Asian Games 2018: Ubah 3 Taktik Lawan Laos, Timnas U-23 Pesta Gol
FOOTBALL265.COM - Timnas Indonesia U-23 berhasil mengunci tiga poin krusial saat menghadapi Laos di pertandingan ketiga fase penyisihan Grup A Asian Games 2018, Jumat (17/08/18). Di pertandingan tersebut, Tim Garuda Muda tampil beringas dan mampu menang tiga gol tanpa balas.
Kemenangan ini terus menghidupkan asa Indonesia untuk lolos ke babak 16 besar. Saat ini Indonesia berada di peringkat ketiga klasemen (enam poin dari tiga laga) dan di pertandingan terakhir akan menghadapi runner up sementara grup, Hong Kong.
Bermain di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Jawa Barat, anak-anak asuh Luis Milla begitu mendominasi pertandingan. Hal ini begitu dipengaruhi oleh tiga perubahan taktik maupun susunan pemain yang dilakukan oleh sang pelatih.
1. Kembalikan Peran Lilipaly dan Beto
Setelah sebelumnya melakukan eksperimen dan menurunkan Stefano Lilipaly sebagai false nine di awal awal pertandingan melawan Palestina, Milla mengembalikan bintang Bali United ke posisi semula, sebagai gelandang serang.
Posisi penyerang tengah atau striker kembali diberikan kepada Alberto Goncalves, yang berhasil menjadi bintang utama pertandingan melawan Laos dengan dua golnya.
Kombinasi antara Beto dan Lilipaly begitu merepotkan pertahanan Laos. Gol kedua Beto juga dicetak memanfaatkan assist backheel dari Lilipaly di dalam kotak penalti.
Lilipaly, meskipun gagal mencetak gol, berkali-kali memiliki peluang untuk menendang ke arah gawang. Tercatat Lilipaly melakukan tujuh tendangan, dengan lima di antaranya mengarah ke gawang Laos.
Dengan kehadiran Beto di kotak penalti, yang juga menarik perhatian bek-bek lawan, Lilipaly memiliki lisensi untuk bergerak bebas.
Kebebasan Lilipaly untuk menjelajah juga dipengaruhi oleh kembali dimainkannya Evan Dimas di lini tengah.
2. Evan Dimas Kembali Beroperasi
Setelah di laga kedua hanya menyaksikan dari pinggir lapangan, nama Evan kembali berada dalam kesebelasan utama. Ia ditempatkan di belakang Lilipaly, bersama Zulfiandi.
Memiliki Evan yang kerap menjemput bola dan menjadi pusat dari transisi permainan, Lilipaly pun dapat fokus bermain di sepertiga lapangan lawan.
Evan juga tiga kali melakukan tendangan ke arah gawang, meskipun hanya satu di antaranya yang mengarah ke gawang Laos yang dikawal oleh Saymanolinh Paseuth.
Bagaimanapun, inti keberhasilan Indonesia untuk menggempur Laos, bukan berasal dari tengah lapangan, melainkan sisi lapangan.
3. Dua Bek Sayap Meluluhlantakkan Laos
Milla kembali menggunakan I Putu Gede (kanan) dan Rezaldi Hehanussa (kiri) sebagai dua full back. Dua pemain ini memegang peranan yang begitu penting dalam serangan-serangan Indonesia.
Rezaldi dan Putu Gede bermain begitu tinggi dan sering melakukan overlap, yang membantu tugas dua pemain sayap, Febri Hariyadi dan Saddil Ramdani. Empat pemain yang bertugas menyusuri garis lapangan ini benar-benar memporakporandakan pertahan Laos, yang tidak seperti Palestina, tidak memiliki postur superior.
Gol pertama Indonesia, merupakan hasil kerjasama antara Saddil dan Putu Gede di sisi kanan, sebelum akhirnya Saddil melepaskan umpan silang yang dikonversi menjadi gol oleh Beto.