Karena Agenda Politik, Aremania Tak Bisa Dampingi Arema FC di Kanjuruhan
FOOTBALL265.COM - Aremania dipastikan gigit jari dalam upaya memberikan dukungan secara langsung kepada perjuangan Arema FC. Hal itu setelah Panpel Arema gagal mendapatkan surat rekomendasi atas digelarnya acara nonton bareng di luar Stadion Kanjuruhan Malang.
Acara nobar memang menjadi satu-satunya pelampiasan hasrat Aremania untuk mendukung langsung tim asuhan Milan Petrovic. Sebelumnya, Aremania sudah melakukannya kala tim Singo Edan menjamu Bali United dan PSMS Medan atas sanksi pertandingan tanpa penonton yang dijatuhkan Komdis PSSI.
"Kalau hanya 10 atau 20 orang berteriak dan menabuh drum di luar pintu masuk, masih bisa. Tapi yang dilarang adalah pengumpulan massa dengan jumlah banyak," papar Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.
Sepasang laga home yang lalu, Hamka Hamzah dkk memang mendapat dukungan moril atas acara nobar yang digelar Aremania. Acara itu secara konsisten mampu menarik minat hingga lebih dari 4 ribu Aremania di area parkir luar sisi barat Stadion Kanjuruhan.
Sementara terkait larangan tersebut, karena terbentur dengan agenda politik. Laga Arema FC menjamu Perseru Serui pada Minggu (11 November), bertepatan dengan gelaran Pemilihan Umum Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Malang.
"Ada 398 desa yang tersebar di beberapa kecamatan, termasuk Kepanjen. Sedangkan agenda Pilkades tahap kedua pada Minggu besok, diselenggarakan lebih dari separuhnya," ungkapnya.
Maka dari itu, larangan menggelar nobar disebabkan karena tidak turunnya izin keramaian. Kepolisian di Malang hanya bisa menjamin izin atas gelaran pertandingan saja.
"Banyak anggota kepolisian yang fokus untuk pengamanan Pilkades. Termasuk di Polres Malang, sehingga izinnya hanya untuk pertandingan dan bukan untuk nobar yang berpotensi mengundang massa besar," pungkasnya.
Ikuti Terus Berita Liga 1 dan Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di FOOTBALL265.COM