Kesuksesan Garuda Asia dan Jalan Panjang Menuju Piala Dunia U-17 2019
FOOTBALL265.COM - Timnas Indonesia U-16 berhasil meraih gelar juara Piala AFF U-16 2018. Jalan yang harus ditempuh Timnas U-16 menuju Piala Dunia U-17 2019 masih panjang.
Turnamen sepak bola kelompok umur Piala AFF U-16 2018 berakhir sudah. Timnas Indonesia U-16 berhasil meraih gelar juara Piala AFF U-16 untuk pertama kalinya.
Indonesia berhasil keluar sebagai juara di kesempatan ke-5 menjadi tuan rumah Piala AFF U-16. Saat pertama kali tampil di Piala AFF U-16 2002, Indonesia hanya berhasil meraih peringkat ke-3.
Dan pada Piala AFF U-16 2013 Indonesia hanya menjadi runner up. Hingga akhirnya di Piala AFF U-16 2018, Indonesia berhasil meraih gelar juara untuk pertama kalinya setelah mengalahkan Thailand lewat drama adu penalti.
Sorak sorai penonton dan euforia kegembiraan langsung pecah di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, usai kiper Ernando Ari Sutaryadi menepis tendangan dari Pongsakorn Innet yang menjadi algojo kelima dari Thailand. Indonesia pun ditahbiskan menjadi juara tanpa harus melakukan tendangan penalti kelima.
Rasa gembira dan haru tak hanya menyelimuti Stadion Gelora Delta, namun juga di seluruh Indonesia, dan juga di dunia maya. Berbagai ucapan selamat langsung datang kepada anak asuh Fakhri Husaini.
Namun, perjuangan Bagus Kahfi dkk belum usai. Karena, Garuda Asia diproyeksikan untuk tampil di Piala Dunia U-17 2019 Peru. Dan jalan mereka menuju Peru masih sangat panjang.
1. 'Diremehkan' di Kualifikasi Piala Asia U-16 2018
Perjuangan Timnas Indonesia U-16 menuju Piala Dunia U-17 2019 sebenarnya dimulai pada tahun 2017 lalu. Saat itu, Sutan Zico dkk harus berjuang di babak kualifikasi Piala Asia U-16 2018.
Indonesia tergabung di Grup G bersama tuan rumah Thailand, Timor Leste, Laos, dan Kepulauan Mariana Utara. Indonesia sendiri saat itu cenderung diremehkan karena hanya mengisi pot 5 akibat sanksi yang diberikan oleh FIFA kepada PSSI.
Meski tak diunggulkan dan harus bersaing dengan tuan rumah Thailand, Indonesia berhasil membuktikan sebaliknya. Di laga perdana Indonesia membantai Kepulauan Mariana Utara dengan skor 18-0.
Selanjutnya berturut-turut, Timor Leste dikalahkan 3-1, Thailand dikalahkan 1-0, dan Laos dikalahkan 3-0. Empat kemenangan dengan hanya satu kali kebobolan membuat Indonesia menjadi juara Grup G. Sutan Zico menjadi top skor kualifikasi dengan torehan 10 gol.
Status juara Grup G membuat Indonesia berhak lolos langsung ke Piala Asia U-16 2018 Malaysia.
2. Kembali 'Diremehkan'
Meski berstatus sebagai juara Grup G kualifikasi Piala Asia U-16 2018 dan mencetak 25 gol, Indonesia kembali 'diremehkan'. Indonesia ditempatkan di pot 4, lagi-lagi karena Indonesia tak mengikut Piala Asia U-16 2016 karena saat itu PSSI sedang dihukum oleh FIFA.
Karena ditempatkan di pot 4, Indonesia harus menerima kenyataan berada satu grup juara Piala Asia U-16 2008, Iran. Selain harus berjumpa dengan Iran, Indonesia juga harus bertemu dengan tim kuat asal Asia Tenggara, Vietnam.
