Ini 3 Dampak yang Akan Terjadi Jika Liga 1 Dihentikan
FOOTBALL265.COM - Kejadian tragis atas tewasnya Haringga Sirila, suporter Jakmania yang tertangkap basah menonton liga Persib Bandung vs Persija Jakarta bukan hanya menjadi problema bagi Jakmania dan Bobotoh, melainkan juga menjadi masalah untuk persepakbolaan nasional.
Akibat dari kejadian tersebut, Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga memutuskan untuk memberhentikan Liga 1 selama dua pekan ke depan.
Keputusan besar ini tentu menimbulkan pro dan kontra baik dari insan sepak bola ataupun masyarakat. Meski pertandingan yang mempertemukan Persib Bandung dan Persija Jakarta selalu menimbulkan kontroversi, tidak akan ada yang menyangka akan setragis ini.
Dihentikannya Liga 1 tentunya akan memberikan dampak, entah itu buruk atau baik. Berikut ini 3 dampak terbesar dari dihentikannya Liga 1 2018.
1. Kerugian Biaya untuk Klub
Selain Persib Bandung dan Persija Jakarta, terdapat 16 klub lainnya yang ikut berpartisipasi dalam liga nasional ini. Adanya keputusan pemberhentian liga sementara, tentu memberikan dampak tersendiri bagi klub lainnya. Pada Jumat, (28/09/2018) seharusnya menjadi tanggal untuk pertandingan bagi Persija Jakarta vs Perseru Serui.
Bagi klub yang datang dari luar pulau Jawa seperti Perseru Serui, tentu biaya akomodasi dan transportasi menjadi pertimbangan yang harus dipersiapkan dengan matang.
PSM Makassar juga dijadwalkan bakal terbang ke Tenggarong untuk menantang Mitra Kukar, Jumat (28/09/18) nanti.
Terkait itu, manajemen PSM Makassar diketahui sudah membeli Tiket PP (pulang-pergi) kepada 20 pemain dan ofisial tim.
Kejadian tidak terduga seperti ini akan memberikan kerugian yang cukup besar bagi klub yang telah terlanjur membeli tiket pesawat atau pun memesan hotel.
2. Proses Penyelesaian Kasus dapat Lebih Fokus
Di balik kerugian, terdapat hal positif atas pemberhentian Liga 1 selama dua pekan ini. Mengusut kasus pengeroyokan atas Haringga Sirila memang membutuhkan waktu.
Oleh karena itu, keputusan mendadak yang dibuat oleh Menpora RI ini pun bisa memberikan ruang untuk para pengurus PSSI dan apparat kepolisian menyelesaikan masalah ini secara lebih fokus.
Seluruh pihak yang berwenang menyelesaikan kasus ini sudah bergerak cepat dari Minggu (23/09/18). Sampai berita ini turun, proses penyelidikan atas pelaku dan penyelesaian masalah dalam internal sepak bola Indonesia masih terus berjalan.
3. Masa Introspeksi bagi Suporter Sepak Bola
Kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi di Indonesia. Sejak tahun 2012, terhitung ada 7 orang suporter sepak bola yang berjatuhan, itu pun hanya dari Jakmania dan Bobotoh, belum memasukkan korban-korban dari suporter lain.
Keputusan seperti ini jelas mengecewakan banyak pihak. Akan tetapi, masa kosong selama dua pekan ini bisa jadi masa introspeksi untuk suporter sepak bola Indonesia agar peristiwa ini menjadi yang terakhir.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Nasional dan Internasional di INDOSPORT.