Mourinho Dapat Peringatan soal Posisi Pelatih Man United
FOOTBALL265.COM - Manchester United harus menelan kekalahan pertamanya di Liga Primer Inggris musim 2018/19 dengan cara yang mengejutkan. Mengunjungi Brighton, The Red Devils takluk dengan skor akhir tipis 2-3.
Diunggulkan untuk menang nyaman, Man United justru ketinggalan dua gol dalam 27 menit pertama melalui gol Glenn Murray dan Shane Duffy.
Penyerang Belgia, Romelu Lukaku, sempat memperkecil ketertinggalan, tapi kesalahan Pascal Gross kembali menjauhkan Brighton dengan gol dari titik putih.
Untuk catatan ini adalah pertama kalinya United kebobolan tiga gol dalam satu babak di Liga Primer di bawah asuhan pelatih Jose Mourinho.
Terus mencoba mengejar, penalti Paul Pogba di penghujung babak kedua tidak dapat mengelakkan tim tamu dari kekalahan. Kini Manchester tertinggal tiga poin dari para pesaingnya untuk gelar juara seperti Manchester City dan Chelsea.
Kekalahan inipun membuat Mourinho mendapatkan peringatan keras terkait posisinyadi kursi kepelatihan.
1. Kisah Mourinho di Chelsea, Terulang di Man United?
Peringatan tersbut datang dari Graeme Souness, mantan pelatih tim-tim seperti Liverpool, Southampton, Benfica dan terakhir, Newcastle United yang kini menjadi pundit untuk Sky Sports. Souness berpendapat bahwa kini Mourinho berada di posisi yang berbahaya.
"Ia berada dalam tempat yang sangat sulit, bukan? Saya pikir ia dulu memiliki masalah dengan para pemain Chelsea dan membuatnya kehilangan pekerjaan," ujar Souness kepada Sky Sports.
"Sebagai seorang pelatih, anda harus terus mendorong para pemain sampai pada poin di mana anda hampir tidak akur dengan mereka tapi anda tidak boleh melewati garis itu, jika tidak anda akan berakhir cekcok dengan dua atau tiga pemain utama dan mereka dapat mengeluarkan anda dari pintu.
"Dua atau tiga menjadi enam atau tujuh, dan enam atau tujuh menjadi 12 atau 13. Lalu tiba-tiba, permasalahan itu dibocorkan kepada media bahwa anda telah kehilangan ruang ganti. Jadi saya pikir ia berada di posisi yang berbahaya saat ini jika itu apa yang mereka berikan di atas lapangan," jelas pria berusia 65 tahun ini.