Kandang Rasa Tandang, Perseru Percaya Diri Hadapi Arema FC
Perseru Serui tidak mau berserah diri atas keputusan PT Liga Indonesia Baru yang menyatakan mereka mesti menyelesaikan tiga laga home di Bulan Ramadhan, di tempat perantauan.
Setelah menjamu Barito Putera dan Sriwijaya FC, tim berjulukan Cenderawasih Jingga itu mesti melakoni home yang kental nuansa away saat melawan Arema FC, di Stadion Gajayana Malang, Rabu malam.
1. Tidak Mudah Menyerah
Masalah lampu penerangan memang menjadi kendala utama bagi Perseru untuk mementaskan laga home di stadion Marora, Serui.
"Memang kondisinya seperti ini. Tapi saya yakin semua pemain di tim ini tidak akan mudah menyerah dan memberi hiburan terbaik untuk warga Malang," papar Pelatih tim, I Putu Gede Swisantoso.
"Kami akan tetap tampil sesuai ciri khas kami. Dan pemain sudah melupakan kekalahan saat melawan Mitra Kukar kemarin," imbuhnya.
2. Semakin Tertekan, Semakin Bangkit
Bertanding tidak di Stadion Marora, tentu saja menciptakan beban psikologi bagi Silvio Escobar dkk. Terlebih, lawan yang dihadapi adalah Arema FC, yang punya suporter setia bermarkas di Malang Raya.
"Tampil dengan tekanan Aremania, justru akan kami jadikan panggung agar pemain tampil dengan permainan terbaiknya. Semakin tertekan, akan semakin bangkit tim ini," ungkapnya.
3. Gaya Bermain Sendiri
Berstatus tak diunggulkan memang menjadi satu keuntungan kecil bagi tim asal Kabupaten Kepulauan Yapen itu.
Dengan begitu, pemain Perseru bisa tampil lebih lepas untuk dapat mengupayakan potensi poin yang tersedia di laga terakhir mereka sebelum memasuki Libur Hari Raya Idul Fitri.
"Kata orang ini pertandingan kandang rasa tandang bagi kami. Dan saya yakin, pemain Papua punya gaya bermain sendiri," pungkasnya.