3 Kerugian Persija Jika Jamu Persib di Stadion PTIK
Persija berpeluang menjamu Persib di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 30 Juni 2018 mendatang. Laga Persija vs Persib yang semestinya dihelat pada 28 April 2018 lalu memang terpaksa ditunda karena tak mendapat izin keamanan dari pihak Polda Metro Jaya.
Tak bisa lagi menggunakan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) karena digunakan sebagai venue Asian Games 2018, Persija memang harus memutar otak mencari home base mereka. Hingga pada akhirnya, Stadion PTIK yang merupakan kandang klub Liga 1 lainnya, yakni Bhayangkara FC diputuskan sebagai venue laga Persija vs Persib.
Hal itu sudah dipastikan menyusul ada keterangan resmi dari Direktur Utama Macan Kemayoran, Gede Widiade, belum lama ini di kediamannya, Selasa (29/05/18) di Jakarta.
"Lawan Persib kemungkinan di PTIK, Insa Allah masih kita bicarakan karena masih panjang waktunya. Tapi yang penting kita sudah punya alternatif jangan sampai tidak ada pas mau hari H," ujar Gede Widiade.
Namun menjamu sang musuh bebuyutan di stadion yang hanya berkapasitas dua ribu hingga tiga ribu penonton itu, Persija bukan tanpa risiko. Berikut tiga kerugian yang bisa dialami Persija jika menjamu Persib di Stadion PTIK.
1. Banyak Pemain yang Bisa Cedera
Rumput lapangan Stadion PTIK dinilai cukup keras untuk beberapa tim yang sudah pernah menjajal kekuatan Bhayangkara FC di sana. PS TIRA yang dipaksa menyerah oleh Bhayangkara FC 2-4 di Stadion PTIK pada pekan ke-10 lalu sempat mengeluhkan kondisi lapangan yang keras.
Pelatih PS TIRA, Rudy Eka Priyambada, mengaku dirinya tak nyaman melihat para pemainnya bermain di PTIK. Bahkan beberapa pemain PS TIRA dilaporkan mengalami keram usai bermain melawan Bhayangkara FC.
"Untuk stadion menurut saya, ruang gantinya bagus, tapi kalau fasilitas lapangan masih kurang untuk liga profesional dan ini tidak baik," ujar Rudy usai laga.
"Lapangan sedikit keras, kalau tumpuan keras banyak pemain keram. Biasa pemain enggak keram, tapi tadi tiba-tiba keram," tambahnya.
Belajar dari pengalaman PS TIRA, Persija nampaknya harus waspada. Tentu mereka tak ingin kehilangan pemain pilar saat melawan Persib karena kondisi lapangan yang keras.
2. Potensi Kerusuhan
Kapasitas Stadion PTIK yang hanya mampu menampung dua ribu hingga tiga ribu penonton berbanding jauh dengan Stadion GBK yang sebelumnya dijadikan markas Persija. Jakmania yang jumlahnya puluhan ribu selalu menyesaki tribun GBK yang berkapasitas nyaris 80 ribu penonton.
Lantas bagaimana jadinya jika Persija menjamu Persib di PTIK dengan kapasitas penonton yang terbatas? Direktur Persija, Gede Widiade, telah mengimbau para Jakmania untuk tak berbondong-bondong datang menyaksikan laga Persija vs Persib nanti karena kondisi stadion yang tak memungkinkan menampung banyak penonton.
Namun imbauan tersebut tentu bukan langkah efektif untuk membendung langkah Jakmania yang tentunya tak sabar ingin menyaksikan laga Persija vs Persib yang bergengsi itu. Salah-salah, Jakmania yang sudah datang namun tak bisa masuk ke stadion berpotensi menimbulkan kerusuhan.
Hal tersebut harus menjadi perhatian khusus Persija karena antusiasme Jakmania yang besar untuk menyaksikan laga melawan Persib. Meski pihak manajemen Tim Ibu Kota berjanji akan menempatkan banyak big screen untuk Jakmania yang tidak bisa masuk ke Stadion.
3. Penghasilan Persija dari Penjualan Tiket Berkurang
Jakmania dibatasi, maka berkurang pula pendapatan tiket Persija dari penonton. Jika dalam pertandingan normal di GBK, Persija bisa menarik 60 ribu lebih penonton, maka di PTIK Jkamnaia yang datang dibatasi hanya sekitar tiga ribu saja.
Jumlah yang sangat jauh berbeda mengingat Persija bisa meraup pemasukan dari tiket hingga Rp6 milar lebih saat bermain di GBK. Jumlah pendapatan itu akan berkurang sangat drastis tentunya jika Macan Kemayoran menantang Persib di PTIK.