Satu negara lagi yang harus dihadapi oleh Garuda Asia di Grup C adalah India, negara yang notabene adalah tuan rumah Piala Dunia U-17 2017. Tiga negara itulah yang harus dikalahkan Indonesia untuk merebut tiket perempatfinal Piala Asia U-16 2018.
Timnas U-16 akan menghadapi Iran pada 21 September 2018, dilanjutkan dengan melawan Vietnam pada 24 September 2018, dan di laga terakhir akan menghadapi India pada 27 September 2018.
3. Ditunggu Raksasa Asia
Setelah berjuang di fase grup, dan jika Timnas Indonesia U-16 berhasil lolos, maka sudah ditunggu 'Raksasa Asia' lain di babak perempatfinal. Indonesia yang ada di Grup C, harus berhadapan dengan salah satu dari Irak, Korea Selatan, Australia, dan Afghanistan dari Grup D.
Irak, adalah juara bertahan Piala Asia U-16. Pada 2016 lalu, Irak menjadi juara usai mengalahkan Iran lewat babak adu penalti di partai final. Selebihnya, Irak satu kali menjadi runner up, satu kali meraih peringkat ketiga, dua kali menjadi semifinalis.
Korea Selatan tak usah ditanya, dua gelar Piala Asia U-16 sudah mereka raih pada tahun 1986 dan 2002. Dua kali pula Negeri Ginseng menjadi runner up, 2008 dan 2014. Korea Selatan juga satu kali meraih peringkat keempat pada tahun 1998.
Australia, meski baru mengikuti Piala Asia U-16 pada tahun 2008, tapi Negeri Kanguru sudah dua kali menjadi semifinalis pada 2010 dan 2014 dan menjadi wakil Asia di Piala Dunia U-17.
Meski Afghanistan baru kali ini lolos ke Piala Asia U-16, namun mereka tetap tak bisa diremehkan. Afghanistan lolos dengan status runner up terbaik, dan hanya kalah satu kali di babak kualifikasi, itu juga kalah tipis 1-2 dari Iran yan gsejatinya sangat kuat.
Maka siapapun dari keempat negara di atas yang akan menjadi lawan Indonesia di babak perempatfinal Piala Asia U-16 2018, harus dapat dikalahkan agar Indonesia lolos ke semifinal dan mengantongi tiket ke Piala Dunia U-17 2019.
4. Prestasi di Piala Asia U-16
Sejak pertama kali mengikuti Piala Asia U-16 pada tahun 1986 di Qatar, prestasi tertinggi Indonesia adalah meraih peringkat keempat di Piala Asia U-16 1990 Uni Emirat Arab.
Di Piala Asia U-16 1990, Indonesia tergabung di Grup B bersama Qatar, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Namun Arab Saudi mengundurkan diri.
Dan dari dua pertandingan yang dijalani, Indonesia meraih hasil imbang 1-1 melawan Korea Selatan, dan imbang 0-0 melawan Qatar. Dua poin itu sukses membuat Indonesia menjadi runner up Grup B dan berhak lolos ke semifinal.
Tapi sayang, Indonesia kalah 0-2 dari tuan rumah UEA di semifinal. Dan di perebutan tempat ketiga dibantai China dengan skor 0-5.
Indonesia pun gagal lolos ke Piala Dunia U-17 1991 Italia, karena hanya 3 negara dari Asia yang berhak tampil di Piala Dunia U-17 1991.
Meski gagal ke Piala Dunia 1991, prestasi lolos ke semifinal Piala Asia U-16 itulah yang harus diulangi oleh Timnas Indonesia U-16 di Piala Asia U-16 2018. Karena, 4 tim yang lolos ke semifinal berhak mewakili Asia ke Piala Dunia U-17 2019 Peru.
Ikuti terus berita soal sepak bola dan Timnas Indonesia hanya di INDOSPORT