Gagal ke Piala Dunia, Dani Alves: Jangan Kasihani Saya

Berdasarkan hasil rujukan dokter timnas Brasil, Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF), mengumumkan bahwa Dani Alves mengalami cedera lutut di sebelah kanan dan harus mengikuti prosedur operasi bedah. 

1. Awal Mula Cedera Lutut

Cedera pada lututnya itu diakibatkan benturan dengan Kevin Rocheteau, gelandang Les Herbiers di final Coupe de France pada hari Rabu (09/05/18). 

Pria berusia 35 tahun itu diangkut keluar lapangan di saat timnya menang dalam Coupe de France atas Les Herbiers. Dan tim medis memastikan ada kerusakan ligamen dan membutuhkan waktu lebih dari tiga minggu untuk pemulihan. 

2. Terpuruk di Ruang Ganti

Setelah mengetahui hasil tes medis, Alves membiarkan dirinya sendiri di dalam kamar dan meluapkan emosinya tentang nasibnya saat ini. Namun meskipun begitu ia mengakui bahwa ia telah menikmati karier yang paling luar biasa dalam hidupnya. Ia menyadari bahwa ia tak perlu mengeluh berlarut-larut, karena kehilangan satu turnamen bergengsi. 

Mantan Bek Barcelona dan Juventus itu mengatakan kepada The Players Tribune bahwa: “Ketika saya merasakan sakit di lutut saya, jiwa saya keluar dari tubuh saya. Jiwa saya berkecamuk. Saya sadar bahwa saya tidak akan berada di pesawat ke Rusia untuk Piala Dunia."

“Di ruang ganti, para dokter PSG mengatakan kepada saya bahwa kami harus menunggu sampai hari berikutnya untuk mendapatkan hasil dari beberapa tes, tetapi saya tahu di dalam hati saya bahwa itu sudah berakhir."

3. Pedih dan Pilu

Di balik kebahagiaan Neymar dan personel PSG lainnya atas piala yang berhasil mereka dapatkan, ada Dani Alves yang pura-pura tersenyum. Ia berusaha tak memberikan aura negatif ke rekan setimnya. 

“Semua orang merayakan dengan trofi Coupe de France, dan saya tidak pernah ingin menunjukkan emosi negatif di sekitar tim saya. Orang yang mengenal Dani Alves, tentu mengenal saya sebagai orang yang murah senyum. Jadi saya tersenyum dan mencoba bersenang-senang. Tetapi semua orang bisa melihat di mata saya bahwa ada sesuatu yang salah."

“Saya hanya menangis satu kali, ketika saya sendirian. Dan biarkan saya memberi tahu Anda sesuatu - saya tidak ingin ada yang menangis untuk saya. Saya tidak ingin ada yang merasa kasihan kepada saya. Saya telah hidup dalam mimpi saya. Dani Alves tidak akan pergi ke Piala Dunia, tapi dia masih bahagia.”

4. Tak Putus Asa Meski Veteran

Saat ini, Alves mempersiapkan dirinya mendukung timnas Brasil dari kejauhan. Ia hanya bisa berdoa agar timnya mendapat gelar Piala Dunianya yang keenam. Dia menambahkan: “Saya percaya bahwa tim ini dapat memenangkan trofi.

“Kami memiliki bakat dan banyak pemain bintang, tetapi yang lebih penting, kami juga memiliki seorang maestro. Tite telah mampu menciptakan suasana yang luar biasa sejak dia mengambil alih tim, dan dia menunjukkan kepada para pemain bahwa kita tidak bisa menjadi pemain solo. Kita harus berada dalam harmoni yang sempurna untuk mencapai impian kita."

“Saya telah bekerja di tim senior selama 12 tahun, dan ini adalah hubungan kami yang paling kuat yang pernah ada - dalam organisasi, dalam struktur, dalam ide, dalam segala hal. Kami memiliki campuran pemain muda yang baik, seperti Gabriel Jesus dan Philippe Coutinho, dan juga pemain yang lebih tua yang selalu mengingatkan saya tentang sakitnya Piala Dunia teakhir dan belajar untuk menerimanya."

Dan pada rencana hari esok, Alves menambahkan: “Saya tidak menganggap diri saya seorang veteran. Seperti yang Anda lihat, semangat saya sekitar 13 tahun."

“Siapa yang tahu, mungkin ketika Piala Dunia 2022 terselenggara, saya masih akan bersaing untuk mendapatkan tempat di timnas. Usia saya mungkin 39, tetapi semangat saya layaknya remaja 17 tahun,” pungkasnya.