5 Ayah-Anak yang Berprofesi di Sepak Bola Indonesia
FOOTBALL265.COM – Sepak bola Indonesia memiliki banyak talenta berbakat. Tidak jarang kemampuan mereka turun dari orang tuanya.
Kisah pesepak bola ayah-anak serupa Cesare Maldini dan Paolo Maldini tidak hanya terjadi di Italia. Indonesia juga memiliki cerita yang sama dengan mereka.
Beberapa di antara para pemain sepak bola Liga Indonesia, terutama Liga 1, saat ini ada yang menjadikan sang ayah sebagai panutan. Tidak jarang, mereka dianggap mewarisi kemampuan ayahnya.
Selain itu, ada pula yang mengikuti jejak sang ayah menjadi pelatih usai pensiun sebagai sepak bola. Hal itu menjadikan kisah ayah-anak benar-benar layaknya pepatah “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”.
Di Hari Ayah, 12 November hari ini, berikut INDOSPORT merangkum 5 ayah-anak yang berprofesi sebagai pemain sepak bola di Indonesia.
1. 1. Bejo Sugiantoro-Rachmat Irianto
Bejo Sugiantoro dikenal sebagai bek tengah tangguh Persebaya Surabaya dan Timnas Indonesia di akhir 90-an hingga awal tahun 2000. Ia juga masuk dalam skuat Primavera bersama Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto.
Kini, sang anak turut mengikuti jejaknya di dunia sepak bola. Rachmat Irianto merupakan pilar Timnas Indonesia U-19 di bawah asuhan Indra Sjafri.
Rachmat Irianto bahkan ditunjuk sebagai kapten di beberapa ajang Timnas Indonesia U-19. Ia juga memperkuat Persebaya Surabaya dan sukses membawa Bajul Ijo promosi ke Liga 1 tahun lalu.
Sempat bermain bukan sebagai bek tengah, Bejo Sugiantoro akhirnya menasihati Rachmat Irianto agar mau berposisi sebagai stopper. Bejo Sugiantoro bahkan kerap menasihati anaknya agar lebih baik lagi dalam mengawal lini pertahanan.
2. Bahar Muharram-Asnawi Mangkualam
Bahar Muharram merupakan legenda PSM Makassar. Ia bahkan menjadikan Juku Eja sebagai klub pertama dan terakhir di sepanjang karier sepak bolanya.
Pria yang memiliki Sekolah Sepak Bola (SSB) Hasanuddin ini kini menjabat sebagai asisten pelatih Robert Rene Alberts di PSM Makassar. Kecintaan terhadap PSM Makassar tampaknya turut mengalir ke darah sang anak.
Asnawi Mangkualam kini memperkuat PSM Makassar di Liga 1 2018. Ia juga menjadi tulang punggung Timnas Sepak Bola Indonesia U-19 di Piala Asia U-19 lalu.
Pemain yang dulunya berposisi sebagai gelandang ini belakangan berpindah posisi sebagai bek kanan. Langkah tersebut tampaknya terinspirasi dari sang ayah yang berposisi sebagai bek di masa lalu.
2. 3. Yusuf Ekodono-Fandi Eko Utomo dan Wahyu Subo Seto
Yusuf Ekodono merupakan mantan pemain Timnas Indonesia. Ia merupakan alumni Garuda Muda yang mampu memperoleh emas cabang olahraga (cabor) sepak bola di SEA Games 1991 Manila.
Kemampuannya mengolah si kulit bundar ternyata menurun ke dua anaknya sekaligus, yakni Fandi Eko Utomo dan Wahyu Subo Seto.
Fandi Eko Utomo beberapa kali memperkuat Timnas Indonesia usia muda di ajang multicabang SEA Games. Sementara itu, Wahyu Subo Seto sukses membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 2017 lalu.
Yusuf Ekodono pernah melatih kedua anaknya saat ditunjuk sebagai caretaker Bhayangkara FC pada musim 2012.
3. 4. Sartono Anwar-Nova Arianto
Sartono Anwar lebih terkenal sebagai sosok pelatih yang tegas. Namun demikian, ia merupakan mantan pemain sepak bola Indonesia pada era 1970-an.
Pada tahun 1980-an, ketika menjabat pelatih PSIS Semarang, Sartono Anwar kerap mengajak anaknya, Nova Arianto, menyaksikan sesi latihan dan pertandingan timnya. Ia bahkan sukses menorehkan prestasi dengan membawa PSIS Semarang juara Perserikatan tahun 1987.
Nova Arianto lantas bergabung ke PSIS Semarang setelahnya. Ia baru meraih sukses pada tahun 2000-an hingga akhirnya menjuarai Liga Indonesia 2012 bersama Sriwijaya FC.
Bek berkepala plontos ini akhirnya pensiun dan melanjutkan kariernya sebagai pelatih mengikuti jejak sang ayah kembali. Ia sempat melatih Madiun Putra dan Bhayangkara FC U-21 hingga akhirnya berlabuh ke Lampung Sakti.
5. Harry Tjong-Eduard Tjong
Nama Harry Tjong tidak begitu banyak terdengar di kalangan pencinta sepak bola Indonesia. Ternyata, ia merupakan kiper Timnas Indonesia pada era 1950-an.
Bakatnya lalu menurun kepada sang anak, Eduard Tjong. Eduard Tjong aktif bermain di Galatama bersama Arseto Solo dan mempersembahkan gelar pada tahun 1992.
Eduard Tjong lantas pensiun pada 1996 dan memutuskan menjadi pelatih. Ia pernah melatih sejumlah klub Indonesia, seperti Persela Lamongan, Persiba Balikpapan, dan PS TNI hingga bahkan Timnas Indonesia U-19.
Ikuti Terus Update Liga Indonesia dan Berita Sepak Bola Indonesia di FOOTBALL265.COM