesia U-16 ini juga pernah menjadi buah bibir kala dirinya menjadi top skor di ajang Danone Cup 2005 di Prancis. Ia juga sukses mengantarkan Indonesia ke peringkat-11 turnamen dari 32 negara.
Sempat bermain di beberapa tim besar seperti Pro Duta FC dan PSM Makassar, namun ia memutuskan pensiun dini setelah dirinya sering kali alami cedera. Irvin pun memutuskan pensiun dini tahun 2014 lalu.
Kini ia hanya bermain sepakbola bersama Komando FC, salah satu tim sepakbola yang diisi oleh rekan-rekan selebriti. Bahan baru-baru ini cedera di tubuhnya kembali kambuh kala dirinya bermain bersama Komando FC.
“Saya baru melaksanakan operasi lutut, lagi masa pemulihan ini. Terakhir saya bermain bersama Soccer Island. Ya sekarang saya bermain gini-gini aja. Kalau untuk bermain di Liga Profesional sudah sulit sepertinya karena faktor usia dan pemain muda juga banyak yang bagus kan,” katanya sambil bercerita kepada INDOSPORT.