Sukses di Indonesia, 3 Pemain Ini Susah Bersinar di Liga Thailand
Perbedaan gaya bermain dan tempo permainan sepakbola di tiap-tiap negara selalu menjadi tantangan bagi pemain manapun yang 'migrasi' sepakbola. Masa adaptasi menjadi salah satu alasan penghalang bagi seorang rekrutan anyar dari negara lain untuk langsung menjawab ekspektasi para pendukung.
Bahkan penurunan performa terjadi pada penyerang-penyerang asing yang pernah menjadi pemain terproduktif di Liga Indonesia, saat memutuskan hengkang ke negara lain.
Tiga pemain yang pernah bermain di Liga Indonesia ini nyatanya mengalami kesulitan saat dirinya menjajal sengitnya Liga Thailand. Berikut INDOSPORT merangkum tiga pemain yang sukses di Indonesia namun melempem saat bermain di Thailand.
- Soroti Pemain Timnas U-23, Mitra Kukar Butuh Keberuntungan Kontra Bhayangkara FC
- NBA Playoff 2018: Tampil Mendominasi, Houston Rockets Rebut Game Kedua
- Pelatih Skotlandia Ini Kritik Keras Jadwal Liga 1 di Bulan Puasa
- Netizen Indonesia Ingatkan Pesepakbola Muslim Dunia Berpuasa
- Isyaratkan Pensiun, Buffon Sampaikan Pesan Mengharukan
1. Terens Puhiri
Terens Puhiri sejauh ini baru bermain sebanyak lima pertandingan dari 15 laga Port FC di kasta teratas Liga Thailand. Total, ia hanya baru bermain selama 54 menit.
Terkait hal ini pun Terrens dinilai sulit beradaptasi di sepakbola Thailand. Namun dia membantah, baginya tidak mengalami kesulitan namun memang belum mendapat kepercayaan bermain banyak saja.
"Di sana (Liga Thailand) menurut saya tidak begitu terlalu sulit karena semua butuh waktu dan dan adaptasi jadi harus tetap semangat. Pelatih harus lihat siapa yang mau main harus bekerja keras dan pasti bisa," ucap Terrens saat menyaksikan laga Borneo melawan Persija beberapa waktu lalu.
"Dari coach disana juga dia percaya saya dan juga semua pemain, tapi dia juga pasti butuh waktu buat liat perkembangan dan lakukan rotasi siapa yang paling siap. Tapi memang hanya tunggu waktu," tambah dia.
2. Sylvano Comvalius
Sejak hijrah dari Bali United dan bermain di salah satu klub Premiere League Thailand musim 2018 ini, Comvalius hanya mendapat kesempatan bermain di enam pertandingan dengan total 447 menit bermain.
Berbeda saat ia bermain bersama Bali United. Total 37 gol ia sarangkan bagi Bali United di Liga 1 Indonesia 2017 lalu, menghancurkan rekor yang sebelumnya bertahan selama 23 tahun. 34 gol sebelumnya dicetak Peri Sandria untuk Bandung Raya di musim 1994/1995.
Tidak lama, striker berdarah Belanda ini mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke Bali United. Ia mengeluhkan gaya bermain bertahan tim yang berlaga di Thailand Premier League tersebut.
"Di sini sangat bertahan. Anda tahu, Suphanburi FC menggunakan delapan pemain saat bertahan tapi hanya menyerang dengan dua pemain saja," keluh Sylvano seperti dilansir dari Jawa Pos.
"Makanya dalam enam pertandingan, kami hanya mencatatkan lima gol. Dua gol di antaranya berasal dari bunuh diri."
Selain itu, ia juga mengaku kecewa setelah terpaksa menonton dari pinggir lapangan di dua pertandingan terakhir, termasuk saat Suphanburi mengalahkan Chiangrai United pada Sabtu (17/03/18) lalu.
3. Marclei Santos
Marclei Santos hanya bermain satu tahun di Indonesia dan bergabung dengan Mitra Kukar pada tahun 2017. Walaupun semusim, pesepakbola berusia 28 tahun tersebut langsung moncer dan mencetak 24 gol. Berdasarkan transfermarkt, puncak kariernya terjadi pada tahun 2015. Kala itu, dia bermain untuk raksasa Brasil, Fluminense.
Dibandingkan dengan musim lalu, ketajaman Marclei Santos sangat berbeda jauh. Ketika masih berseragam klub asal kota Borneo, ia berhasil membuat 24 gol. Bahkan di akhir musim, ia merupakan topskor kedua dan jumlah golnya hanya kalah dari Sylvano Comvalius.
Ada banyak faktor yang menyebabkan Santos dan Comvalius gagal total di Liga Thailand, salah satunya adalah perbedaan gaya bermain. Bahkan, ada kabar jika Comvalius ingin kembali berbaju Serdadu Tridatu jika diperlukan.
Selama di Thailand ia baru mencetak satu gol untuk klubnya Chonburi FC. Saat ini klubnya pun terpuruk di peringkat 11 klasemen sementara dengan torehan 21 poin.