3 hal yang harus dilakukan Fakhri Husaini di Piala Asia U-16
FOOTBALL265.COM - Genderang perang Piala Asia U-16 2018 sudah bertabuh sejak kemarin. Pertandingan panas kompetisi antar Negara Asia untuk usia dibawah 16 tahun itu akan digelar di Malaysia sampai 7 Oktober nanti.
Indonesia baru akan memulai petualangannya pada Jumat (21/09/18) hari ini melawan Iran di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia. Pertandingan pertama selalu menjadi laga yang paling sulit dan menentukan.
Menang atau tidaknya Indonesia, akan berdampak besar pada psikis dari para pemain dalam ajang tersebut. Oleh karena itu, coach Fakhri Husaini perlu persiapan yang sangat matang agar bisa membawa Garuda muda lolos dari babak Grup C.
Patut dicatat, Indonesia mempunyai target untuk bermain di Piala Dunia U-17 di Peru nanti. Namun, untuk bermain di ajang tingkat dunia itu, skuat asuhan Fakhri Husaini harus mencapai setidaknya babak semifinal.
Berikut INDOSPORT merangkum 4 hal yang harus dilakukan Fakhri Husaini agar sukses di Piala Asia.
1. Rotasi pemain
Istilah ‘Don’t change the winning team’ agaknya tidak bisa dipakai Indonesia U-16 di tingkat Asia kali ini. Meskipun buta kekuatan, Iran U-16 pasti sudah mencari tahu bagaimana susunan pemain Indonesia di laga uji coba terakhir.
Uji coba terakhir dengan Oman sudah pasti akan dijadikan referensi pelatih Abbas Chamanian dalam persiapannya. Menggunakan susunan pemain yang sama akan beresiko bagi Fakhri karena bukan tidak mungkin finalis Piala Asia U-16 dua tahun silam itu sudah mengantisipasi para pemain Timnas.
Selain itu, pelatih kelahiran Lhokseumawe itu juga harus memikirkan kebugaran dari pemain intinya. Masih ada dua laga berat melawan Vietnam dan India yang membuat Fakhri harus memutar otak untuk merotasi secara efektif agar tidak kelelahan.
2. Harus Punya Rencana Cadangan
Selain susunan pemain yang harus dirotasi dan menyesuaikan dengan calon lawan, taktikpun juga tak lepas dari perhatian untuk diubah jika perlu. Terkadang jalannya laga bisa berjalan tidak sesuai dengan keinginan, disaat itulah intuisi dan keberanian pelatih diharapkan dapat menjadi solusi.
Fakhri Husaini harus menyiapkan berbagai rencana cadangan jika pertandingan berjalan deadlock. Fakhri pernah mengalaminya dalam pertandingan di Piala AFF U-16 melawan Timor Leste di fase grup.
Kala itu, taktik umpan silang tinggi ke jantung pertahanan Timor Leste U-16 tidaklah efektif karena postur menjulang dari bek lawan. Pelatih pun menginstruksikan untuk memainkan umpan silang mendatar yang berhasil membawa Indonesia menang di laga tersebut.
3. Tetap Punya Taktik Paten yang Harus Dikembangkan
Taktik memang harus berubah jika pertandingan berjalan alot. Akan tetapi, strategi awal yang akan menjadi filosofi dan acuan permainan juga diperlukan agar pemain tidak bingung saat di menit-menit awal pertandingan.
Penguasaan bola dengan aliran bola yang cepat bisa menjadi taktik yang dipatenkan sekaligus dikembangkan guna memaksimalkan potensi dari para pemain yang memiliki kecepatan dan visi permainan yang bagus layaknya David Maulana.
Bisa juga dikembangkan berdasarkan lawan, jika menghadapi tim yang memiliki postur tinggi seperti Iran, bisa andalkan kecepatan dan bola-bola datar. Sedangkan kala menghadapi tim yang posturnya seimbang, umpan jauh dan kecepatan bisa dimanfaatkan sebagai pengembangan taktik.
4. Semua laga itu final
Terakhir, coach Fakhri harus menanamkan mental juara yang menganggap semua laga itu final. Hasil dari tiga laga fase grup akan berpengaruh pada posisi akhir Indonesia di klasemen Grup C Piala Asia U-16.
Yang pasti Indonesia harus finish di posisi dua teratas yang berhak untuk lolos ke fase selanjutnya. Jangan lupakan untuk sebisa mungkin menang dengan selisih gol banyak agar dapat mendongkrak posisi di klasemen.
Menganggap remeh salah satu laga juga bisa membuat Garuda muda mengangkat koper pulang ke Jakarta lebih cepat.
Ikuti Update Terbaru Jadwal Piala Asia U-16 2018 dan perkembangan Timnas Indonesia U-16 di FOOTBALL265.COM