Piala Dunia 2018: Jerman Tersingkir, Legenda Arsenal Tak Terkejut

Juara bertahan Jerman tersingkir di fase grup Piala Dunia 2018? Tentu ini terdengar seperti mimpi. Tetapi itulah kenyataanya.

Tim besutan Joachim Low ini harus pulang kampung karena tidak mampu melaju ke babak 16 besar setelah menelan kekalahan mengejutkan atas Korea Selatan dengan skor 2-0 pada Rabu (27/06/18).

Ironisnya lagi, Marco Reus dan kolega tersingkir dengan status juru kunci, kalah selisih gol atas Korea Selatan. Swedia dan Meksiko lolos ke 16 besar sebagai juara dan runner-up grup.

1. Tak Terkejut

Bagi banyak orang, kegagalan Jerman bisa jadi mengejutkan. Namun tidak bagi mantan kiper Arsenal dan Timnas Jerman, Jens Lehmann.

“Kami sangat kecewa kemarin, kami tak terbiasa dengan itu (gagal lolos) dan kami tidak bisa mempercayainya,”ujar mantan pada acara Alan Brazil Sports Breakfast.

Masalah di beberapa posisi memang sudah ada. Dari penyerang, gelandang, sayap, bek kiri, bek kanan. Tetapi memang tidak mudah berhadapan dengan tim kuat.

“Tetapi Anda tidak bisa menyalahkan pemain karena mereka sudah berusaha yang terbaik.”

2. Kutukan Juara Piala Dunia

Kegagalan Jerman ini tentunya mengingatkan kita denga kegagalan juara bertahan untuk melaju ke babak berikutnya. Prancis mengalami itu saat Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea Selatan.

Setelah juara dunia di rumah sendiri pada 1998 dan juara Eropa tahun 2000, kehebatan Zinedine Zidane, Lilian Thuram dan kolega seperti mandek di tanah asia.

Brasil masih mampu lolos ke delapan besar pada Piala Dunia 2006 (setelah juara tahun 2002). Namun tim Samba kalah tipis atas Perancis, yang akhirnya menjadi finalis.

Keapesan juara dunia berulang di 2010 saat Italia yang menyandang status juara bertahan malah terdepak di fase grup. Spanyol mengalami hal serupa juga pada 2014 di Brasil. Menjadi juara di tanah Afrika empat tahun sebelumnya, aksi Andres Inietsa dan kolega terhenti juga.

3. Bukan yang Terburuk

Lehmann menegaskan kegagalan di Rusia bukanlah yang terburuk. Dia pun mengalami saat Jerman tersingkir di fase grup Piala Eropa 2000 dan 2004.

Tetapi, hal itu membuat federasi melakukan pembenahan yang akhirnya membuahkan hasil manis. Akankah ini menjadi cambuk bagi Jerman untuk segera memperbaiki diri?