x

Mohamed Salah Mampu Ubah Pandangan Dunia terhadap Islam

Selasa, 22 Mei 2018 12:16 WIB
Editor: Gerry Crisandy
Mohamed Salah.

Badan-badan sepakbola dunia, selalu mencoba untuk menghilangkan rasisme dari olahraga paling populer di dunia ini.

Mulai dari kampanye #KickItOut hingga kampanye #SayNoToRacism, semua dilakukan untuk menciptakan sepakbola yang tidak membeda-bedakan, sepakbola yang universal.

Baca Juga

1. Mohamed Salah Ubah Sudut Pandang

Mohamed Salah

FARE Network, salah satu grup non profit yang mempelajari disriminasi sepakboa di Eropa, menemukan 539 insiden fanatisme sejak 2015 hingga 2017.

Laporan islamophobia [ketakutan terhadap Islam] terbaru juga menemukan peningkatan partai-partai anti Muslim dan kriminal-kriminal kebencian di Eropa.

Tapi penyerang LiverpoolMohamed Salah, sebagai seorang figur lapangan hijau, mampu memberikan perubahan sudut pandang.

Salah tak segan untuk berdoa di publik sebelum pertandingan dan sesudah mencetak gol.

Para suporter biasanya menggemakan chant: "Mo Salah, Mo Salah, berlari di sayap. Sha la, la, la Raja Mesir." 

Di sebuah chant lainnya, para fans mengagnti lirik dari lagu klasik dari tahun 1996, 'Good Enough' dari Dodgy.

"Jika itu cukup baik bagimu, itu cukup baik bagiku. Jika ia [Salah] mencetak dua gol, lalu aku akan menjadi muslim juga," begitu nyanyian tersebut berbunyi jika diterjemahkan.


2. Salah Menyadari Nanyian Fans

Mohamed Salah

Salah mengaku dapat mendengarkan suara para suporter saat ia berada di lapangan.

"Saya mencintai mereka, karena saya bermain di sini, dan saya merasakannya," tuturnya.

"Saya mendengar itu di setiap pertandingan. Dan saya merasakan cinta di kota ini, di klub, di kereta."

Salah seorang host olahraga Paul Machin mengungkapkan pendapatnya terkait chant tersebut.

"Itu adalah sesuatu yang spontan, dan itu adalah sesuatu yang anda ketahui dan apa yang dipimpin oleh beberapa anak laki-laki, yang berasal dari golongan, latar belakang, umur, kelas sosial berbeda dan pada dasarnya bernyanyi tentang, jika itu cukup baik bagi saya, saya akan menjadi muslim juga."

"Saya menyukai kenaifan positif tentang hal itu."


3. Perwakilan Dunia Arab

Jurgen Klopp dan Mohamed Salah.

Salah merupakan pemain Afrika pertama yang meraih titel Pemain Terbaik dari Asosiasi Penulis Sepak Bola Inggris [FWA].

Mantan pemain Basel ini begitu subur di depan gawang, mencetak 43 gol dari 48 laga di seluruh kompetisi dan membawa Liverpool ke final Liga Champions.

Bukan hanya itu, Salah juga berhasil membawa Mesir ke Piala Dunia pertamanya di hampir 30 tahun terakhir.

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, pernah berkomentar mengenai sosok Salah di mata dunia.

"Kita semua memiliki sosok ambassador, dan terkadang, kita cocok untuk peran itu dan kadang tidak," ungkapnya.

"Dan di momen ini, tentu saja, [Salah] adalah ambassador paling sempurna untuk Mesir, untuk seluruh duna Arab, jadi itu sangat bagus. Dan saya menyukainya."

LiverpoolMohamed SalahMesirBola Internasional

Berita Terkini